Selamat datang-!
Jangan lupa streaming mv exo:)Beberapa menit berlalu, Jessie akhirnya menyelesaikan perendaman dirinya. Gadis itu juga segera membalut tubuhnya dengan sebuah bathrobe, kembali mematung memandangi pantulan dirinya pada cermin.
Meskipun telah mandi hingga berendam cukup lama, rupanya tidak membuat sembab di matanya ikut memudar seperti riasan yang menghiasi wajahnya beberapa jam lalu.
Jessie, gadis itu terdiam sejenak. Memperhatikan setiap garis wajahnya, menggerakan jemari lentiknya untuk menyentuh permukaan wajahnya yang masih terlihat basah.
Entah karena air sewaktu ia mandi atau karena air mata yang masih saja mengalir tanpa ia minta.
Senyuman ceria yang selalu terpasang diparasnya dengan sukarela, kini berubah menjadi senyuman sendu yang terlihat dipaksakan.
Sebuah senyuman yang layaknya topeng untuk menutupi ketidaksukaannya, agar orang tuanya tidak terlalu memikirkan dirinya —mungkin?.
Jika bukan karena perusahaan orang tuanya yang berada diujung kebangkrutan dan nama baik keluarganya tidak menjadi taruhan. Mungkin saat ini, Jessie masih bisa berada di rumahnya sendiri. Ia juga masih bisa bercanda bersama Baekhyun, saudaranya.
Tapi, mau bagaimana lagi? Gadis itu bahkan sudah tidak bisa berbuat banyak hal.
"Sial!" umpatan singkat keluar dari bibir Jessie.
"Udah cukup nangisnya, kalaupun aku nangis sampe kering juga... semua nggak akan berubah. Jessie nggak boleh lebay!" sambung Jessie kemudian, sembari menyeka air matanya.
Jessie, gadis itu teringat akan perjanjian yang ia buat dengan Chanyeol tanpa sepengetahuan orang tuanya. Membuat secerca kelegaan dapat muncul di dalam benaknya.
Perjanjian yang berisikan bahwa pernikahan dirinya dan juga Chanyeol hanya akan berlangsung selama lima bulan.
Lima bulan tidak terlalu buruk, bukan? begitu tanyanya.
Tapi tetap saja, dirinya telah terikat sebuah hubungan yang menurutnya sangat gila dan juga membingungkan. Seperti sebuah permainan yang dapat berakhir saat si pemain merasa bosan.
"Aaaaaakhh!" pekiknya seraya menatap sendu dirinya.
Jessie, gadis terus meratapi semua yang telah terjadi begitu saja hanya dalam waktu satu hari.
Dengan perasaan yang terus berkecamuk di dalam pikiran maupun hatinya. Ingin sekali rasanya, Jessie berteriak untuk meluapkan segala emosional di dalam dirinya saat ini agar merasa lebih baik. Namun sayangnya, itu hanya sebatas ingin tanpa bisa terealisasikan. Dan akhirnya, hal itu kembali membuatnya menangis.
"Ini nggak adil Tuhan, aku nggak suka!" lirihnya sembari terisak.
Cukup lama tangisan itu terjadi, hingga Jessie menyadari bahwa semua tangisan ataupun ratapannya tidak memiliki kegunaan. Perlahan, gadis itu menghapus bulir-bulir liquid bening yang membasahi pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] AM I FOR YOU ?
Fanfiction[Chanyeol-AU Fanfiction || SEMI BAKU || LENGKAP] [18+] Ini bukan hanya tentang pertemuan dua hati manusia. Melainkan, juga tentang bagaimana Tuhan memainkan takdir-Nya dengan begitu cantik pada kehidupan hamba-Nya melalui pertemuan tidak terduga aki...