Seokjin yang menyadari kehadiran Chanyeol di tempat itu, segera mendatangi Jaemin yang masih mencoba membujuk Jessie agar memakan makanannya.
"Kenapa terlihat buru-buru? Apa ada monster yang menakutimu?" Jaemin terkekeh kala melihat cara Seokjin menghampirinya.
"Tak usah banyak bertanya, jika kau memang benar-benar ingin hidup bersama Jessie selamanya. Cepatlah pergi dari sini, selagi Chanyeol masih berhadapan dengan anak buahku!"
Seokjin segera pergi setelah mengucapkan sederet kalimat panjangnya itu.
Sementara, Jaemin yang mendengarnya merasa sedikit kalut. Ia takut Chanyeol akan membawa Jessie pergi darinya. Dan Jaemin tidak suka itu.
"C-Chanyeol datang?" celetuk Jessie dengan nada ceria yang membuat Jaemin merasa tidak senang.
"Dia datang, tapi tidak akan bisa membawa kamu pergi dari aku" tegas Jaemin seraya melepas tali yang sedari tadi mengikat kedua tangan Jessie.
Setelahnya, Jaemin segera menarik pergelangan tangan Jessie secara kasar. Membawa gadis itu pergi sejauh mungkin, sebelum Chanyeol berhasil menemukannya.
"Jaemin, lepas!"
"Nggak akan!"
Dalam langkah yang setengah berlari, Jessie terus saja memberontak. Mencoba melepaskan cengkeraman tangan Jaemin dari pergelangan tangannya.
Namun, setiap kali Jessie berusaha melepas cengkeraman Jaemin. Jaemin justru semakin memperkuat cengkeramannya.
Jessie terus memikirkan semua cara di kepalanya agar bisa terlepas dari Jaemin, hingga sebuah memori sedikit ajaran karate yang ia pelajari dari Baekhyun terlintas dalam pikirannya.
Sekon kemudian, Jessie mencoba menendang tubuh Jaemin dari belakang dengan sekuat tenaga yang ia bisa. Hingga Jaemin sedikit terpental dibuatnya, membuat tangannya terlepas dari cengkraman pemuda itu.
Meski demikian, Jaemin segera bangkit kembali dengan cepat. Ia berniat mendekat ke arah Jessie untuk melanjutkan langkah mereka yang tertunda.
Namun, dengan cepat Jessie menepis tangan Jaemin. Memberi Jaemin dengan satu tendangan sekali lagi tepat di bagian perut Jaemin.
"Oh, kamu nantangin aku?" ujar Jaemin dengan sebuah seringaian kecil untuk Jessie.
Jaemin memang tidak pernah berniat melukai Jessie, tapi gadis itu malah membangunkan sifat mengerikan dalam dirinya. Saat ini, Jaemin benar-benar dikuasai oleh kemarahannya. Pemuda itu bahkan nampak menjadi gelap mata.
Jaemin, pemuda itu tak segan-segan memberi pukulan demi pukulan pada Jessie.
Namun, dengan lihainya Jessie mampu menangkis semua pukulan itu. Tak hanya lihai dalam menangkis, tapi Jessie juga terlihat begitu lihai menggerakkan tangan maupun kakinya untuk melawan Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] AM I FOR YOU ?
Fanfic[Chanyeol-AU Fanfiction || SEMI BAKU || LENGKAP] [18+] Ini bukan hanya tentang pertemuan dua hati manusia. Melainkan, juga tentang bagaimana Tuhan memainkan takdir-Nya dengan begitu cantik pada kehidupan hamba-Nya melalui pertemuan tidak terduga aki...