Bahkan yang "katanya" manusia paling pintar di dunia sekalipun masih sulit
memahami perasaannya sendiri.Mentari mulai menyumbul dari ufuk timur. Sinarnya yang memancar, mulai menelisik ke sebuah gorden kuning kunyit. Mengisi seluruh ruangan dengan kehangatan sinarnya.
Jessie, gadis itu mengerjapkan matanya berulang kali saat merasakan sinar mentari mulai mengusik tidur lelapnya. Dibukanya mata indah itu secara perlahan, menelisik seluruh isi ruangan yang di dominasi warna putih tulang berpadu dengan sedikit warna keemasan.
Jessie merasa sedikit aneh kala terbangun di tempat yang bukan tempat tidurnya.
Namun, kala merasakan berat di bagian perutnya. Ia tersadar akan satu hal, ia terlelap di kamar suaminya. Chanyeol.
Perlahan, ia angkat tangan Chanyeol untuk melepaskan diri dari pelukan pria itu.
Dengan hati-hati pula, ia meletakkan sebuah guling di samping Chanyeol untuk menggantikan posisinya. Kemudian meletakkan tangan Chanyeol tepat di atas guling itu, lebih tepatnya untuk Chanyeol peluk.
Setelahnya, Jessie beranjak ke arah gorden untuk membukanya. Sekon temudian, kakinya kembali tergerak begitu saja untuk melangkah ke arah tempat tidur Chanyeol.
Jessie semakin mendekat ke kasur Chanyeol. Ia juga segera mendaratkan telapak tangannya didahi Chanyeol untuk memeriksa suhu tubuh sang suami (?).
Memastikan bahwa demam Chanyeol benar-benar telah hilang.
"Syukurlah, kamu sudah sembuh" ucapnya sembari mengamati wajah damai Chanyeol yang masih terlelap.
"Tampan" gumam Jessie yang membuat Chanyeol membuka matanya secara tiba-tiba.
"Saya tahu, saya memang tampan sejak lahir. Sudah puas mengaggumi wajah tampan saya?" ucap Chanyeol yang terkesan secara tiba-tiba untuk Jessie.
"Siapa juga yang mengagumi wajah jelek kamu itu?"
"Munafik"
"Apa yang munafik?"
Chanyeol berdecak sebal kala mendengar pertanyaan Jessie. "Barusan bilang saya tampan lalu sekarang bilang saya jelek"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] AM I FOR YOU ?
Fanfic[Chanyeol-AU Fanfiction || SEMI BAKU || LENGKAP] [18+] Ini bukan hanya tentang pertemuan dua hati manusia. Melainkan, juga tentang bagaimana Tuhan memainkan takdir-Nya dengan begitu cantik pada kehidupan hamba-Nya melalui pertemuan tidak terduga aki...