"Jessie?"
Yang namanya dipanggil pun menoleh ke arah sumber suara untuk mengetahui si pemanggil. Tidak lupa, Ia segera menyeka air matanya dengan cepat.
"Eh, Seulgi eonnie" balas Jessie sembari berusaha menutupi warna merah di pipinya tersebut.
"Kamu kok di sini sendirian? Jalanan ini jauh banget dari rumah ataupun kantor Chanyeol loh. Terus, masa jalan kaki?" pertanyaan bertubi-tubi terus bermunculan dari Seulgi, Jessie bahkan dibuat bingung untuk menjawabnya.
"Aku cuma jalan-jalan, eh tau-tau udah nyampe sini aja"
Seulgi hanya ber'oh' ria untuk meresponnya. Meski di dalam otaknya masih saja menyimpan banyak pertanyaan untuk gadis yang terlihat sibuk menutupi pipinya ini.
"Tunggu, jalan-jalan sejauh ini? Are you okay?!" akhirnya satu pertanyaan lolos dari mulut Seulgi.
Alih-alih menjawab pertanyaan Seulgi, Jessie justru lebih menyibukkan diri untuk menutupi pipi kanannya. "Maaf, aku harus pulang" pamitnya.
Belum sempat Jessie melangkah, Seulgi sudah lebih dulu menahan lengan gadis itu. "Mampir butikku dulu yuk, ada di sana!" ajak Seulgi sembari menunjuk sebuah butik yang tidak jauh dari lokasi mereka –Jessie dan Seulgi– bertemu.
"Tap–"
"Udah deh ikut aja, aku tahu kamu pasti haus!" ujar Seulgi untuk memotong ucapan Jessie. Seulgi juga menarik Jessie untuk mengikutanya tanpa menunggu persetujuan dari gadis itu.
Tidak ada argumen berarti di antara kedua wanita berbeda usia itu. Yang ada, hanya Jessie yang semakin sibuk menutupi pipinya dan Seulgi yang semakin penasaran dengan gerak-gerik gadis di sampingnya ini.
"Kamu sakit gigi?"
"Nggak"
"Kok pipinya ditutupin terus gitu?"
"Nggak papa"
Seulgi hanya ber'oh' ria tanpa mau bertanya lebih jauh. Ia pikir, mungkin itu urusan privasi Jessie. Yang tidak seharusnya, ia mempertanyakan lebih jauh jika Jessie sendiri tidak ingin mengatakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] AM I FOR YOU ?
Fanfiction[Chanyeol-AU Fanfiction || SEMI BAKU || LENGKAP] [18+] Ini bukan hanya tentang pertemuan dua hati manusia. Melainkan, juga tentang bagaimana Tuhan memainkan takdir-Nya dengan begitu cantik pada kehidupan hamba-Nya melalui pertemuan tidak terduga aki...