Thank you for coming♡
▪︎▪︎▪︎
Memaafkan mungkin bisa, namun untuk melupakan sepertinya sulit dilakukan
▪︎▪︎▪︎
Chanyeol, pria itu menghentikan mobilnya di area parkiran sebuah gereja tua di daerah Mokpo. Selanjutnya, ia turun lebih dulu tanpa memberikan sepatah kata pada Jessie.
Sekon kemudian, Chanyeol segera berjalan memasuki gereja tersebut, tanpa menunggu Jessie yang nampak sedikit kesulitan menyamakan langkah mereka —Chanyeol dan Jessie—.
"Tak bisakah kamu menunggu, sekali saja?" teriak Jessie yang berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Chanyeol.
"Menunggu bukanlah gaya saya" tukas Chanyeol.
"Aku bahkan tidak menyuruh kamu untuk menunggu dalam waktu yang lama, aku hanya ingin kamu menunggu agar aku bisa mensejajarkan langkah kita"
"Ck! Sudahlah, jangan berdrama. Ini gereja, bukan panggung pentas seni"
Chanyeol, pria itu justru meneruskan langkah kaki jenjangnya untuk segera menuju altar gereja. Tanpa menunggu Jessie yang masih berusaha mensejajarkan langkah mereka.
Sesampai di altar gereja. Pria Park tersebut segera membuat tanda salib, lalu menggumamkan sebuah doa dengan khidmat. Begitupun yang dilakukan Jessie.
Kedua manusia ini begitu khusyu' merapalkan lantunan doa untuk Sang Maha Kuasa. Meminta apa yang keduanya inginkan, berserah diri pada segala kehendak-Nya.
Cukup lama.
Hingga selang beberapa menit, Chanyeol dan Jessie sudah menyelesaikan doa mereka.
Sekon kemudian, Chanyeol lantas menatap ke arah setiap penjuru gereja itu. Perlahan, Chanyeol langkahkan kaki jenjangnya menuju tempat terletaknya sebuah piano klasik yang digunakan dalam rangkaian acara gereja.
Sedangkan Jessie, gadis itu hanya mengikuti arah langkah Chanyeol tanpa menanyakan apapun.
Chanyeol segera mendudukkan dirinya pada sebuah kursi yang tersimpan didekat piano itu. Sekon kemudian, tanpa adanya instruksi yang berarti. Jari-jemari Chanyeol dengan lihainya menekan tuts-tuts piano tersebut hingga menciptakan sebuah alunan melodi yang begitu menghanyutkan bagi siapapun yang mendengarnya.
Termasuk Jessie.
Jessie larut dalam setiap nada yang Chanyeol mainkan pada piano itu, ia menepuk-nepuk kedua telapak tangannya seirama dengan nada piano yang Chanyeol mainkan.
Alunan nada dari piano tersebut pun, kini telah mengisi seluruh ruangan.
"Kok berhenti sih, oppa?" tanya Jessie saat Chanyeol menghentikan permainan pianonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] AM I FOR YOU ?
Fanfiction[Chanyeol-AU Fanfiction || SEMI BAKU || LENGKAP] [18+] Ini bukan hanya tentang pertemuan dua hati manusia. Melainkan, juga tentang bagaimana Tuhan memainkan takdir-Nya dengan begitu cantik pada kehidupan hamba-Nya melalui pertemuan tidak terduga aki...