"Rain, ayo kantin." Ajak Shasha dan menggandeng tangan Raina.
Raina menggeleng, menjauhkan tangannya yang Shasha gandeng,"Gue bawa makanan dari rumah, lo aja sama Abian." Tolak Raina menatap Shasha yang memanyunkan bibirnya.
"Gosah belaga kayak itik, jelek lo." Ejek Abian memukul pelan bibir Shasha dengan buku yang ia ambil dari meja Raina.
"Bacot lo, kayak yang cakep aja." Shasha mencubit lengan Abian dengan keras.
"Gosah pegang-pegang, haram tangan lo."
Shasha menghentikan aksinya ketika mendengar perkataan Abian, perempuan itu kembali menatap Raina yang duduk disebelahnya.
"Gue mau sendiri aja ke kantin nya." Kata Shasha dan Raina mengangguk.
Setelah mengatakan itu, Shasha meninggalkan Abian dan Raina di kelas. Abian yang berada di depan Raina mengerutkan alis, tidak mengerti mengapa Shasha seperti itu.
"Dia baperan banget anjir. Gue bercanda loh, Rain." Kata nya menatap serius Raina.
Raina mengangkat bahunya acuh, memilih untuk mengeluarkan kotak bekal makanan yang perempuan itu bawa dari rumahnya.
Begitu kotak bekal itu di buka, bau nasi goreng menyeruak ke hidung mereka berdua, dan bau itu berhasil membuat perut Abian mengeluarkan suara.
"Gak ada yang namanya bagi-bagi, kalo mau, beli sana." Suruh Raina setelah mendengar bunyi keroncongan dari perut Abian.
"Pelit lo." Sarkas Abian.
Raina tidak menghiraukan, perempuan ini segera melahap nasi goreng buatan Mama nya. Nasi goreng dengan telur dadar dan sosis diatasnya. Sederhana, namun rasanya istimewa.
Abian memilih untuk meninggalkan Raina dan menuju kantin dari pada harus memperhatikan perempuan itu makan.
"Gue mau ke kantin, mau nitip gak?" Tanya Abian yang dijawab gelengan oleh Raina.
Abian mengangguk dan melenggang pergi meninggalkan Raina sendirian.
Raina menghela nafas panjang dan merogoh telepon genggamnya pada saku baju, memutar lagu yang ada pada playlist nya. Raina memilih untuk memutar lagu Holo-Lee hi, lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi kesukaan nya.
Raina lupa membawa earpods nya, jadi lagu yang Raina putar dapat di dengar oleh siapapun dan untungnya kelas Raina sepi saat ini.
Raina menyendokkan nasi goreng terakhir pada mulutnya, menghabiskan nasi goreng itu tanpa tersisa sedikit pun.
"Hai,"
Sapaan itu membuat Raina yang sedang mengunyah mengerjapkan matanya berkali-kali, merasa kaget dengan suara yang tiba-tiba.
Raina mengambil botol minum yang tidak jauh dari nya, lalu meneguknya dengan perlahan.
"Gue ngagetin lo, ya? Sorry."
Raina menatap Zaidan dengan heran, bukannya laki-laki ini yang tadi menemui nya? Mau apa dia kemari. Pikir Raina.
"Kenapa?" Tanya Raina dirasa lelaki dihadapannya ini tidak kunjung bicara.
"E- eumm anu." Zaidan menunjukkan gelagat kaku dan salah tingkah. Berduaan di dalam ruangan yang sepi bersama Raina itu membuat dirinya gelagapan.
Raina memilih untuk menyimpan kotak bekal makan nya kedalam tas dan kembali menatap lelaki dihadapannya.
"Kenapa?" Ulang Raina.
"Gue suka sama lo," pengakuan dari Zaidan berhasil membuat satu alis Raina terangkat keatas. Raina tidak lupa, pertama lelaki di hadapannya mengatakan bahwa temannya yang menyukai nya, tetapi sekarang malah dia yang menyukainya. Aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Aphrodite ✔️
FanfictionKata siapa orang cantik selalu jadi prioritas? Kata siapa orang cantik selalu dapat keberuntungan? Kata siapa orang cantik selalu banyak teman? Apa salah mempunyai wajah cantik dan kepintaran? Orang-orang selalu menyamakan nya dengan dewi cinta d...