🎵Gangga - Blue Jeans
Calling you late at night
Talking 'bout nothing,
But we're always laughingJam dua dini hari San terbangun karena dia ketiduran dari jam tujuh malam.
San terbangun karena kebelet, jadi ya harus diselesein terpaksa bangun. Kalau enggak, ya ngompol...
Oke. Skip.
Setelah menyelesaikan urusannya, San berjalan keruang makan apartemennya untuk memeriksa apakah ada makanan dirumahnya ini.
Ternyata cuma ada roti, yaudah San makan aja, ngeganjel perut. Besok pagi baru beli sarapan bubur.
Sialnya setelah kebangun, San jadi susah untuk kembali tidur. Malah jadi seger banget matanya. Kalau begini mau kembali tidur jam berapa lagi dia.
San mengambil handphonenya dan kembali tiduran di kasurnya, ia melihat tidak terlalu banyak notifikasi.
Dua ratus pesan dari grup bersama teman - temannya. Ia membuka room chat grupnya itu kemudian kembali lagi ke daftar chat. San hanya meninggalkan jejak read saja pada grup itu, mau dibaca juga udah terlalu banyak. Paling juga teman - temannya cuma ngalor ngidul.
San iseng - iseng lihat aplikasi whatsappnya itu, mengecek siapa saja yang chat dengannya. Serta ingin menghapus chat - chat tidak penting.
Sampai pada akhirnya ia terlihat nama kontakmu, chat kalian tidak begitu sering. Hanya seperlunya saja.
San membuka room chatnya denganmu, membaca - baca kembali apa isi chatnya bersamamu.
"Mau salad gak?" Itu chat darimu yang dijawab San dengan singkat mau.
Abis itu kamu akan go-send ke apartement San.
Rata - rata isinya cuma begitu. Kamu akan nanya San mau ini apa enggak, trus dijawab mau dengan San.
Kadang kamu suka memasak porsi lebih dirumah, jadi kadang suka dikasihin ke San.
Meskipun kalian sudah putus dari waktu lama, tapi tidak ada salahnya berbagi dengan orang lain maupun itu mantan pacar sendiri.
San tertawa sendiri membaca - baca chat denganmu.
Hingga kemudian San melihat profile whatsappmu online, San sudah siap mengetik pesan yang ingin dikirim kepadamu.
Tapi, San mengurungkan niat itu melainkan ia langsung memencet tombol call.
Butuh waktu tiga kali deringan telefon kamu baru mengangkat telfon San.
"Kenapa belum tidur lo, njir?" Sapa San ketika mendengar suaramu menjawab telfon.
"Gue tadi tidur bentar trus pasang alarm jam dua buat bangun ngerjain ujian dari Bu Dewi, besok pagi deadlinenya,"
"Ya kenapa nggak dikerjain daritadi aja?"
"Gue sakit gigi anjir, San. Lo nggak denger suara gue geter gini buat ngomong." Jawabmu meringis.
San tertawa, "Mau gue bantu nggak?"
"Bantuin gimana? Lo ngerti? Kan kita beda jurusan,"
"Gue bantu doa, hahahahaha," Sekali lagi San tertawa.
"Lo tuh ah, San. Gue beneran lemes banget tau sekarang, untung tadi tidur dulu. Sakit banget gigi gueeee, tadi minum obat dulu baru tidur," Jelasmu lemas.
"Uluh uluuuuh, yaudah gue temenin sampe lo selesai bikin deh? Biar ada temennya, supaya nggak sepi - sepi amat disana,"
Tidak ada perlawanan maupun balasan darimu yang artinya kamu setuju.
Have I told you lately? That I miss you badly.
Momen - momen seperti ini yang San benar rindukan. Telfonan denganmu, ngobrolin hal random yang kadang membuat kalian tertawa bersama. San benar - benar merindukanmu.
Hingga jam empat subuh akhirnya ujianmu selesai. Ini ujian take home atau ujian yang bisa dikerjakan dari rumah, trus tinggal dikumpul besoknya ke kampus dan mengisi berita acara ujian.
"Trus, besok lo ke kampus pagi? Gigi lo masih sakit nggak?"
"Iya, pagi jam sembilan nggak papa sih kata anak kelas gue. Udah mendingan tadi bangun, kan gue minum obat dulu tadi."
"Mau bareng nggak? Gue anter aja besok?" San menawarkan untuk mengantarmu keesokan paginya.
"Nggak usaaaah. Gue bisa sendiri, Saaaan."
Sometimes I wish that I could still call you mine
Setelah San dan kamu berbagi cerita ditelefon hingga subuh hari, kamu memutuskam telefon untuk kembali tidur. Sementara San, terjaga hingga menjelang pagi.
Tidak usah ditanyakan bagaimana kantung matanya San bagaimana.
Entah apa yang dipikirkan San hingga ia tak dapat memejamkan matanya lagi. Ck, problematika anak muda.
Yang jelas setelah telefon tertutup, San bangkit dari kasurnya dan menuju ruang tengah apartemennya, kemudian dia menarik laci meja dan mengambil dua buah CD.
Yang satu CD nya berisi playlist darimu untuk San dengerin, dulu pas masih pacaran. Meskipun udah putus, San masih tetep simpan.
Yang satu lagi CD berisi mixtape, lagu yang kamu rekam sendiri trus di burn ke CD. Isinya cuma lagu - lagu yang kamu coverin dan itu hadiah untuk San ulangtahun ke dua puluh tahun kemarin.
Masing - masing di CD nya ada tanda sayang darimu, kiss mark dengan warna lipstik merah menyala yang sengaja kamu tandai diatas CD nya.
Dan juga ada pesan, untuk CD pertama "kumpulan lagu untuk kamu dengerin saat kamu badmood atau lagi rindu aku, percayalah aku juga pasti lagi dengerin lagu2 ini♡".
San tersenyum membaca pesan itu. How he missed the old times.
Untuk satunya lagi berisi "happy birthday, love. this is proof that you're mine♡♡♡" .
Lagi - lagi, San tertawa, namun kali ini tawanya terdengar lebih sedih dari yang sebelumnya.
Mungkin kata yang tepat untuk mengganti pesan di CD tersebut adalah this is proof that you were once mine.
And, the kiss mark, that's only stain that I could remember, you were mine.
----
ternyata imagine slot muka galak buat part sebelum cerita ini guys xixixi😆hehehe makasih sarannya temen temen binhoven luvsyoun ♡♡♡♡
kalau kalian baca, semoga suka😆😆😆
KAMU SEDANG MEMBACA
K-IDOL IMAGINE 2.0
FanfictionA little bit fluffy. Hati hati kegemasan. cover by: Canva ©nadvilerra, 2018