SEVENTEEN; WONWOO

1.5K 168 5
                                    

warn: 2000+ words,, kalo ada salah atau typo komen aja yaa, let me know biar diperbaiki❤
- - -

Pernah mikir nggak, buat apa sih hidup kalau kita harus tersiksa terus - menerus?

Kita nggak pernah minta dilahirin, tapi jalannya takdir tuh bener - bener nggak ketebak. Kadang membahayakan, kadang juga membahagiakan.

Terus, pernah mikir juga nggak, buat apa kita ngerasa bersalah untuk kesalahan yang nggak kita perbuat? Kita nggak pernah buat kesalahan itu, tapi rasanya itu terus menghantui kamu, rasa besalah itu terus menguasai dirimu hingga kamu kadang sulit bertahan.

Namun, ini belum waktunya kamu nyerah, setidaknya kamu harus memiliki alasan untuk bertahan, mungkin bukan untuk orang lain tapi untuk dirimu sendiri. Nggak ada yang tau seberapa kuatnya kita selain diri sendiri.

- - -
It's sophomore! Menghabiskan waktu satu tahun berada disekolah yang rasanya seperti neraka adalah siksaan bagimu. But, here you are, survived.

Cara kerja takdir tuh bener - bener nggak ada yang bisa nebak, Tuhan bisa mengubah sesuatu dalam waktu yang cepat dan sangat mudah. Semudah membalikkan telapak tangan.

Jika setahun yang lalu kamu adalah siswi yang paling bahagia sedunia, berbeda dengan sekarang.

Kamu adalah siswi yang penuh tekanan.

Menghabiskan waktu istirahat ditempat yang sepi sudah menjadi kebiasaanmu sehari - hari. Kamu benci kerumunan, kamu benci keramaian, apalagi keramaian itu isinya orang - orang yang kamu benci.

Atap sekolah adalah tempat yang paling tenang, tempat kamu kabur dari masalah disekolah ini.

"Wah, aku nggak pernah menyangka bisa satu sekolah dengan putri pembunuh." Satu suara datang mengganggu perhatianmu. Kamu pun menoleh kearah sumber suara dan mendapati seorang laki - laki berdiri dengan angkuh disana. Ialah Jeon Wonwoo.

Kamu dengan tatapan yang tajam melihat Wonwoo yang tatapannya tak kalah tajam serta mengejek.

Kamu benar - benar tidak ingin ribut dengan siapapun hari ini, maka kamu menahan emosi dan beranjak dari sana.

Wonwoo menahan lenganmu, "Hei, apakah kau juga akan membunuhku suatu hari nanti?" Wonwoo berbisik tepat disebelah telingamu dengan suaranya yang dalam.

Lagi - lagi, kamu melempar tatapan yang sangat tajam padanya.

Sudah beberapa bulan ini kamu dikucilkan satu sekolah karena gosip yang tidak enak beredar. Ayahmu yang dituduh membunuh seseorang, gosip itu meledak keseluruh penjuru sekolah karena satu orang, ya benar, lelaki yang baru saja ditemui. Karena tuduhan tersebut membuat ayahmu harus menebus hukumannya, beliau telah selesai menebus kesalahannya seminggu yang lalu, hukum mati.

Kamu melepaskan cengkraman Wonwoo pada lenganmu dan menarik lelaki itu lebih dekat. Wajahmu semakin mendekat dengannya lalu kamu berseringai, "Kau mau mencobanya?" Kamu membalas perkataan Wonwoo.

Bel sekolah pun berbunyi, hal itu menyelematkan kamu dan Wonwoo agar perseteruan tidak berlanjut.

Musibah yang bertubi - tubi menimpa keluargamu tak lantas membuatmu jatuh dan menjadi lemah. Menjadi lemah akan membuatmu semakin tertindas, maka kamu berusaha mencoba kuat demi dirimu dan juga ibumu, satu - satunya yang dimiliki sekarang.

Hubunganmu dengan Wonwoo dulu tidak serumit ini, semuanya berawal karena kasus ayahmu. Kenapa harus keluargamu yang terkena kasus seperti itu, karena Wonwoo paling benci berurusan dengan kasus pembunuhan. Alasannya adalah salah satu keluarganya korban dari pembunuhan, inilah yang membuat Wonwoo benci setengah mati dengan seseorang yang berkaitan dengan pembunuh.

K-IDOL IMAGINE 2.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang