X1; YOHAN

3.8K 413 14
                                    

Siang ini panas sekali, ingin rasanya kamu bolos kuliah lalu pulang ke kos demi menikmati tidur siang dengan AC suhu yang paling dingin. Karena, panasnya bener-bener keterlaluan, kepalamu sampai pusing.

Namun, disini lah kamu sekarang, duduk dikantin dekat rektorat sehabis makan siang. Kelasmu lima belas menit lagi, makanya kamu menggunakan waktu lima belas menit itu untuk touch up make up ringanmu, jalan kaki dari kantin menuju fakultas, dan terakhir sampai dikelas.

Saat kamu sedang berjalan menuju fakultas, tiba-tiba ada Yohan, Hangyul, dan juga teman-temannya yang lain yang juga berjalan menuju fakultasmu. Kamu, Yohan, dan Hangyul adalah teman sekelas, maka sudah dipastikan mereka juga pasti akan menuju kelas.

Saat Yohan lewat disebelahmu, dia tiba-tiba berteriak, "Woi, anak kecil beras kencur." Ejekan itu ditujukan untukmu.

Yohan, si kurangajar itu memang hobi sekali untuk mengejekmu. Kamu yang sudah paham akan sifat Yohan yang kekanak-kanakan itu masa bodo saja.

"Beras kencur, beras kencur. Emangnya bokap gua jamu?!?" Balasmu judes yang kemudian ditertawai oleh Yohan dan teman-temannya.

Sesampaimu dikelas, Yohan tidak ada disana, tapi teman-temannya ada.

Perasaan tadi ada Yohan, batinmu.

Hangyul yang menyadari kalau kamu terlihat seperti mencari seseorang langsung menyahut, "Lagi panggilan alam dia, nggak usah khawatir gitu deh."

Dih, Hangyul udah sinting kali ya bilang gitu? Ngapain juga khawatir sama Yohan? Sekali lagi, batinmu dalam hati.

Kamu pun memutuskan untuk duduk didepan, agar bisa fokus untuk mengikuti kuliah.

Hingga dosen sudah masuk pun, Yohan belum juga kembali.

"Okay, kuliah hari ini singkat saja ya, Ibu mau ada rapat sama Dekan. Silahkan maju satu orang untuk presentasi." ujar dosenmu dan seketika ada temanmu yang volunteer maju ke depan. Kamu terlalu malas, karena kamu benar-benar merasa sangat ngantuk bahkan presentasi yang kamu buat saja tidak ada kamu baca ulang.

Dua puluh menit pun berlalu, setelah selesai presentasi dan sesi pertanyaan akhirmya dosenmu selesai.

Karena ada tugas makalah per-individu, kamu diperintahkan sama dosenmu itu untuk mengumpulkan semua makalah dan letak dimeja beliau.

Kamu menuruti saja, toh, ini masih disuruh meletakkan tugas di ruang dosen, bukan disuruh amandemen undang-undang.

Hingga kelas mulai sepi, tinggal beberapa orang yang masih sibuk bercerita—termasuk geng nya Yohan, terlihat masih ada Hangyul dan beberapa temannya.

"Mane sih tuh bocah kaga kelar-kelar," kata Hangyul sambil mengeluarkan handphone nya dari saku.

"Gyul, bilang sama Yohan ya, langsung aja antar ke meja Bu Dewi, tinggal dia doang yang belum ngumpul nih, gua ngantuk." Kamu pun mulai mengambil kumpulan makalah yang lumayan tebal-tebal itu. Emang ampas banget anak laki-lakinya nggak ada niat mau ngebantu.

Jalan menuju ruang dosen sambil membawa kumpulan makalah itu, tiba-tiba ada yang berteriak memanggil namamu dari jauh, saat kamu menoleh kebelakang itu ternyata Yohan.

"Wuidiiih, tebel-tebel amat makalahnya," sahut Yohan melihat makalah yang tebal-tebal itu kamu bawa.

"Gue bisa sendiri," jawabmu pelan dan cuek. 

Yohan meletakkan makalahnya paling atas dan tiba-tiba tertawa. "Emang nggak ada niat gue pengen ngebantuin lo juga sih, hahaha, semangat, Cil!" katanya lalu pergi meninggalkanmu tanpa membantumu.

K-IDOL IMAGINE 2.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang