DAY6; JAE

4.2K 461 23
                                    

🎵 DAY6 - You Were Beautiful

"Fuck."

Jam setengah delapan pagi Jae terbangun dari tidurnya dan merasakan pening yang hebat pada kepalanya. Ia pun beranjak dari tempat tidurnya.

Sesaat ia membuka pintu kamarnya, ia mendapati meja ruang tengah apartemennya yang berantakan karena kaleng-kaleng bir.

"I drank way too much last night." gumamnya dengan suara yang masih berat sambil memegangi kepalanya.

Jae pun menuju dapur untuk meminum segelas air putih. Sambil menikmati sinar matahari yang menembus kaca jendela apartemennya itu, kembali terbayang diingatan Jae akan suatu kenangan tentang apa yang akan dilakukan olehmu jika mengetahui kalau ia mabuk tadi malam.

***
Jae keluar dari kamarnya setengah sadar dengan rambutnya yang berantakan. Ia menuju kulkas untuk mengambil air mineral.

Kamu yang mendengar suara pintu terbuka itu pun langsung berbalik dan mendapati Jae yang sudah meminum air mineral nya.

Kemudian Jae berjalan kearahmu dan melingkarkan tangannya pada pinggangmu serta menyandarkan dagu nya diatas bahumu. Bahkan, nafas nya saja dapat menyentuh kulit lehermu yang membuat itu menjadi geli.

Jae bukan tipe yang akan minum banyak alkohol, namun jika dia melakukan itu ada banyak hal yang sedang ia pikirkan.

Tanpa menanyakan apa-apa kamu langsung menepuk-nepuk punggung Jae pelan serta mengelus halus kepalanya.

Jae pun merubah posisinya, sekarang ia malah memandangi dengan matanya yang indah namun masih sayu, karena kamu yakin Jae tidur telat tadi malam.

Ia mengalihkan pandangannya dari matamu menjadi bibirmu, ia mendekatkan kepalanya berniat untuk menciummu namun kamu malah menutup bibirnya dengan dua jarimu.

"Kamu masih bau alkohol, sikat gigi sama cuci muka dulu gih. You'll get morning kiss after that," ucapmu sambil membalikkan badan menghadap kompor yang sedang bekerja memasak sup untuk Jae sarapan.

Jae memanyunkan bibirnya, "I want my morning kiss first, please."

"Later or not at all." katamu tegas tanpa melihat Jae dibelakangmu.

"Fine." Jae pun langsung pergi meninggalkanmu kembali menuju kamarnya untuk membasuh wajah serta sikat gigi.

Saat ini kamu sedang membuat sup ayam untuk sarapan, serta kamu juga sudah menyiapkan air perasan lemon hangat untuk Jae yang mungkin masih hangover akibat minum bir terlalu banyak tadi malam.

Setelah Jae sudah siap membersihkan dirinya, ia langsung menghampirimu yang sudah menyiapkan sarapan di meja makan.

"What a tasty morning," kata Jae mengambil tempat duduk didepanmu sambil melihat meja makan.

"Tuh minum, aku buatin air peras lemon anget buat kamu biar enakan." Jae pun langsung menyisip minuman yang kamu buat.

"Babe," panggilnya. Kamu pun melihat Jae. "You are the best." lanjutnya sambil mengelus tanganmu. Kamu pun hanya tersenyum.

***
Jae hanya tersenyum nanar saat kenangan itu muncul dikepalanya. Betapa ia merindukan dirimu.

Jae merindukan segala tentangmu.

Begitu banyak kenangan di apartemennya saat bersamamu. Tapi, Jae enggan untuk melupakannya. Malah ia terus menyiksa dirinya dengan kembali mengingat kenangan manis bersamamu.

Saat ini dia sudah duduk di sofa ruang tengah dan menghidupkan televisi agar apartemennya terasa sedikit lebih ramai.

Jae kembali menatap sofa yang ia duduki dan juga meja yang saat ini masih banyak bekas kaleng minuman bir.

Dan, ia kembali terhanyut dalam kenangan...

***

Sekitar jam setengah sepuluh pagi kamu mendapati pesan bertubi-tubi dari Brian—sahabat Jae dikantor, yang mengatakan bahwa Jae sakit.

Tanpa membalas pesannya, kamu langsung menelfon Brian untuk menanyakan apa yang terjadi pada Jae.

"Jae kenapa, Bri?" tanyamu sedikit panik.

"Badannya anget banget, nih. Udah di apart dia, barusan gue anter balik. Ini anak udah dua hari lembur, jadi wajar aja kalo sakit,"

"Gue udah beliin bubur tapi pas gue suruh makan kaga mau dia. Lo bisa ke apart nggak? Gue harus balik kerja nih, jam sepuluh musti ketemu client." jelas Brian melalui telefon.

"Ini gue otw apart nya kok, Bri. Thank you, ya, anaknya udah dianter pulang."

"Selau, gue tinggal nih ya Jae nya," lanjut Brian lagi.

"Iya."

Kamu pun lantas langsung menuju apartemen Jae setelah mendapat kabar bahwa ia sakit. Jae itu jika lelah sedikit langsung drop, apalagi kata Brian udah dua hari lembur, wajar saja jika ia sakit.

Setelah sampai di apartemennya Jae, kamu langsung menuju kamarnya dan mendapati ia sedang tidur dan menyelimuti tubuhnya dengan selimut yang tebal. Rambutnya juga terlihat sangat berantakan.

Kamu sebenernya tidak ingin mengganggu Jae, tapi dia harus makan terlebih dahulu untuk mengisi perutnya yang kosong.

"Jae, bangun bentar yuk," katamu sambil menepuk lengan Jae pelan.

"Babe, kamu harus makan dulu sayang. Yuk, makan bentar yuk."

Jae pun membuka matanya dan ia terlihat kaget saat kamu ada dikamarnya.

"How did you get here?" tanyanya dengan suaranya yang berat.

"Brian called me. Kamu tuh udah tau nggak bisa capek, kok malah lembur? Dua hari pula," omelmu pada Jae sambil duduk didepannya bersiap untuk menyuapi bubur.

Jae diam tidak membantah dia hanya menuruti semua perkataanmu, karena sakit nya kali ini seratus persen salah dirinya sendiri.

Selagi kamu menyuapi bubur untuk Jae, ia tak berhenti memandangimu yang tidak berhenti berbicara daritadi. Kamu sedang dalam aksi mengomeli Jae yang diterima oleh korban dengan senang hati, karena ngomelnya pakai cinta.

Tiba-tiba, Jae menghela nafasnya dan kamu pun langsung melihat ia yang saat ini tersenyum, "Babe," panggil Jae sambil menyampingkan rambut-rambut tipis yang ada di wajahmu. "What did I do to deserve you?"

Terjadi adu kontak mata antara kamu dan Jae selama beberapa menit sebelum Jae mengucapkan kata-kata yang membuatmu lemas seketika. "I might kiss you."

Dengan wajah yang memerah kamu menolak dengan cepat. "You can't. I don't want to get sick."

***
Lagi-lagi, Jae tertawa pahit setelah tenggelam dalam kenangan manisnya bersamamu.

Untuk kesekian kalinya, Jae kembali teringat momen dimana perpisahan terakhir kali denganmu.

Tepat di apartemennya, dan juga di sofa yang sedang ia duduki saat ini.

Hangat bibirmu juga masih membekas dimana kamu memberikan ciuman terakhirmu, beserta air mata hangat yang mengalir.

Setelah itu, kamu juga memberikan pesan untuk Jae terakhir kalinya sebelum benar-benar mengakhiri hubungan.

"Take care of yourself. Please don't be sick, quit smoking, and the last one, please, stop drink alcohol."

Pada akhirnya, kamu dan Jae adalah dua hati yang saling mencinta namun saling melepaskan karena tidak ingin menyakiti satu sama lain.


tolong jangan ada yang nanya putusnya grgr apa:(

merayakan bangkitnya lagu galau sobat ambyar "You Were Beautiful"

mari galau bersama!

to be honest, yepposo was played thousand times during make this imagine.

ALSO, STREAM LA TRAINS on JAESIX. JUST BECAUSE.

was a req by allafyu Rskawjya

hope you'll like it!♡

K-IDOL IMAGINE 2.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang