Bekerja paruh waktu sambil kuliah itu ternyata seru ya.
Ya, itung-itung nyari pengalaman kerja dan juga mengisi waktu luang liburan yang dihabiskan selama hampir tiga bulan ini.
Karena kamu sedang libur kuliah yang lamanya tiga bulan, kamu memutuskan untuk melamar kerja part time disebuah cafe terkenal dikota.
Bisa dibilang, cafe ini cukup ramai setiap harinya, karena banyak sekali anak muda yang nongkrong disini.
Kamu kerja hampir setiap hari dari jam sepuluh pagi hingga jam empat sore. Sudah banyak sekali pelanggan cafe yang kamu layani.
Namun, ada seorang laki-laki yang kamu hafal betul dengannya.
Yang selalu kamu layani pesan minumannya. Yaitu ice americano, gula sedikit dan juga ice nya yang sedikit.
Si laki-laki tersebut selalu menjawab dengan Y jika kamu menanyakan namanya.
Entah apa maksudnya.
Laki-laki yang berinisial Y itu selalu datang setiap hari pada jam tiga sore. Dan juga selalu memesan hal yang sama.
Ia akan duduk di cafe selama setengah jam, lalu ia akan pergi.
Karena bertemu hampir setiap hari, kamu pun selalu memperhatikannya di cafe.
Laki-laki ini, jika boleh jujur, ia tidak jelek. Dia ganteng. Ya benar, ganteng sekali. Para wanita pastinya akan terpesona dengan parasnya yang nyari sempurna ini.
Namun, selama setengah jam duduk di cafe dan hampir setiap hari, kamu melihat tidak ada seorang wanita pun yang pergi atau duduk dengannya.
Ia selalu menghabiskan waktu dan minumannya di cafe hanya dengan bermain dengan handphone nya.
Suatu hari, saat kamu mengambil hari libur dari bekerja karena harus mengurus sesuati di kampus, sepulang dari kampus kamu memutuskan untuk mengisi perut dengan makan di sebuah restoran cepat saji.
Selagi menikmati kentang goreng dan cheese burger yang ada dimeja, tiba-tiba ada yang menyapa dirimu.
"Permisi," Sapanya.
Kamu pun menoleh. Ternyata yang menyapamu itu adalah si laki-laki Y.
Dengan pura-pura bingung kamu menjawabnya sambil memasang tampang bertanya.
"Iya?"
"Kamu yang kerja di cafe kan?" Tanyanya sopan.
"Iya, mas yang namanya Y kan?"
Dia tertawa kecil yang mampu membuat matanya mengecil.
"Iya, apa saya boleh duduk disini?" Tanyanya kembali. Kamu pun mempersilahkannya duduk didepanmu.
Kamu pun berkenalan dengannya.
"Sebenernya nama saya bukan Y, perkenalkan nama saya Sungyoon, Choi Sungyoon." Tangannya mengulur padamu agar dijabat.
Kamu pun menerima jabatannya.
"Terus, kenapa mas nya tiap saya tanya nama jawabnya Y?"
"Biar cepet aja, supaya kamu nggak usah repot-repot nulis nama saya, panjang soalnya."
"Nggak apa-apa kali, mas Sungyoon. Kan emang udah kerjaan saya."
Kamu dan Sungyoon menikmati obrolan dengan makanan yang dipesan tadi.
"Eh, by the way, jangan panggil mas dong. Kayanya kita seumuran deh. Aku masih dua puluh tiga tahun kok."
"Jadi panggil apa dong? Nah, sayangnya kita nggak seumuran. Aku baru dua puluh tahun."
Kamu dan Sungyoon kembali melanjutkan obrolan mengenai banyak hal.
Satu hal yang kamu paham dan dapat pada hari itu, yaitu, kamu nyaman berada didekat Sungyoon.
Dia mendengar segala pembicaraanmu dengan seksama, dan juga memberikan respon yang sangat positif.
Hingga sampai waktunya kamu dan Sungyoon harus mengakhir waktu ngobrol hari itu.
"Wah, makasih banyak loh kak, udah dengerin cerita-cerita aku. Ternyata ngobrol sama customer sendiri seru ya." Kataku.
Sungyoon tersenyum manis, menipiskan bibirnya yang memang terlihat tipis itu.
"Kapan-kapan boleh dong kita ngobrol gini lagi, mungkin obrolan lebih dalam lagi kali ya, next time. Atau ngomongin kita juga boleh. Hehehe." Goda Sungyoon.
"Hah, apaan sih kak, bisa aja sih isengnya." Katamu.
"Heheh, eh tapi saya nggak becanda ya soal kita jalan lagi lain waktu."
"Iya, kak. Diusahain ya nanti. Kalau aku lagi off."
Kamu dan Sungyoon pun saling melemparkan senyum.
Beberapa hari kemudian, setelah pertemuan itu Sungyoon jadi jarang ke cafe, tidak seperti kemarin kemarin.
Namun, hari ini ia kembali datang ke cafe.
Saat giliran Sungyoon yang memesan, kamu yang sedang bertugas pun senyum padanya. Begitu juga ia.
Belum sempat Sungyoon mengucapkan pesanannya, kamu lebih dulu yang mengucapkannya.
"Ice americano, gula sedikit dan ice sedikit?" Tanyamu padanya.
Ia tersenyum, lalu mengangguk, "Yap, benar sekali. Oh ya, kali ini tambah greentea latte." Tambah Sungyoon.
Kamu pun dengan sigap membuat pesanan si Sungyoon.
Setelah selesai kamu pun menyebutkan berapa harga minuman yang dibeli oleh Sungyoon.
"Oh ya, kak, ini mau aku tulis nama Sungyoon atau Y lagi?"
"Yang americano, Y aja lagi. Yang greentea latte, saya boleh pinjem spidol nggak?"
Lalu kamu pun meminjamkan spidol lainnya yang disediakan.
Kamu tidak tau apa yang dituliskan oleh Sungyoon.
Selesai itu, Sungyoon mengeluarkan uangnya dan memberikannya padamu.
Setelah selesai, tiba-tiba Sungyoon memberikanmu minuman greentea latte nya padamu.
"Yang greentea latte, ambil saja untuk kamu."
Sungyoon pun pergi dari tempat kasir sambil tersenyum, setelah itu kamu pun melihat apa yang dituliskannya disana.
Besok keluar sama saya, ya?
Kamu pun tersenyum kearahnya lalu mengangguk cepat.
Sungyoon memiliki sifat yang lucu bagimu, cara bicaranya yang formal dan senyumnya yang selalu menggemaskan selalu berhasil menggetarkan hatimu.
YAY!!!
Aku mulai menyukai anak anak Golcha, tapi belum hafal semua membernya:(
Yang aku notis si Y ini pas di mv Let Me, sebenernya ada satu lagi, cuma aku lupa namanya siapa:")
Anywaaay, imagine req by PutriSiregar2 and WaitiwaiY
Hope you'll like it, dear!❤
KAMU SEDANG MEMBACA
K-IDOL IMAGINE 2.0
FanfictionA little bit fluffy. Hati hati kegemasan. cover by: Canva ©nadvilerra, 2018