Tapi, katanya semenjak bertemu denganmu. Kehidupan Ilhoon berubah seratus persen.
Udah nggak pernah dugem, rokok, dan juga mabuk.
Setiap harinya dia selalu menggombali kamu.
Misalnya, setiap ngelihat orang merokok, dia pasti langsung bisik-bisik ke kamu.
"Yang, liat deh tuh, bapak itu udah tua udah punya cucu mungkin tuh, tapi tetep ngerokok aja. Nggak kasian apa ya sama paru-parunya." Bisik Ilhoon dan kamu langsung melihat kearah yang ia maksud.
"Tuh, kamu tuh kalau udah tua nanti kalau masih ngerokok!" Jawabmu tegas dengan nada yang pelan.
"Ih, ayang. Kan sekarang udah nggak. Bersyukur aku ketemu kamu, yang udah susah payah bersihin paru-paru aku dari rokok dan juga lambung aku dari alkohol." Ilhoon menampilkan cengiran khas nya yang kadang kamu ingin menampolnya.
"Halah. Gombal."
"Beneran, ay. Ada kamu liat aku ngerokok lagi? Nge dugem? Nge alkohol?"
Kamu diam saja, toh memang benar, Ilhoon sudah tidak nakal lagi.
"Boro boro dugem lagi, tugas belum kelar jam sembilan aja aku udah misuh pingin berenti kuliah."
Memang benar. Ilhoon itu kerjanya ngeluh sekarang kalau jam sepuluh belum tidur, karena dia udah super ngantuuuuk banget.
Padahal mah ya, waktu masih nakal, jam sepuluh baru pergi dah tuh nge clubbing. Tugas, dua jam mau dikumpulkan baru ngerjain.
Ilhoon itu jago banget buat kamu ketawa. Setiap harinya ada aja perlakuan bodoh darinya agar kamu ketawa.
Pernah dia ngetawain temennya yang lagi kena hukuman yaitu pakai stocking di wajahnya, dan itu Ilhoon kalau lagi ikut lomba ketawa menang dah tuh. Nggak ada lawan.
Ilhoon ketawa sangat keras dan sangat ngakak banget. Dia tertawa sampai menjatuhkan diri ke lantai, saking lucunya. Bahkan sampai mengeluarkan air mata.
Hingga orang-orang yang lewat di sekitaran dia menganggap Ilhoon sudah gila.
Kamu pun malu mengakui kalau Ilhoon adalah pacar kamu.
Saat ini, kamu dan Ilhoon lagi pacaran, abis makan siang di sebuah cafe dekat mall.
Namun tiba-tiba, terdengar suara gaduh dari luar cafe. Ternyata ada seseorang di jambret, dan si penjambret itu dikejar-kerjar massa. Lalu tertangkap dan habis dihajar massa.
Ilhoon dari dalam cafe menyupport para massa.
"Ayo, hajar terus!" Padahal dia nggak ada ngelakuin apa-apa demi ngebantu nangkep si penjambret.
Kamu pun menyurub Ilhoon diem.
Ilhoon nurut.
Setelah kegaduhan itu mulai mereda, Ilhoon dan kamu mulai menikmati waktu berduaan.
Namun, Ilhoon dengan segala pemikirannya yang tidak bisa ditebak itu nyeletuk,
"Yang, buat kejahatan yuk!" Ujarnya sambil menampilkan senyuman sumringahnya.
"Nggak usah aneh-aneh." Jawabmu sambil memotong cheesecake yang baru saja kamu pesan.
"Ih denger dulu," Ilhoon menarik dagu kamu agar wajahmu dan matamu melihatnya.
"Gini, kamu ngambil hati aku, dan aku ngambil hati kamu. Gimana? Kejahatan yang sempurna kan?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
