WANNA ONE; DANIEL

4.3K 477 4
                                    

Harusnya hari Sabtu pagi seperti ini Daniel masih terlelap. Tapi, disini dia sekarang. Di jalanan yang masih terkena macet.

Untungnya, hari ini Daniel mengendarai sepeda motor kesayangannya itu. Tahu diri karena sudah telat, jika dia meminjam mobil senior nya seperti Minhyun atau Ong, sudah pasti dia akan tercebak macet mungkin satu jam.

Hari ini di fakultas ada sebuah seminar yang dilaksanakan oleh BEM FH. Seminar tersebut bertemakan "Menjadi Pengacara Sukses di Usia Muda." Dan, Daniel adalah salah satu panitai dalam seminar ini.

Seluruh panitia diharuskan berkumpul satu jam sebelum acara dimulai, karena takut ada barang-barang yang masih kurang untuk acara tersebut.

Bodohnya, semalam Daniel malah keasyikan bergadang main pes bersama Jaehwan sampai tengah malam. Biasanya ia akan terbangun karena mendengar suara alarm dari hp. Tapi, pagi ini dia tidak mendengar apa-apa dari hp nya, karena hp nya yang low battery. Alhasil, ia bangun telat.

Lengkap sudah penderitaan Kang Daniel.

Acara dimulai jam delapan. Itu tandanya lima belas menit lagi. Daniel masih menunggu lampu merah yang berubah menjadi hijau.

Lima belas menit yang lalu, sesaat dia baru saja keluar dari kosannya, ia sempat membaca pesan dari kamu terlebih dahulu.

'Niel jangan ngebut.'

Begitu katamu. Tapi, kelihatannya Daniel harus ngebut karena ingin tepat waktu sampai di kampus sebelum acara dimulai.

Malu atuh panitia terlambat.


Daniel pun sampai didepan fakultas dengan tergesa-gesa. Ia sudah berpakaian rapi layaknya seperti seorang yang akan mengisi acara resmi. Untuk seminar ini, mahasiswa yang mengikutinya dituntut berpakaian resmi.

Daniel berlari menuju aula. Dasi yang ia pakai pun sudah berantakan karena terkena angin saat ia mengendarai motor tadi.

Aula sudah ramai dengan peserta seminar, panitia seminar, dan beberapa dosen dari kampus. Sekarang tinggal menunggu pematerinya datang.

"Niel ya ampun baru dateng lo ya?" Omel kakak seniornya yang merupakan panitia juga.

"Iya kak. Sorry ya gue telat bangun. Soooryy banget." Ucap Daniel masih dengan ngos-ngosan karena habis berlari.

"Iya iya. Nggak apa. Tadi kerjaan lo udah diberesin kok sama cewek lo. Entar pas udah selesai seminar, lo bantuin dia juga ya." Daniel mengangguk.

Tak lama kamu pun menghampirinya.

"Hey, baru nyampe ya?" Tanyamu.

Daniel mengangguk sekali lagi. Ia masih mengatur nafasnya yang tidak teratur akibat berlari tadi.

"Nih minum dulu. Pasti belum sarapan kan?" Katamu sambil memberikan botol air padanya.

"Ya belum atuh, yang. Aku udah telat begini mau sarapan gimana. Kan nggak lucu aku makan sambil bawa motor." Jawab Daniel asal.

Kamu dan Daniel pun berjalan keluar dari aula dan duduk di kursi dekat pengisian absen.

Daniel meminum air yang diberikanmu tadi.

"Ya makanya. Jangan bergadang main game mulu sama Jaehwan. Udah tau ada seminar pagi nya." Omelmu pada Daniel. Sementara Daniel hanya memberikan ekspresi sedih karena diomeli denganmu.

Kamu memang selalu mengomel kalau tau Daniel bergadang hanya untuk main game, karena kamu tau, Daniel bakal lupa waktu dan itu juga nggak baik untuk kesehatan.

"Panitia yang masih ada diluar, diharapkan masuk kedalam. Karena sebentar lagi pemateri akan datang. Terima kasih." Bunyi suara dari dalam gedung aula memanggil semua panitia untuk masuk kedalam.

Daniel dan kamu pun berhendak masuk kedalam. Tapi, kamu menghentikan Daniel sebentar.

"Bentar, Niel." Katamu sambil menahan lengannya.

Kamu maju kedepan Daniel dan membetulkan letak dasi Daniel dan merapikan sedikit kemeja Daniel. Layak istri yang sedang merapikan pakaian suaminya sebelum pergi bekerja.

"Dasi nya dirapikan dulu, Kang Daniel." Katamu sambil merapikannya.

Daniel tersenyum bangga, lalu mencubit pipimu gemas.

"Iya makasih ya, Bu Daniel. You're the best." Jawab Daniel sambil mencubit pipimu dan menguwel-uwelnya ke kiri dan kanan.

Kamu memasang tampang kesal dan melepaskan tangan Daniel dari pipimu. Lalu, kamu mengelus pipi yang sudah dicubit oleh Daniel tadi.

"Niel, stop cubit-cubit pipi aku. Sakit tau."

"Idih, marah nih? Yaudah maaf ya." Kata Daniel sambil mencubit pipimu lagi.

"Daniel!" Kamu ingin berteriak tapi tidak bisa, karena kalian harus masuk ke dalam aula yang sudah ramai. Maka dari itu kamu hanya dapat membentak Daniel pelan.

Yang dibentak malah ketawa.

"Yaudah besok-besok nggak nyubit lagi deh ya, cium aja ya besok-besok? Boleh nggak?"

"Yaudah besok-besok nggak nyubit lagi deh ya, cium aja ya besok-besok? Boleh nggak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu memberikan tatapan tajam padanya. Padahal wajahmu sudah merah merona.

Daniel makin tertawa.

"Bercanda. Yaudah yuk masuk yuk, Bu Daniel."




YUUUUKKK

Hai hai, apa kabar?

Baru update lagi nih heheh, padahal senin uts

WKWKWK:")

anw, this imagine req by istrinya_daniel

Hope you'll like this one, dear!❤️

K-IDOL IMAGINE 2.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang