warn: nggak diedit, maaf kalau ada salah hehehe gotta edit this kalau ada yg salah dan waktunya bukan tengah malam
----
"Terserah!" Kata Junkyu sedikit meninggikan suaranya dan kemudian beranjak pergi, meninggalkanmu yang sedang marah.
Ya, kamu dan Junkyu baru saja bertengkar.
Bukan salah siapa - siapa karena pertengkaran ini salah kalian berdua yang sama - sama keras kepala dan egois.
Si lelaki yang posesif, menuntut pacarnya agar selalu mengiriminya pesan. Sebenarnya Junkyu tidak pernah se-posesif ini hanya saja akhir - akhir ini kamu menjadi sulit untuk dihubungi dan juga kalian jadi jarang komunikasi.
Kamu sibuk dengan bimbingan, revisi, serta persiapan untuk sidang skripsi, sementara Junkyu dengan kegiatan organisasi dan juga kuliahnya.
Tapi, Junkyu merasa kamu benar -benar kelewatan, sudah hampir seminggu tidak bertemu dan tidak kunjung memberi kabar kepada Junkyu.
Junkyu adalah pacarmu dan ia berhak untuk tau bagaimana kabarmu, orang yang dicintainya.
Sementara kamu, si tidak mau mengalah. Kamu merasa dalam pertengkaran yang baru saja terjadi bukan salahmu, melainkan Junkyu yang memang nyatanya posesif.
Kamu berfikir kalau Junkyu pengertian maka ia tahu bahwa pacarnya sedang sibuk dengan tugas akhirnya.
***
Kata - kata Junkyu tadi siang masih terngiang diingatanmu,"Aku nggak tau lagi, sekarang terserah kamu mau gimana! Putus? Yaudah, terserah!"
Sakit hati. Rasanya sakit banget denger Junkyu berkata seperti itu. Lelaki yang sudah menemaninya selama setahun, lelaki yang selalu berkata manis dan juga menyemangatimu dalam situasi apapun.
Tak sadar, air matamu turun. Baru sekarang kerasa sedihnya, kamu sadar banget pertengkaran tadi tuh nggak nyelesain apa - apa melainkan bikin hubungan kalian jadi retak.
Kamu juga kecewa dengan sikap Junkyu tadi, segampang itu mematahkan pertahanan hubungan kalian yang selama ini sudah dibangun bersama.
Disisi lain, kamu juga sadar kamu memang egois tapi Junkyu juga tidak seharusnya berkata seperti itu.
Setelah pertengkaran tadi siang memang tidak ada satupun dari kalian yang menghubungi duluan, meskipun kamu sedih dan galau banget tapi kamu tetap gengsi untuk menghubungi Junkyu duluan. Girl's problem.
Sementara itu, disisi Junkyu, ia masih sebal denganmu yang tidak mau mengalah dan menyalahkan semua pada Junkyu.
To be honest, Junkyu never meant his words. Dia sayang sama kamu, banget, mana mungkin dia mau kehilangan kamu.
Dan saat ini juga ia baru tersadar kalau ia salah banget dalam perkataannya.
Tapi, Junkyu juga tidak mau menghubungi kamu duluan, karena masih kesal disalahkan.
Kalau begini, kamu dan Junkyu sama - sama egois, biar waktu yang menyadari kalian kalau hubungan yang didominasi dengan perasaan egois satu sama lain tidak akan bertahan lama.
***
Lebih dari seminggu bertengkar dengan Junkyu membuatmu ngebut mengerjakan skripsimu, karena sebelum itu pun kamu memang sudah bimbingan beberapa kali tinggal revisi sedikit dan kamu akan sidang.Setelah bolak - balik fakultas mengurus berkas untuk sidang, serta bimbingan tajap akhir, kamu merasa sedikit kelelahan.
Ditambah masalahmu dan Junkyu juga belum diselesaikan, tidak ada yang menghubungi dan tidak ada yang pernah setuju dengan kata putus. Jadi, kesimpulannya kamu dan Junkyu masih berpacaran.
Faktor kelelahan, kamu sempat mimisan beberapa kali. Dan sekarang, kamu lagi ada di parkiran sedang duduk di bangku taman yang terdapat dekat parkiran, kamu sedang menyusun berkas yang baru saja difotokopi untuk dimasukkan ke map yang akan diserahkan ke fakultas
Junkyu sekilas melihatmu dan ia berhenti sebentar, hanya untuk memandangimu dari kejauhan. Sungguh, ia rindu padamu.
Junkyu melihat sebuah tisu disumbatkan pada hidungmu dan ia melihat sedikit darah pada bagian tisu yang lainnya. Junkyu menghela nafasnya, ia sangat ingin menghampirimu saat itu juga, meminta maaf dan memelukmu.
Tapi, sayangnya ia harus masuk kelas.
Untuk mengakhiri perang dinginnya bersamamu, Junkyu sudah berdiri didepan rumahmu saat ini.
Ia mulai mengetuk pintu rumahmu yang tak lama kemudian dibuka olehmu.
Sesaat dibuka menampilkanmu dengan piyama garis - garis berwarna dusty pink serta wajah cantikmu yang memang terlihat lelah.
Junkyu merentangkan tangannya sambil tersenyum bermaksud untuk kamu menghampirinya dan memeluknya.
Nyatanya kamu masih terlihat bingung, Junkyu tidak bisa memintamu untuk memeluknya setelah apa yang terjadi kemarin.
Dengan tertawa kecil karena melihatmu tak kunjung memeluknya, Junkyu menghampirimu lalu menaruh kedua tangannya dipundakmu.
"Maaf ya," Junkyu menatap matamu kemudian menghela nafas dan memperlihatkan senyuman yang dipaksakan, karena ia khawatir denganmu. "Aku minta maaf, aku nggak seharusnya ngomong kayak gitu kemarin. Maaf ya, udah keterlaluan," Kali ini Junkyu mendekapmu.
Kamu pun membalas pelukan Junkyu. "Aku juga minta maaf, aku juga harusnya ngabarin kamu meskipun cuma sebentar. Maaf udah bikin kamu khawatir,"
Masih saling berpelukan, "Maaf ya, akhir-akhir ini nggak bisa ada disamping kamu, harusnya dari kemarin aku bantu kamu, bukan nuntut kamu untuk ngabarin aku."
Kamu menggeleng pelan, "Nggak apa-apa, aku yang nggak paham kalau kamu ternyata khawatir,"
Pada akhirnya, perasaan gengsi benar-benar tidak berguna dan tidak ada manfaatnya jika terus ditinggikan. Adakala nya kita berdamai dengan diri sendiri dan menurunkan segala perasaan tersebut agar tidak saling menyakiti.
Entah itu menyakiti diri sendiri, ataupun orang lain.
Dalam hubungan tentunya dilakukan oleh dua orang, jika kamu merasa kamu berjuang sendirian itu maka ada baiknya kamu cari orang yang tepat yang bisa menghargai kamu, saling menguatkan dan juga bisa diajak untuk berjuang bersama.
.
.this imagine was a request by VioRyn_
hope you'll like it, dear.❤
finally Treasure 13 imagine🤩🤩🤩
anyway,,, hows your quarantine goin, everyone?
semoga semuanya cepat berlalu❤aamiin
KAMU SEDANG MEMBACA
K-IDOL IMAGINE 2.0
FanfictionA little bit fluffy. Hati hati kegemasan. cover by: Canva ©nadvilerra, 2018