Malam ini kamu mendapati jaga malam di tempat kerja. Kamu bekerja di sebuah apotik yang buka 24 jam.
Kamu dan dua teman kamu sedang berjaga.
Tepat jam sebelas malam, ada seorang laki-laki masuk ke dalam apotik, memakai hoodie dan tangannya dimasukkan kedalam saku hoodie tersebut.
Lelaki itu berdiri didepan meja kasir dan mulai menyebutkan obat apa yang ia butuhkan.
"Tolong obat pereda sakit nya ya, yang botolan." Kata lelaki itu.
Maka kamu pun mengambil obat yang lelaki itu butuhkan. Setelah itu, lelaki tersebut pergi.
Selang seminggu kemudian, saat kamu sedang kebagian jaga malam lagi, lelaki itu datang lagi dan meminta obat yang sama.
Kamu pun memberikannya lagi, sesuai permintaan lelaki itu.
Muka lelaki itu selalu pucat jika datang ke apotik tempat kamu bekerja.
Minggu-minggu selanjutnya, lelaki itu kerap mengunjungi apotik dan membeli obat yang sama.
Namun, karena kamu selalu menyadari jika lelaki ini selalu membeli obat yang sama. Kali ini kamu mencoba hal baru.
"Tolong obat pereda sakit yang botol." Pinta lelaki itu. Raut wajahnya terlihat cemas dan gelisah.
"Baik. Maaf sebelumnya, atas nama siapa?" Tanyamu pada si lelaki ini.
"Lee Changsub." Lelaki itu menyebutkan namanya.
Lalu, kamu pura-pura mencari obatnya. Selagi mencari obat itu, kamu memperhatikan lelaki ini.
Wajahnya tetap pucat, namun terlihat menyenangkan. Bisa dibilang, wajah lelaki ini lembut, namun kita tak dapat menebak apa cerita yang ia lalui.
Semua orang yang kita temui memiliki masalah dan cerita nya tersendiri. Kita tidak berhak untuk menilai dan menjatuhkan mereka. Yang harus kita lakukan hanya mendukungnya, selagi yang ia lakukan itu baik. Atau, kita harusnya mendengarkan keluh kesah mereka. Mereka yang memiliki masalah lebih sehingga membuat dirinya depresi hanya butuh pendengar untuk berbagi cerita mereka yang sudah tidak sanggup disimpan oleh mereka sendiri.
- - -
Kali ini, kamu harus pulang jam 9 malam. Karena kamu sudah kebagian shift malam beberapa hari yang lalu, dan kamu belum ada bertemu dengan lelaki yang bernama Lee Changsub itu lagi.
"Yaudah, gue duluan ya. Kalian hati-hati, kalau butuh apa apa, telefon gue atau yang lain." Pamitmu pada teman-teman yang sedang berjaga.
Saat membuka pintu untuk keluar, lelaki yang sudah menjadi langganan dan dalam pengamatanmu akhir-akhir ini masuk kedalam apotik. Lee Changsub.
Kamu melihat kedalam apotik, memperhatikannya dari luar membeli obat yang sudah bisa kamu tebak.
Sesaat Changsub keluar dari sana, kamu memutuskan untuk membuntutinya dari belakang.
Ini sudah malam, harusnya kamu langsung pulang kerumah saja beristirahat karena baru selesai bekerja.
Nyatanya, disini kamu, mengikuti Changsub yang sekarang arah kakinya menuju taman kecil yang berada disekitaran bangunan apartemen.
Syukurlah, ini tidak terlalu jauh dari tempat tinggalmu.
Changsub duduk disebuah bangkunya, mengeluarkan botol obat dari kantung plastik lalu mulai mengambil beberapa obat pereda sakit, dan ia teguk sekaligus.
Kamu yang melihat itu merasa ngilu sendiri, bagaimana ia menelan obat-obatan yang jumlahnya tidak biasa itu dalam sekali teguk.
Maka kamu memutuskan untuk menghampiri dan duduk disebelah Changsub.
KAMU SEDANG MEMBACA
K-IDOL IMAGINE 2.0
FanfictionA little bit fluffy. Hati hati kegemasan. cover by: Canva ©nadvilerra, 2018