BTS; JIMIN

5.3K 518 14
                                    

Dikisahkan suatu cerita dimana Jimin adalah seorang putra dari seorang raja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dikisahkan suatu cerita dimana Jimin adalah seorang putra dari seorang raja.

Jimin lahir dari sebuah keluarga royal di Korea, dan kabarnya ia juga yang akan mewarisi tahta sehabis ayahnya.

Keluarga kerajaan memiliki banyak fasilitas, yaitu ada toko khusus yang menjait baju untuk dikerajaan, toko roti yang khusus untuk kerajaan, sampai peternakan susu khusus untuk kerajaan. Itu masih sedikit, masih ada yang lainnya lagi.

Dan juga, dikerajaan terdapat banyak sekali pelayan yang melayani. Semua pelayan akan kerja sepenuh hati untuk melayani raja, ratu, putra raja, dan juga tamu kerajaan.

Jimin dan kamu sangat berbeda, kamu hanya perempuan biasa, putri dari penjahit baju kerajaan dan juga penasehat kerajaan.

Rasanya tidak akan mungkin jika kamu dan Jimin bersatu.

Pertama kali kamu bertemu dengan Jimin adalah enam bulan lalu. Jimin yang baru saja keluar dari pintu samping menuju taman untuk mengikuti acara minum teh kerajaan.

Saat itu, kamu berdiri disebelah ibumu, dan Jimin lewat didepan sambil menyapa ibumu.

"Selamat sore, bibi." Jimin menyapa ibumu dengan sopan sambil melirik-lirikmu yang ada dibelakang.

"Sore, tuan muda, Jimin." Menyadari jika kamu malu-malu untuk melihat Jimin, maka ibumu menarikmu kesampingnya dan berkenalan dengan Jimin.

"Senang mengenalmu, nona cantik." Jimin membungkukkan badannya sedikit, begitu juga kamu.

Dari situlah Jimin mulai mencuri-curi pandang jika di sebuah kesempatan ia melihatmu.

Hari ini di istana ada pesta yang diadakan setiap dua bulan sekali. Gunanya adalah agar raja dapat berinteraksi dengan penduduknya, maka diundanglah seluruh tamu dari berbagai kalangan untuk datang ke istana.

Saat ini kamu diperintahkan oleh ibumu mengantarkan setelan pakaian yang akan dikenakan oleh Jimin. Kamu sudah berusaha menolaknya, karena kamu masih malu untuk berhadapan dengan Jimin.

Tapi, apa daya, ibumu tetap memaksamu untuk mengantarkan pakaian itu kepada Jimin.

Kamu mulai mengetuk pintu kamarnya Jimin, sudah dua kali kamu mengetuknya namun Jimin tak kunjung membukanya.

Hingga diketukan terakhir, barulah terlihat Jimin membuka pintunya dengan bathrobe putih yang menutup tubuhnya.

Kamu terkejut dan hampir menutup matamu. Namun, demi menyembunyikan rasa gugupmu kamu mencoba untuk tidak menatap kearah Jimin.

Jimin terkekeh.

"Ada apa, nona cantik?" Tanya Jimin.

Kamu melihat Jimin sedetik, lalu melihat kearah yang lain lagi.

"I...ini, ibuku menyuruhku untuk mengantar ini." Kamu berkata tanpa melihat Jimin sambil menunjukkan pakaian yang kamu pegang daritadi.

Sekali lagi, kamu mendengar Jimin tertawa kecil.

"Masuklah." Jawab Jimin.

Kamu memasang ekspresi kaget, dan mulai berpikir berbagai alasan untuk mengatakan tidak.

"Ti, tidak usah, tuan muda. Aku hanya mengantarkan ini saja."

"Baiklah, kalau begitu aku ingin kau menaruhnya diatas tempat tidurku." Perintah Jimin yang masih terdengar lembut.

Kali ini kamu lebih terkejut lagi. Kamu akan memasuki kamar si tuan muda dan tampan, Park Jimin.

Masih diambang pintu, kamu terlihat ragu untuk masuk apa tidak.

"Baiklah nona, jika kau tidak ingin meletakkan itu ditempat tidurku, aku akan ganti baju disini saja." Jimin terlihat bersiap untuk melepaskan tali bathrobe nya, kamu buru-buru menghentikannya.

"B-baik, aku akan meletakkan ini diatas tempat tidurmu, tuan." 

Kamu pun masuk kedalam kamarnya, dan Jimin kembali tertawa kecil. Kamu merasa Jimin baru saja menggodamu untuk masuk kedalam perangkapnya.

Sesudah meletakkan pakaian, kamu pun buru-buru untuk segera pergi dari sana. Tapi, kamu dihentikan oleh Jimin. 

"Tunggu sebentar." 

Kamu pun berhenti.

"Nona, masih ada satu hal lagi yang harus kau lakukan untukku." 

Kamu diam, menunggu Jimin mengatakan apa hal yang harus kamu lakukan selanjutnya.

"Nanti, berdansalah denganku. Jika kau menolak," Jimin menaikkan bahunya dan memasang wajah yang sombong, "kita tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya." Kata Jimin yang terdengar seperti sebuah ancaman.

Kamu sedikit deg-degan akan perkataan Jimin.  

Para tamu masih santai menyantap hidangan yang disediakan oleh istana.

Kamu sedang menyantap beberapa dessert, tiba-tiba seseorang sudah berdiri disampingmu.

"Halo, nona." Jimin lagi Jimin lagi. Rasanya ia memiliki hobi untuk membuatmu terkejut.

Kamu menundukkan kepala agar terlihat hormat padanya.

"Bersiaplah. Sebentar lagi kita akan berdansa." Jimin berbisik yang mampu membuat seluruh bulu romamu berdiri. 

Waktu dansa pun dimulai, kamu dan Jimin sudah berdiri saling berhadapan. Jimin juga sudah memegang tanganmu, dan satu lagi tangannya diletakkan dipinggangmu. Begitu juga kamu, satu tanganmu sudah berada diatas pundak Jimin. 

Kalian mulai bergerak mengikuti aliran musik yang slow. Disela-sela sedang berdansa, Jimin menggerakkan mulutnya ke telingamu lalu membisikkan sesuatu.

"Kau cantik malam ini nona." Bisiknya.

"Ah tidak, maksudku, kau selalu cantik." Lanjutnya. 

Kamu merasakan hangat pada wajahmu. 

Tidak sampai disitu, Jimin masih melanjutkan kegiatan bisik-berbisiknya.

"Kau tidak boleh mengantarkan pakaian ke kamarku lagi." Katanya yang masih diiringi dengan gerakan dansa kalian berdua.

Kamu memberikannya tatapan 'kenapa?'.

Dia tersenyum, lalu kembali mendekatkan mulutnya pada telingamu.

"Tapi kau harus selalu menyiapkan pakaianku dikamar kita. Menikahlah denganku." 

And suddenly, all the love songs were about you.



Heheh😍

Imagine req by zaaarx

Hyope you like it dear!❤

K-IDOL IMAGINE 2.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang