i'm gonna use Piyo, bc i'ts cute
Hari ini hari Minggu, kebetulan kamu dan Piyo lagi free. Jadi, kamu minta Piyo untuk datang kerumah.
Kamu lagi pengen belajar masak.
Saat sudah bersama didapur, kamu rencananya pengen masak ayam goreng sambal, dan sekarang kamu lagi ngulek cabe nya.
"Bukan begitu caranya, sayang." Kata Piyo yang sedang membantumu mengulek itu. Kamu daritadi lagi ngulek-ngulek sambalnya, tapi tiba-tiba si Piyo malah mengkritik kalau caramu itu salah.
"Jadi gimana yang benernya sih?" Jawabmu ketus. Kamu daritadi udah mencoba segala hal, namun dimata Piyo tak ada yang benar.
Sepertinya keputusan untuk meminta si Piyo menemanimu belajar masak adalah hal yang salah, karena Piyo hanya akan bersikap sok tahu. Pengetahuan Piyo tentang memasak lebih minim daripada kamu.
Piyo sengaja mengatakan kalau kamu salah daritadi, karena dia hanya ingin menggodamu.
"Nih, begini nih yang bener." Piyo pergi kebelakangmu dan memasang posisi backhug sambil memegang batu ulekan diatas tanganmu, lalu mengulek cabenya pelan.
Kamu yang tak sadar akan posisinya itu mulai mengerti setelah beberapa detik. Kamu langsung memukul tangan Piyo.
"Piyoooo, jangan becanda ah! Nanti makanannya jadi nggak enak. Bisa banget sih nyari kesempatan dalam kesempitan begini."
Piyo pun ngambek dan mulai berdiri disampingmu.
"Ya lagian aku mah sama aja, yang, nggak ngerti apa-apa soal dapur." Piyo pun kembali duduk didepanmu, yang memang ia letakkan kursi meja makan disana.
"Yang, enak nggak enak tetep aku makan kok. Yang penting kamu udah berusaha, aku hargain usaha kamu, kok." Lanjutnya lagi.
"Harganya lima ribu cukup nggak?" Candanya.
"Yang, ini batu ulekan kalau dilempar sakit loh." Jawabmu sedikit mengancam, namun tujuanmu hanya bercanda.
Piyo pun menampilkan cengirannya.
Piyo itu usil banget anaknya. Dia pernah ngerjain maba saat lagi ospek, kebetulan dia saat itu adalah ketua himpunan dan kamu sebagai kakak mentor para maba yang sudah dikelompokkan.
Dia iseng jadi galak gitu ke maba maba.
"Disini yang ngerasa mahasiswa laki-laki silahkan angkat tangan." Katanya tegas.
Maka dari itu semua mahasiswa laki-laki mengangkat tangannya sesuai perintah ketua himpunan.
"Lo semua kalau mau lulus ospek, harus lawan gue main pes, kalau kalah lo semua gue gagalin dan harus ngulang tahun depan." Lanjutnya lagi masih dengan nada nya yang tegas.
Maka para mahasiswa tersebut langsung memasang wajah yang panik namun tenang. Tapi kamu yang mendengar itu langsung menenangkan mereka.
"Nggak usah dipikirin ya kata-kata si ketua himpunan itu, dia lagi nggak waras. Piyo, udah deh nggak usah banyak becanda." Katamu memperingati si Piyo.
"Heh, kalian semua yang cowok, tau kan siapa kakak mentor yang barusan ngomong? Jangan deket-deket sama dia, dia galak!" Ucap Piyo yang selanjutnya dapat lemparan kertas dari kamu.
Ujung-ujungnya Piyo malah ketawa. Dia nggak bisa jadi galak.
"Nggak, nggak gue becanda kok. Udah, kagak usah pada tegang, bukan mau malem pertama kok." Kata Piyo lagi yang disambut dengan gelak para maba.
"Eh, tapi gue nggak becanda soal nggak usah deketin kakak mentor yang itu. Intinya jangan ada yang deketin dia, dia cewek gue." Lanjut Piyo lagi sambil memberikanmu kedipan matanya.
Woi serius ya kukira bakal susah banget nyari foto si Piyo ini yang boyfriend-able
Eh ternyata banyak bangeeet coy, rasanya mau ku input semua kesini
Btw, imagine req by soonshinrg
Hope you'll like it, dear!❤
Sorry for the late post ya! Aku sangat baru dapat ide:(
KAMU SEDANG MEMBACA
K-IDOL IMAGINE 2.0
FanfictionA little bit fluffy. Hati hati kegemasan. cover by: Canva ©nadvilerra, 2018