AB6IX; DONGHYUN

2.7K 316 9
                                    

"Haaah! Capek banget!" keluhmu sambil menyampingkan laptop agar bisa menaruh kepalamu diatas meja.

Donghyun yang sejak tadi baca buku sambil nyemilin kacang itu pun melihatmu untuk beberapa detik sebelum kembali berkutat dengan bukunya lagi.

"Ya kamu sih, sebentar ngeluh sebentar ngerjain. Makanya jadi lama ngerjainnya." ucap Donghyun tanpa melihatmu.

Kamu hanya mengacak-acak rambutmu masih dengan posisi kepala yang dibenamkan diatas meja.

"Capeeek, Donghyuuun. Harusnya kan kerja kelompok tapi malah aku sendiri,"

Donghyun menghela nafasnya lalu meletakkan buku nya diatas meja. Kemudian, dia mengetuk meja pelan dengan jari telunjuknya kamu pun mendongak untuk melihat dia.

Donghyun melihatmu untuk beberapa detik, menelusuri wajahmu yang memang terlihat lelah.

"Mau aku tonjok aja nggak orang-orangnya?" kata Donghyun dengan santai.

"Apaan sih, nggak usah lah. Udah tau wakil BEM malah ngajak ribut orang. Nggak, nggak!" sahutmu tegas.

Donghyun adalah wakil ketua BEM, jadi tidak pantas untuk seseorang yang notabene nya sebagai panutan di kampus malah mengajak orang lain berkelahi, karena akan merusak reputasinya.

"Aku bantu ya, dikit-dikit. Tapi, aku pelajari dulu sebentar, mana materinya?"

Kamu selalu suka sifat Donghyun yang seperti ini, meskipun kamu dan Donghyun berbeda jurusan ia selalu siap untuk membantumu dalam mengerjakan tugas.

Hal itulah yang selalu membuatmu kembali jatuh cinta pada Donghyun, ia selalu berhasil membuatmu kembali jatuh padanya.

Pernah baca kutipan "when someone helps you and they're struggling too, that's not help, that's love". Itu adalah kutipan yang cocok untuk Donghyun jika sedang membantumu mengerjakan tugas atau apapun.

Padahal sudah sering sekali Donghyun membantumu, tapi kali ini Donghyun terlihat lebih serius dari biasanya. Mungkin karena materinya sedikit susah kali ya.

Jelas saja, seorang Donghyun yang anak Matematika mana akan mengerti membahas tentang unsur-unsur dari phonology yang hanya dibahas pada jurusan Bahasa Inggris.

Setelah hampir setengah jam Donghyun ikut serta membantumu, akhirnya dia nyerah juga. Sudah cukup pusing untuknya setiap kuliah berurusan dengan angka-angka.

Tugasmu pun akhirnya hampir selesai dan kalian memutuskan untuk istirahat sebentar.

Donghyun sedang bermain dengan handphone nya, kamu mengambil air untuk kamu dan Donghyun minum.

"Donghyun, abis ini ketoprak yuuuuk. Laper," katamu sambil meringis.

Donghyun mengangguk saja, karena ia masih fokus dengan handphone nya.

"Sabtu temenin aku yuk?" kata Donghyun tiba-tiba.

"Kemana?"

"Kemang. Ada gigs, seru banget guest nya ada Reality Club, Pamungkas, trus kayanya aku juga liat ada Mocca deh. Kamu kan suka sama Mocca tuh."

Dengan kabar itu, wajahmu pun terlihat sangat antusias. Karena kamu memang menyukai Mocca dari dulu, jika ada waktu renggang dan mengetahui Mocca akan ada gig yang bisa kamu tonton, maka kamu akan menyempatkan diri untuk melihatnya.

"Ayuuuk banget!"

***

Semenjak meresmikan hubungan bersama Donghyun—tepatnya dua tahun lalu hubungan kalian pasti ada naik-turunnya. Dari berantem hebat dan terancam putus, hingga masa - masa dimana kamu dan Donghyun saling bermanja satu sama lain, atau saat dimana kamu membutuhkan me time, Donghyun dengan senang hati akan memberikan waktu.

Donghyun know how to treat a woman.

Dapat dilihat dari caranya memperlakukanmu dengan hatinya yang tulus. Ia tidak pernah membentak ataupun membesarkan suaranya—sekalipun ia marah.

Marahnya Donghyun adalah diam. Jika ia sudah mendiamkanmu, maka artinya ada yang salah.

Sementara, marahnya kamu itu meluapkan segala kekesalan kepada siapapun. Sekalipun itu bukan salahnya, Donghyun adalah orang yang paling sering kena imbasnya.

Kamu pernah bertanya pada Donghyun mengapa ia sabar banget menghadapimu yang sering banget ngelampiasin marah kepadanya.

"Kamu kok sabar banget sih ngadepin aku yang pemarah?" tanyamu, heran. Heran karena hari ini Donghyun cakep banget pakai kemeja biru garis - garis putih yang lengannya digulung sampe siku, trus sekarang lagi  berusaha ngambil es batu dari gelas buat dikunyahin.

"Ya gapapa, emang nggak boleh sabar? Sabar kan gratis," jawabnya singkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya gapapa, emang nggak boleh sabar? Sabar kan gratis," jawabnya singkat.

Kamu masih belum puas dengan jawaban Donghyun.

"Ck, yakin cuma itu alasannya?" Kamu mencoba untuk menanyakan sekali lagi pada Donghyun.

Donghyun mengangguk terlebih dahulu, "Selagi kamu nggak marah sama aku, ya aku nggak apa - apa jadi pelampiasan marah kamu."

"Gini ya, a woman becomes a reflection of how you treat her. If you don't like how she's acting, look at how you are treating her. Aku pernah baca kutipan itu di twitter, trus aku tiba - tiba mikir selama ini aku udah treat kamu dengan baik apa belum ya. Makanya sebisa mungkin aku tuntun kamu untuk menjadi lebih baik lagi, kita bareng - bareng jadi yang lebih baik. Itu aja sih prinsip aku,"

"Dari kutipan itu bukan berarti aku bilang aku nggak suka kamu yang pemarah. Nope. Not at all. I love everything about you, even the grumpy you. Aku nggak pernah protes karena aku tau kamu cuma butuh pendengar and someone to leaning on and I'm here to be the one who can you trust to hold you and love you at the same time,"

"Jadi, jangan pernah mikir aku sebel sama kamu kalau lagi marah - marah, jangan pernah mikir aneh - aneh aku begini begitu. 'Cause I love you just the way you are."

Begitulah Donghyun, dia dan sisi manisnya memang tidak pernah habis. Kamu juga tidak membutuhkan alasan mengapa kamu harus mencintainya, karena Donghyun adalah Donghyun.

was a request from Nauliazahira15

hope you'll like it, dear!♡

hows your 2020 so far? hope everythings alright❤

K-IDOL IMAGINE 2.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang