Hai, mau kuceritakan tidak bagaimana hebatnya pacarku?
Namanya Han Jisung, dia dua tahun lebih muda dariku. Hahaha, entah kenapa dia mau sama yang lebih tua darinya, tapi, baguslah, jika tidak mau mungkin tidak pernah ada ceritaku bersamanya.
Dia di kampus dipanggil dengan sebutan Hanjis, aku juga bingung kenapa gitu, dia sendiri sih yang nulis begini pas ospek kemarin. Tapi, aku memanggilnya dengan sebutan Han, karena, ya gapapa.
Oh iya, kebetulan aku adalah kakak mentor tim nya dia pas ospek kemarin.
Awal pertemuanku dengannya, yaaa di kampus dan pas ospek. Tiada yang berkesan, cuma aneh aja, di hari kedua ospek si Han ini suka banget ngelirik aku, pas diliat balik dia pura - pura liat yang lain.
Awalnya aku ngga masalahin itu, karena, yaudah sih dia punya mata, bebas mau liat yang mana aja, tapi lama kelamaan saat aku liatin dia balik, dia malah senyum dan tetap melihatku. Aku jadi...geer. Wkwkwk.
Selang beberapa bulan masuk kuliah, aku sedikit sibuk dengan kuliahku dan juga beberapa tugas himpunan. Bagaimana dengannya, si adik tingkat yang hobinya lirik lirikan itu? Dia mendaftar untuk menjadi anggota himjur (himpunan jurusan).
Han Jisung orangnya asik banget, temen temenku di himpunan sangaat menyukai bagaimana Han selalu mencoba meramaikan, dia selalu memiliki cara - caranya sendiri bagaimana membuat orang lain bahagia. Termasuk aku.
Aku sampai lupa taktik apa yang sudah dilemparkannya kepadaku sehingga aku menjadi sangat mengagumi dan dekat dengan Han.
Sampai di awal semester genap, aku dan Han resmi menjalani hubungan. Hubunganku dengan Han rasanya selalu ramai, meskipun hanya kami berdua. Han selalu memberikan lawakan - lawakan yang tentu saja berhasil membuatku tertawa sampai terbahak - bahak.
Rasanya, aku akan betah untuk mendengar lelucon darinya meskipun sehari penuh.
Saat aku semester tujuh, Han baru masuk semester tiga. Aku kkn, Han masih libur kuliah. Aku pkl, Han kuliah. Aku ngeluh masalah kkn dan pkl, Han selalu mendengarkan dan menyemangatiku.
Selama masa kkn dan pkl, tempat ceritaku saat sebel, kesal, marah, sedih, capek, dan senang cuma ke Han. Dia selalu menagih cerita - cerita dariku.
"Hari ini kamu ngapain aja disana?" Ini pertanyaan rutin dari Han yang selalu ia tanyakan padaku.
Dua minggu sebelum masa pkl ku habis, itu rasanya benar - benar capek dan capeeeeek bangeeeeeeeeet.
Aku sampai males banget ketemu Han, bales pesannya juga seadanya. Tapi, Han memaklumi itu. Dia tau, aku capek.
Satu hari, aku benar - benar tidak ada membalas pesannya. Aku hanya membacanya saja. Padahal isi pesannya itu adalah Han yang mengingatkanku jangan lupa makan serta ibadah, nanya mau dijemput apa enggak, serta pesan - pesan yang menyemangatiku.
Setelah pesan - pesan itu hanya kubaca saja, Han mengirim pesan lainnya."Aku disini ya kalau kamu butuh bantuan, atau mau cerita. Masalah jangan disimpan sendirian, sayang. Kamu bukan superhero yang kuat menghadapi semuanya. Aku tau kamu capek, tapi sabar, sedikit lagi ya, Kak."
Hanya membacanya saja sudah mampu membuatku mewek.
Rasanya aku tuh bener - bener nyampakin Han banget, padahal dia selalu ada disampingku jika aku butuh bantuan dia dan dia juga yang selalu dengerin segala keluh kesahku.
Dengan emot 😭 aku membalas pesan Han.
Tak perlu waktu lama, Han membalas lagi.
"Pulang nya kujemput ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
K-IDOL IMAGINE 2.0
FanfictionA little bit fluffy. Hati hati kegemasan. cover by: Canva ©nadvilerra, 2018