VICTON; SUBIN

1.1K 133 3
                                    

pardon the typos
---

Mantan terindah? Mantan terbangsat?

Jujur, dua julukan itu sebenarnya nggak pantas kita tujukan kepada seseorang yang pernah bahagia bersama kita.

Mau mantan terindah sekalipun.

Apasih definisi mantan terindah yang sesungguhnya?

Namanya sudah mantan, hubungan sudah selesai, kamu dan dia udah enggak ada apa - apanya.

Menyebutnya dengan sebutan mantan terindah, artinya kamu masih terikat dengannya.

Memang sih, hubungan sudah berakhir hanya memori nya masih dikenang.

Sudah cukup, memori saja yang perlu dikenang.

Selanjutnya, mantan terbangsat. Mantan juga manusia. Siapapun berhak untuk mengakhiri hubungan jika memang mereka berpikir hubungan itu sudah tidak bisa dilanjutkan, resiko yang harus dihadapi adalah cacian dan makian dari siapapun yang tidak mengetahui kisah sebenarnya.

Dan, yang paling tragis nya adalah ia telah menyakiti hati seseorangg yang sangat sayang padanya.

Tapi mau gimana lagi? Jika kamu sayang padanya dan dia enggak, yang ada hubungan itu nggak sehat hanya menyakiti satu sama lain.

Tugas yang hatinya tersakiti adalah mengobati dan berpindah.

Serta perlu berpikir, bahwa orang itu memang bukan jodohmu dan bukan orang yang tepat untuk memiliki hatimu.

Hatimu, yang sungguh berharga itu.

Ngomong - ngomong, pernah ada kutipan cinta pertama tidak akan pernah berhasil.

Apakah kamu percaya itu? Alasannya?

Aku pribadi, iya. Karena memang nyatanya cinta pertamaku sudah lewat. Dia yang melewatkanku. Sekarang aku perlu berpindah.

Jika menyukai orang yang sama sejak SMP hingga kuliah itu adalah sebuah prestasi, maka aku pasti juara.

Bahkan aku sempat meraih juara umum yaitu menjalin hubungan dengan orang yang kusukai itu, apa ya sebutannya? Fangirl goals? Ya, itu bisa menjadi julukanku dari diriku sendiri.

Namun, sayangnya dia tidak berfikiran yang sama denganku sampai akhir.

***

"Kak Subin?" Aku menyapanya, si cinta pertamaku dan seseorang yang sudah melewatkanku. Atau sebutan mantan bisa lebih mudah dimengerti.

Pagi itu jam sepuluh pagi didepan TU fakultas kami, dia dengan jaket berwarna krim nya sedikit kaget melihatku yang tiba - tiba sudah ada disampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu jam sepuluh pagi didepan TU fakultas kami, dia dengan jaket berwarna krim nya sedikit kaget melihatku yang tiba - tiba sudah ada disampingnya.

Dia menyebut namaku dengan canggung.

Perasaan yang selalu terjadi saat bertemu mantan, canggung.

"Ngurus apaan, Kak?" Aku mencoba basa - basi. Rasanya sudah lama sekali aku tidak berbincang dengannya.

"Berkas - berkas buat yudisium, kamu ngapain?" Jawabnya.

"Sama. Hehehe."

Kak Subin ini seniorku di kampus, kami beda setahun. Tapi, dia baru lulus 4,5 tahun, sementara aku si ambis tidak ingin kuliah lama - lama, hanya menghabiskan waktu 3,5 tahun.

"Anyway, long time no see," Tambahku.

Subin kembali menoleh kearahku, dia memberikan senyuman tercanggung sejak status kami berubah.

"I know," Jawabnya singkat.
Setelah itu tiada perkataan diantara kami. Hening menyelimuti pertemuan kami. Namun, aku tidak apa - apa, aku menyukainya. Duduk disebelahnya, menghirup wangi parfum khasnya yang sudah lama tidak tercium olehku, menikmati keheningan antara kami berdua.

Sebenarnya, momen perpisahan kami tidak begitu baik. Putus sambil berantem, itu yang bikin Kak Subin sekarang melihatku canggung.

Tapi, semua udah berlalu aku udah menerima kalau aku bukan pacar Kak Subin lagi, aku juga menerima bahwa Kak Subin pernah menjadi orang yang pernah menyia - nyiakanku.

Pada akhirnya aku hanya perlu menerima takdir saja, bahwa cinta pertamaku tidak berhasil.

Throwback

"Kamu percaya cinta pertama?" Pertanyaan itu keluar tiba - tiba dari mulutku yang sukses membuat Subin mengalihkan pandangannya dari laptop dan kini melihatku dengan tatapan bingung.

"Drama korea lagi?" Bukan menjawab pertanyaanku, tapi Subin malah balik bertanya.

Kamu ngangguk, masih menunggu jawaban Subin.

"Enggak, apa sih cinta pertama tuh? Orang yang jadi pacar pertama kita? Kalau gitu bakal ada cinta kedua, ketiga dan seterusnya, gitu?" Jawabnya asal dengan mata yang kembali fokus pada laptop.

Aku terkekeh mendengar jawaban Subin, namun aku bimbang harus setuju dengannya apa enggak.

End of throwback

"Aku...minta maaf," Ucap Subin memecah keheningan.

Aku yang kaget serta bingung mendengar permintaan Subin tiba - tiba itupun langsung keheranan.

"Untuk apa?"

"Untuk semua kesalahan aku yang pernah aku buat ke kamu, sejak kita putus aku belum sempat minta maaf ke kamu untuk semua kekurangan aku selama kita pacaran,"

Aku tersenyum mendengar jawabannya, "Kamu udah aku maafin sejak kita putus, Kak. Nggak usah merasa terbebani bersalah gitu deh, wajar kali kalau kamu ada kurangnya, aku pasti juga ada kurangnya. Itu bukan suatu hal yang harus kamu khawatirkan,"

"Tetep, aku ngerasa bersalah banget ngambil keputusan dalam situasi aku lagi marah,"
Lagi - lagi, aku tersenyum. "Kamu inget nggak, Kak, aku pernah nanya ke kamu tentang cinta pertama, kamu jawab kamu nggak percaya, tapi aku percaya,"

"Aku pernah baca suatu kutipan tentang cinta pertama, katanya cinta pertama itu bukan seseorang yang pertama kali kamu cintai, tapi cinta pertama itu adalah orang yang pertama kali menghancurkan hatimu,"

"Hahaha, nggak, aku bilang gini bukan untuk bikin kamu merasa bersalah, but everything makes sense when I read this quote, 'cause it reminds me of you," Tawaku renyah.

"Sekarang waktunya aku yang makasih dan minta maaf ke kamu, thank you and sorry, you are my first love,"

Begitulah ending cerita tentang aku dan Subin.

req by DOWOONOLOGY_

maaf keterlambatannya:"(

mangat all^^

K-IDOL IMAGINE 2.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang