membludak juga ya yang req bapak
-------------Hari ini hari dimana kembali masuk kuliah. Kuliah di luar negeri dan membuatmu sebagai anak rantau membuat kamu harus terbiasa mandiri.
Tidak ada mama yang membangunkanmu. Mama yang akan membuatkan sarapan untukmu. Ya pokoknya harus terbiasa sendiri deh.
Sialnya pagi ini kamu harus buru-buru, karena telat bangun. Kenapa harus banget di hari pertama masuk.
Kamu telat bangun karena tadi malam kamu sibuk berberes apartemen. Jadinya kesiangan deh paginya.
Saat ini kamu sudah berada di kereta, dari apartemen ke kampusmu bisa ditempuh lima belas menit. Namun, harus jalan beberapa menit lagi baru sampai.
"Iya mah, ini udah di kereta. Nggak tau, tadi kata temen kaka dosen nya masih belum ada. Iyaa mamah, nanti sempetin sarapan dulu kok sebelum masuk. Yaudah, mah, kaka matiin ya, udah mau nyampe kayanya, kaka udah telat. Dah mamah."
Sedari tadi ada orang yang menguping percakapanmu dan mamamu ditelefon. Yaitu, seorang lelaki yang berdiri disebelahmu, yang berpakaian sangat santai.
Sesaat pintu kereta dibuka dan tiba ditempat tujuan, kamu turun, begitu juga lelaki itu.
Tiba-tiba, dia berhenti didepanmu, mencegahmu untuk berjalan. Kamu pun bingung mengapa orang ini ada didepanmu.
"Excuse me?" Katamu meminta lelaki itu untuk minggir.
"Santai. Gue orang Indo kok, mau gue bantu nggak?" Jawab lelaki itu. Kamu sedikit sebel, karena secara tidak langsung si lelaki tampan ini telah menyita waktumu.
"Sorry nih, gue lagi buru-buru. Bisa minggir nggak?"
"Lo mau ke Kaplan kan? Yuk sini gue anter, biar lebih cepet." (Kaplan salah satu kampus di Singapore)
Sebenernya kamu ragu, abisan tampangnya ini nggak ada serius seriusnya. Ada sih, dikit. Lagian gantengnya minta ampun.
Jadinya kamu nurut aja, nggak tau deh ini emang bisa lebih cepet nyampe kampus apa nggak. Atau cuma modusan dia aja. Terserah.
Lucunya, si lelaki ini malah menggeretmu ke sebuah rumah makan ayam yang letaknya tidak terlalu jauh dari kampus.
"Jangan bercanda dong, mas. Saya makin telat masuk kelas nanti." Kamu memburu lelaki tadi, yang masih belum diketahui namanya. Karena belum sempat kenalan. Heheh.
Tiba-tiba, dia menyodorkan helm untuk dipakai. Dan dia memakak helm yang ada gambar ayamnya. Yang kamu yakini punya restoran ayam ini. Lalu dia mengantarmu menggunakan motor yang harusnya untuk mengantarkan ayam dari restoran ini.
Selesai kelas kamu langsung pengen pulang ke apartemen aja. Karena masih capek. Saat sedang berjalan mau ke MRT station, ada yang memanggil-manggilmu. Meskipun bukan dengan namamu, tapi kamu merasa terpanggil saja. Abisan yang manggil cuma "wai woi wai woi".
Kamu pun menoleh ke sumber suara. Oh, ternyata si pengantar ayam tadi pagi yang sudah mengantarmu.
Dia pun jalan mendekatimu.
"Gue punya nama kali." Katamu menjawab panggilan dia meskipun hanya "woi".
"Hehehe, kan belum kenalan jadi nggak tau gue mau manggil lo apa." Akhirnya kalian pun berkenalan.
Ternyata nama lelaki ini adalah, Jaehyun.
"Mau pulang?" Tanya Jaehyun.
"Menurut kamu?"
"Mau pergi makan." Jawabnya singkat.
"Nggak ah, makan di apartemen aja aku."
"Yaudah, yuk. Aku temenin."
"Temenin apa?"
"Pulang kerumah." Jaehyun berkata masih dengan santai.
"Bisa sendiri."
"Aku yang nggak mau." Ini terdengar canda dan serius dari nada suaranya.
Akhirnya, kamu dan Jaehyun pun pergi bersama.
"Di Indo tinggal dimana?" Tanya Jaehyun.
"Bandung nih, kamu?" Jawabmu.
"Jakarta. Bandung-Jakarta deket lah, nggak terlalu jauh." Katanya.
"Terus?"
"Siapa tau kamu mau ketemu aku nanti di Indo." Jawabnya enteng. Padahal kamu mah biasa aja. Wkwk. Boonk.
Selama jalan bersama, kamu dan Jaehyun banyak berbagi cerita. Dari mulai kehidupan di Singapore gimana, sampai cerita soal kuliah.
"Thank you nih, udah dianterin sampe rumah. Thank you juga tadi pagi dibantuin. Heheh. Jadi nggak enak." Kata kamu saat sudah sampai di depan apartemen.
"Santai. Kamu nggak ada mau apa gitu dari aku?" Jaehyun bertanya dan membuatmu bingung. Belum ada 24 jam kalian bertemu dan berkenalan, jadi apa yang kamu harapkan dari Jaehyun?
"Apaan?" Tanyamu balik.
"Kaya id line atau nomor whatsapp gitu." Jawab Jaehyun lagi.
"Hahaha. Buat apa emangnya?"
"Siapa tau kamu mau bantuan aku lagi besok besok. Atau, mau ditemenin jalan pulangnya. Aku siap kok." Jaehyun masih dengan nada suaranya yang menghibur.
Kamu terkekeh. Lalu merogoh tas mencari hp mu.
"Yaudah, boleh dah nih. Eh, hp ku mati ternyata." Kamu yang menyadari hp mu mati langsung berkata pada Jaehyun.
"Yah." Keluh Jaehyun.
"Kok yah? Kamu nggak ada hp gitu, biar kukasih kontakku aja."
"Ada. Tapi kalau gitu impianku gagal dong."
"Impian? Impian apaan sih?"
"Iya, padahal aku berharap cewek cantik yang duluan hubungin aku, kali ini harus gagal lagi deh." Gombal Jaehyun.
Alus pak.
Imagine req by seo_nahee127 chitatow
Hope you guys like it!❤
KAMU SEDANG MEMBACA
K-IDOL IMAGINE 2.0
FanfictionA little bit fluffy. Hati hati kegemasan. cover by: Canva ©nadvilerra, 2018