Sore sore emang paling enak kalau bisa nyantai di teras rumah sambil minum teh atau kopi sambil menikmati angin yang berhembus dingin.
Tapi, rasanya sore ini kamu belum bisa santai seperti itu.
Karena apa? Kamu harus disibukkan dengan tugas-tugas kuliah yang datangnya keroyokan.
Emang ya, bukan kuliah namanya kalau nggak banyak tugas.
Dan juga, kehidupan kuliah nggak seindah di sinetron-sinetron tv.
Nugas nugas gini enaknya besok wisuda. Hah. Apaan. Kagak. Becanda.
Heheh.
Nugas nugas enaknya tuh ditemenin sama orang-orang yang mampu menyemangati kalian. Supaya nggak bete dan stress nugas.
Tapi, kamu hanya sendirian disini, duduk dipojokan cafe. Di meja ada laptop dan juga segelas kopi, yang mampu membuatmu serius mengerjakan tugas.
Pacar? Oh hei, tidak punya. :(
Tiba-tiba, suara seorang laki-laki menginterupsi fokusmu dan pikiranmu.
"Boleh duduk disini?" Tanya laki-laki tersebut yang belum dijawab sama kamu tapi dia sudah duduk duluan.
Kamu pun heran padanya.
"Heh, Sunwoo. Kamu tuh kaya hantu ya, ada dimana-mana." Sunwoo, laki-laki yang akhir-akhir ini dekat denganmu. Karena suatu pertemuan tidak terduga.
"Kalau bangsa hantu punya hantu ganteng kaya aku begini, mereka harusnya bangga dong." Pujinya pada dirinya sendiri.
"Kenapa sendirian?" Tanya Sunwoo lagi.
"Pengen aja. Kamu kenapa bisa tau aku disini?"
"Aku lacak kamu pakai aplikasi." Jawab Sunwoo.
"Nggak lucu."
"Heheheh. Nggak deng, tadi kebetulan lagi ada kerjaan disekitar sini, trus ngeliat kamu, jadi aku mampir deh dalam bentuk aksi protes." Sunwoo berkata dengan mukanya yang bete. Wajahnya juga yang sedikit berpeluh membuat poin visualnya menjadi lebih gemas.
Sunwoo mengerucutkan bibirnya, namun tetap meminum minuman yang ia beli. Sementara kamu memasang tampang bingung.
Protes katanya?
"Kok protes? Emang aku salah apa?" Tanyamu pada si lelaki lucu didepanmu ini.
"Ya protes lah, kamu," Sunwoo memelankan suaranya untuk melanjutkan kata-katanya lagi, "Kamu kenapa lebih milih nongkrong disini? Daripada di sana," Sunwoo menunjuk cafe dengan mulutnya yang berada nggak jauh dari cafe tempatmu sekarang.
"Loh? Emang kenapa? Terserah aku dong." Kamu menjawab perkataannya.
"Aku kan kerja disana." Sunwoo makin memasang raut wajah yang cemberut.
Sunwoo memang kerja di suatu cafe.
"Ya nggak apa, aku lebih suka disini kok. Lagian nanti kalau aku disana malah ganggu kamu kerja."
"Ya enggak lah." Sahut Sunwoo mantap.
"Kok enggak?"
"Kalau kamu yang dateng mah aku nggak keganggu, malah semangat."
Kamu tertawa. Memang ya Sunwoo ini tidak pernah habis dengan gombal-gombalannya yang memusingkan kepala dan juga berhasil memberantakin hati.
"Hobi bener ya kamu ini ngalusnya." Jawabmu.
"Lah, ini mah bukan ngalus. Tapi, usaha."
"Usaha apa?"
"Jadi pacar kamu." Sunwoo tersenyum.
"Idih, dengan ngalus gitu. Haduh, Sunwoo, Sunwoo." Kamu menggeleng-gelengkan kepala.
"Nggak, bercanda doang kok. Tapi, bagian yang jadi pacar kamu tadi, nggak bercanda."
Sunwoo kembali menyeruput minumannya sambil mengunci matanya menatap mataku.
Sunwoo memanggil namamu, kamu pun menoleh kearahnya.
"Doain dong." Katanya tiba-tiba.
"Doain apa?" Tanyamu pada Sunwoo.
"Ya, supaya aku jadi pacar kamu."
Kamu kembali menggeleng-gelengkan kepalamu dan memutar bola matamu. Sudah lelah melayani pergombalannya Sunwoo.
"Iya, terserah kamu aja." Jawabmu singkat.
"Kok terserah sih? Aamiin gitu loh." Sunwoo berkata sambil mengedipkan matanya.
MARI KITA RAMAI RAMAI BERKATA "AAMIIN!!!"
HEHEHEHEHEHE
Anw, this imagine req by Queenabina
Hope you'll like this one, dear!❤
KAMU SEDANG MEMBACA
K-IDOL IMAGINE 2.0
FanfictionA little bit fluffy. Hati hati kegemasan. cover by: Canva ©nadvilerra, 2018