NCT; RENJUN

4.9K 576 24
                                    

Ada satu kesukaan Renjun yang bertentangan dengan dirimu, sebenernya nggak bertentangan sih, cuma tubuhmu saja yang nggak cocok, tidak.bisa menerima.

Apakah itu? Kesukaan Renjun yang bertentangan itu adalah, mendaki gunung.

Yap, Renjun sangat senang untuk mendaki gunung. Dia berkata, dia rela melupakan apa saja saat mendaki gunung. Kecuali kamu, kamu adalah opsi terkecuali, karena kamu adalah prioritas Renjun. Baginya, mendaki gunung adalah kegiatan yang paling ia cintai.

Jika sudah liburan, sudah pasti Renjun akan menghabiskan sesekali waktunya untuk mendaki gunung. Entah itu bersama teman-teman himpunannya, ataupun sama anak ukm mendaki gunung dikampus.

Akhir minggu ini Renjun akan mendaki gunung lagi, kegiatan dari ukm dikampus tiga bulan sekali.

Kamu bukan anak ukm mendaki gunung sih, cuma kamu diajak oleh Renjun, jadinya kamu terpaksa mengikutinya.

Ngomong - ngomong, mengapa kegiatan mendaki gunungnya Renjun bertentang denganmu? Karena jika mendaki gunung, pasti suasananya akan dingin. Kamu ada alergi dengan dingin.

Malam sebelum pergi mendaki bersama Renjun, kamu sebenernya ketar - ketir, ikut atau tidak. Tapi, melihat Renjun yang sangat bersemangat, kamu jadi tidak tega menolaknya.

Renjun sudah berada dijalan untuk menjemputmu dirumah. Kamu memeriksa ulang barang - barang bawaanmu, memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal. Apalagi obat - obatan yang sekiranya nanti bakal kamu butuhkan.

Terdengar suara klakson dari depan rumah, kamu pun bergegas kedepan menghampiri Renjun yang sudah sampai. Diikuti oleh mama mu dari belakang.

"Jaketnya sudah, nak?" Kata mamamu, memastikan.

"Udah ma, semua udah aman. Aku pamit ya ma." Kamu menyalam tangan mama dan pergi ke kursi sebelah pengemudi.

"Tante, izin pergi dulu ya." Renjun berkata setelah menuruni kaca mobilnya.

"Iya, nak. Tolong dijaga ya anak tante." Pesan mama mu kepada Renjun.

"Siap delapan enam. Pergi dulu, tante." Renjun pun segera menancapkan gas nya, pergi ke tempat dimana teman - temannya sudah berkumpul.

* * *

Saat mendaki gunung, jam masih menunjukkan pukul lima sore. Suasananya belum terlalu dingin, tapi kamu yakin cepat atau lambat pasti akan terasa dingin sebentar lagi.

Karena rencananya kamu anak - anak pendaki lainnya akan turun besok paginya, demi melihat matahari terbit dari atas gunung.

Jika dibilang capek, ya capek, karena kan mendaki. Masa iya tidak capek. Yang nggak capek mah, rebahan.

Saat suasananya mulai dingin, kamu mulai sedikit pusing. Karena, wow, ini tuh mau keatas gunung, yang mana pasti rada dingin. (sotoy bgt akutuh anaknya wqwqwq)

Dibelakangmu ada temannya Renjun yang menyadari kamu jalannya mulai gak teratur.

"Eh, lo kenapa? Guys, boleh istirahat dulu nggak?" Kata salah satu perempuan yang mana anggota ukm dan temannya Renjun.

Yang didepan pun noleh kebelakang, termasuk Renjun. Renjun melihat kearahmu dan temannya yang minta istirahat tadi.

Renjun berjalan mendekatimu.

Kamu pusing banget, nggak bohong. Mungkin saat ini bibir kamu juga pucet.

"Dingin ya? Mau pakai jaketku?" Tawar Renjun padamu.

Kamu mendengar suaranya, tapi rasanya susah sekali mau merespon perkataan Renjun itu.

"H-hah, b-boleh d..." Tiba - tiba semuanya menghitam.

Kamu ternyata pingsan. Tubuhmu yang lemah itu sedang berbaring sekarang, dan kepalamu ada diatas paha Renjun.

Hal pertama yang kamu lihat setelah sadar adalah raut wajah Renjun yang khawatir namun tiba - tiba senang juga melihat akhirnya kamu bangun.

"Njuun, maaf ya." Katamu meminta maaf pada Renjun.

"Sshh, ngapain minta maaf? Aku yang harusnya minta maaf." Renjun menjawab dengan lembut serta mengelus rambutmu halus.

"Udah enakan belum?" Tanya Renjun.

Kamu mengangguk.

"Yaudah, bangun dong. Pegel nih kakiku nunggu kamu bangun daritadi." Canda Renjun. Patut dihargai usaha Renjun, karena ia yang mengangkatmu kembali kebawah. Untung mendakinya belum terlalu jauh banget.

Kamu pun memasang wajah bete, tapi nggak lama, karena kamu keinget wajah Renjun yang tadi khawatir banget.

"Aku buatin teh anget ya?" Tawar Renjun.

Kamu mengangguk sekali lagi, "Iya, tapi abis itu sini lagi ya. Mau peluk biar makin anget." Pintamu.

"Iya, tunggu ya."

jangan gini dong dek😩😩😩😩😩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan gini dong dek😩😩😩😩😩

anw this imagine was request by gebetanrenjun

sorry for loooong waited:( hope you'll like it, dear!❤

ayo req guys, lg pengen nulis nih heheheh

K-IDOL IMAGINE 2.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang