Apakah kenyamanan dapat membuat seseorang jatuh hati?
Jika jawabannya iya, dapatkah kamu memberikan alasannya? Begitu sebaliknya, jika memang kenyamanan itu tidak diperlukan, apakah alasannya?
Mungkin beberapa orang akan berkata bahwa kenyamanan adalah salah satu pengaruh dan mengapa kita mencintai seseorang.
Mengapa?
Jika kita tidak nyaman dengan orang itu, lantas bagaimana kita bisa jatuh hati dan dekat dengannya. Entah itu teman dekat, teman kecil, atau sahabat.
Intinya saja, jika kita berada dekat dengannya, kita merasa aman, seperti perasaan dilindungi.
Nah, seperti itulah hubungan kamu dan Seungyoun.
Seungyoun adalah teman kuliahmu, dari awal semester hingga lulus. Sekarang kamu dan dia sudah lulus kuliah.
Kamu dan Seungyoun sangat dekat sehingga selalu membuat orang yang melihat salah paham, kalau sebenarnya kalian itu tidak lebih dari teman.
Kamu punya pacar, begitu juga Seungyoun.
Kalian adalah dua hati yang berantakan yang terjebak di hati yang berbeda.
* * *
"Bareng apa nggak?" tanya Seungyoun sesaat kelas usai.
Kamu menggeleng lalu menjawab, "Nggak dulu deh, Youn. Rian kayanya mau jemput, tadi udah janji mau makan siang bareng."
Seungyoun melemparkan senyumannya. "Okay, gue duluan ya." Ia pun pamit pergi meninggalkanmu.
Meskipun Seungyoun punya pacar tapi ia tidak pernah absen bertanya pulang bareng apa tidak.
Banyak sekali sebenarnya perlakuan Seungyoun yang manis terhadapmu. Wajar saja jika orang - orang suka salah paham dan mengira kalau kalian pacaran.
Cerita sedikit, hubungan Seungyoun dan pacarnya tidak bertahan lama. Hanya empat semester atau sekitar setahun lebih.
Maka dari itu saat Seungyoun mengalami masa sulit, kamu tidak pernah meninggalkannya. Saat Seungyoun membutuhkan penghibur dan teman disaat dia sedang sedih, kamu disana. Kamu selalu menemaninya.
Hubunganmu dengan pacarmu pun juga tidak bertahan lama, kamu dan pacarmu hanya bertahan dua tahun. Kamu dan dia putus saat kamu di semester tujuh.
Maka dari itu hubunganmu dan Seungyoun semakin erat.
Hingga hari kelulusan saja, keluargamu dan keluarga Seungyoun makan siang bersama demi merayakan kelulusan kalian.
Saat ini kamu dan Seungyoun sudah bekerja, berbeda kantor. Namun, Seungyoun selalu dapat ditemukan di sekitaran kantormu jika sudah jam lima sore. Demi menjemputmu pulang, padahal kamu tidak pernah meminta.
Perlakuan Seungyoun tetap sama, selalu manis dan gentlemen, hanya hubungan kalian saja yang tidak berubah. Yaitu, teman.
* * *
"Makan dulu yuk? Kamu laper, nggak?" Ajak Seungyoun sesaat kalian sudah memasuki mobilnya.
"Belum laper banget sih, tapi ayuk deh keburu malem. Aku males makan malem." Jawabmu sambil memainkan handphonemu. Semetara itu Seungyoun sesekali melihat kearahmu dan juga melihat kedepan, untuk fokus menyetir.
"Diet? Udah lah, ngapain sih diet -diet." Seungyoun sebenernya udah paling males kalau kamu udah diet gitu. Karena kata dia nggak enak nggak bisa diajak kulineran.
"Sssttt, diem ah. Nyetir aja sono."
Seungyoun pun membawamu ke sebuah restoran yang mewah, entah tujuannya apa. Kamu hanya manut saja, tidak banyak bertanya. Nanti Seungyoun pasti juga akan memberitahumu.
Seungyoun memang selalu seperti itu. Full of surprise. Both of you and Seungyoun didn't know till when you and him should be friend.
Setelah duduk, Seungyoun pun mempersilahkan kamu untuk memesan makanan pada menu yang baru saja dia berikan padamu.
Selesai memesan, kamu menikmati suasana restoran yang terlihat romantis dan juga indah. Lampu - lampu yang cantik menambah kesan mewah tersebut.
Karena daritadi Seungyoun nggak ada cerita apa - apa, ataupun nggak ada jelasin kenapa dia bawa kamu kesini maka kamu penasaran dan akhirnya bertanya.
"Youn, tumben amat bawa aku kesini." Kamu pun membuka suara.
Seungyoun yang tadinya sedang fokus melihat handphone lalu mematikannya dan mulai fokus denganmu.
Sebelum menjawabmu, dia tersenyum dahulu. "Nggak apa - apa, cuma pengen menikmati keindahan dari sini sama kamu aja."
Sebetulnya tujuan Seungyoun lebih dari sekedar itu.
Seungyoun akan mengakui perasaannya.
Seungyoun memanggil namamu, dan kamu pun melihatnya. Melihat Seungyoun yang selalu saja tampan saat kamu melihatnya. Senyumannya yang selalu menyejukkan. Tatapan matanya yang bisa menenangkan.
"Kamu masih ingat kan, kita pernah barter sesuatu. Aku pernah kasih kamu novel yang ada tanda tangan penulis favorit kamu, trus kamu kasih aku lima mobil hotwheels yang aku pengen."
Kamu mencoba memutar memori, mengingat setiap momen yang Seungyoun baru saja katakan.
Kamu mengangguk, memori itu masih tersimpan diingatanmu. Kamu masih mengingat betapa kesalnya saat Seungyoun seenaknya saja minta lima mobil mainan. Tapi, kamu harus menurutinya karena dia punya novel dari penulis favoritmu dan ia akan memberikannya padamu.
Seungyoun mengembuskan nafas pelan, "Now, I want to barter something else."
Kamu pun memasang wajah santai, "Aku nggak mau ya kalo kamu minta mobil - mobilan lagi."
Seungyoun terkekeh lalu dia menggeleng. Maka kamu pun memasang wajah penasaran.
"I wanna barter our friendship." Lanjutnya.
Kamu tidak mengerti apa maksud dari Seungyoun. "What do you mean, Youn?"
"I like you." That's it. Finally, Seungyoun said it.
Life has loveliness to sell or maybe change. All beautiful and splendid things. To make his life more beautiful and to be splendid. Seungyoun needs you. And, he wants to barter your friendship to be a romance.
Haaai👋
Ini ga tau request apa bukan tapi pengen aja buat hehehe
Semoga pada suka❤
KAMU SEDANG MEMBACA
K-IDOL IMAGINE 2.0
FanfictionA little bit fluffy. Hati hati kegemasan. cover by: Canva ©nadvilerra, 2018