[47] Tanpa Mereka

1.1K 215 9
                                    

HAPPY READING💚

Guru telah mengakhiri pelajaran karena bel berbunyi untuk menghentikan kegiatan belajar hari ini. Semuanya langsung membereskan peralatan belajar mereka ke dalam tas dan telah bersiap untuk pulang.

"Guys, gue boleh minta waktunya sebentar gak?"

Perkataan Naya membuat mereka menghentikan kegiatan, sampai yang sudah berada di ambang pintu juga ikut berhenti.

"Mau ngapain?" tanya Fadlan si cowok yang sudah berada di depan pintu itu.

"Gue mau ada pengumuman sedikit buat acara pensi."

"Halah, sok lu!" cibir Yasmin. Gadis itu menarik tasnya dan berniat ingin pergi.

"Sopan lo begitu?" teriak seseorang dengan suara cemprengnya.

Yasmin menatap Amora tidak terima. "Lo belain dia?"


"Iyaa belain, kenapa?! Orang dia mau ngasih pengumuman." Amora tersenyum sinis.

"Lo kalo gak mau yaudah balik aja sana," sindir Johan.

Yasmin memang kesal teman sekelasnya tidak ada yang membela, namun akhirnya dia tidak jadi pergi. Saat semua sudah duduk di bangku masing-masing lagi, Naya maju ke depan sambil membawa selembar kertas.

"Jadi guys tadi abis ada rapat bahwa dua minggu lagi kita bakal ada pensi."

"Kok ngedadak ya," kata Juan.

Beberapa murid ada yang setuju dengan ucapan Juan itu. Biasanya jauh-jauh minggu sudah ada kabarnya.

"Bukan mendadak, anak OSIS udah merencanakan udah lama tapi baru diumumkan sekarang," jelas Yovie.

"Kok lo bisa tau, Yo?" tanya Johan.

"Tadi dikasih tau sama ketua OSIS nya."

Suasana hening lagi dan menunggu Naya melanjutkan ucapannya. Gadis itupun dengan sangat terhormat kembali bicara.

"Untuk pakaian diwajibkan pakai kemeja atau baju yang warna putih dan bawahannya hitam. Buat cewek dikhususkan pake rok."

"Ada bazar lagi gak?" tanya Risa.

"Ada, tahun ini gak beda jauh sama tahun sebelumnya. Yang diperjualbelikan makanan bebas mau apapun."

"Kreasi seni?" Naya menatap Amora, dia mengangguk.

"Pastinya ada. Untuk kreasi seni ini setiap kelas mewajibkan 2 penampilan, tapi kalo mau lebih juga boleh. Nanti kalo ada yang mau tampil kasih tau gue aja biar gue serahin ke panitia. Ada yang kurang paham?"

Semuanya diam seakan mereka sudah paham. Lagipula acara seperti ini sering terjadi setiap tahunnya. Jadi mereka pun tidak terlalu dipikirkan apa yang perlu disiapkan nanti. Tinggal kerja sama kelas saja yang dibutuhkan.

"Kalo gak ada yang nanya lagi kalian bisa pulang. Makasih untuk waktunya dan maaf gue cegah kepulangan kalian."

"Iya santai. Nanti kalo runding buat persiapan kita cari kalo lagi jamkos. Kalo sekarang gue yakin kebanyakan pasti pengen pulang," usul Amora.

THE ANJAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang