HAPPY READING 💚
Seorang gadis sedang duduk di kursinya sambil bermain handphone. Kelas terlihat berisik padahal baru beberapa menit yang lalu gurunya baru saja keluar.
Gadis yang bernama Naya Isabella atau kerap dipanggil Naya, menggeletakan handphone di meja dan melihat keadaan sekitar.
Ia mendapati temannya bernama Yasmin si bendahara kelas, sedang menanggih uang kas mingguan.
"Yas, mau minta hotspot ya," ucap Naya sedikit berteriak.
Handphone milik temannya ditinggalkan di meja. Walaupun sudah lama berteman dengan Yasmin, meminjam barang pribadi harus dengan izin pemiliknya.
"Iya! Pin nya 0 aja 8 kali."
Naya memang tidak tahu apa arti sahabat yang sesungguhnya. Menurutnya, sahabat itu adalah seseorang yang selalu bersama sejak dulu. Dan kebetulan Yasmin adalah salah satu orang itu. Dan mungkin saja Yasmin itu sahabatnya.
Sebelumnya Naya mengaktifkan data seluler. Ketika akan fokus pada ponsel miliknya, pesan Whatsapp milik Yasmin membuatnya penasaran.
Awalnya dia tidak ingin kepo dengan pesan di handphone temannya, tapi tak sengaja Naya melihat chat masuk yang membuat jantungnya berdegup kencang.
Terkejut, sangat terkejut saat pesan yang dikirim si Mine bertanda love merah itu, ternyata adalah pacarnya, Juan.
Naya tahu kenapa itu Juan, karena foto profil dari pesan itu adalah pacarnya bersama Yasmin.
Apa mereka ada hubungan? Lalu hubungan seperti apa? Tidak mungkin mereka pacaran. Selama ini mereka terlihat biasa saja, bahkan Yasmin terlihat sangat mendukung hubungannya dengan Juan.
Naya tidak pernah berpikiran kalau mereka akan melakukan itu. Tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa mereka ... ah, rasanya itu tidak mungkin.
Yasmin, gadis itu memperhatikan gerak-gerik sahabatnya. Ia bahkan tidak merasa khawatir, dan justru moment ini yang ia tunggu-tunggu.
Namun reaksi Naya terlihat biasa saja, setelahnya gadis itu malah langsung menyimpan kembali handphonenya ke meja.
Merasa aneh, Yasmin mendekati Naya dan berpura-pura tidak mengetahuinya. Padahal Yasmin penasaran mengapa Naya terlihat acuh.
"Nay, udah bisa?"
Naya mengangguk pelan, tapi ia tidak menoleh.
"Udah selesai?" tanyanya balik.
Yasmin mengganguk dengan keadaan masih bingung. Lalu gadis itu duduk di samping Naya dan mengambil ponselnya.
"Biasa tuh komplotan si Alendra susah banget. Ketimbang uang dua rebu aja susah. Lagian gue minta duitnya seminggu sekali, nggak tiap hari. Heran dah tuh sama orang- loh kok?"
Yasmin berpura-pura terkejut saat handphonenya langsung memperlihatkan room chatnya dengan Juan, pacar dari sahabatnya yang kini menjadi pacarnya juga.
"Gue gak sengaja buka," jawab Naya.
"Nay, gue-"
"Dari kapan lo pacaran sama Juan?"
Seperti bukan menginterogasi, namun saat ini Naya sedang menahan rasa sakitnya.
"Ini bukan salah gue, Nay. Juan yang duluan."
"Yas, cowok gak bakal tertarik kalo ceweknya gak gatel."
Merasa direndahkan dengan kata-kata itu dan Yasmin tidak terima, ia menggebrak meja. Perhatian para siswa langsung teralihkan ke arah mereka yang duduk di meja belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ANJAY [END]
Teen FictionAwalnya mereka mengajak Naya bergabung masuk ke dalam pertemanan mereka karena merasa kasihan dengan gadis itu dan juga butuh orang orang waras di antara mereka. Hingga terbuatlah nama ANJAY. The Anjay adalah sebuah nama yang diambil dari nama depan...