[22] Ada Yang Aneh

1.8K 308 20
                                    

HAPPY READING💚

Hari-hari biasa pelajaran akan berakhir pukul tiga sore. Tapi dihari jumat pembelajaran hanya sampai pukul satu siang. Sisanya dipakai untuk kegiatan ekstra masing-masing sampai waktunya pulang.

Wajibnya ekstrakulikuler serempak di hari jumat. Tapi terkadang ada yang melangsungkan dihari-hari biasa. Atau ada yang menjadwalkan dua kali dalam seminggu.

Reza, biasanya jika sudah sholat jumat di sekolah dia langsung pulang, karena sudah tidak ada jadwal mengajar lagi. Tapi kali ini lelaki itu sedang berkeliling, melihat para murid dengan kegiatan masing-masing.

Di lapangan utama dipakai ekskul paskibra, dan dibagi dua dengan anak-anak PMR yang sedang praktek. Di koridor juga tidak sepi, ada yang hanya main-main atau sedang kegiatan ekskulnya.

Melewati ruang musik di sana terlalu ramai. Reza terus melanjutkan perjalanannya, sampai akhrinya lelaki itu berhenti di ruang latihan silat. Pintunya tidak tertutup sebelah, jadi Reza bisa melihat kegiatan di dalam.

"Naya pertahankan kuda-kudanya."

"Dan kamu Fathia, gerakannya yang bener."

Di atas matras itu ada dua gadis yang sedang berlatih dan seorang pria yang diketahui adalah pelatih mereka. Tapi yang membuat Reza terkejut, di antara gadis itu salah satunya ternyata Naya yang dikenalnya.

Reza malah terfokus pada seorang gadis yang selalu menarik perhatiannya beberapa bulan ini. Rambut panjangnya diikat menjadi satu sehingga terlihat keringat membasahi dahi dan pelipisnya. Wajah cantiknya kini terlihat agak garang.

Beberapa saat kemudian, lawan dari Naya terjatuh dan Naya dikatakan sebagai pemenang. Latihan telah usai, Naya menarik gadis yang menjadi lawannya untuk berdiri. Mereka melakukan salaman sambil melempar senyuman.

"Sampai di sini pertemuan kita kali ini. Nanti kita ketemu di minggu depan."

Saat para murid bersiap untuk meninggalkan ruangan itu, Reza bergegas untuk bersembunyi. Beberapa murid berpakaian silat itu telah pergi, tapi fokus Reza tetap pada Naya yang sedang memakai sepatunya. Kali ini profesi Reza beralih menjadi penguntit. Dan ini pertama kalinya ia melakukan itu pada seorang siswi.

"Duluan," ucap seorang cowok pada Naya.

"Iya."

Setelah selesai mengikat tali sepatu terakhir, Naya meraih tasnya dan pergi dari sana. Reza pun dengan hati-hati mengikutinya dari jarak yang lumayan jauh.

Kali ini Reza kembali seperti sebelumnya, seolah lelaki itu sedang berjalan-jalan dan melihat para murid dengan kegiatannya.

Namun, saat dipertigan koridor ada seseorang yang merangkul Naya. Cowok itu lalu membawa Naya menuju lapangan basket indoor. Dan sampai sana Reza tidak mengikutinya lagi.

Yang dimaksud si cowok itu adalah Alwan. Dia datang dari arah tangga sambil membawa es krim di tangannya.

"Hai bidadariku," sapanya sambil merangkul bahu Naya.

"Bidadari jatuh dari surga." Naya terkekeh.

Itu adalah lirik lagu dari boyband cilik jaman dulu. Naya juga salah satu penggemar dari mereka yang disebut sebagai Comate.

"Eeaaa dong," sahut Alwan tertawa. Cowok itu menyodorkan es krim pada Naya. "Buat lo."

"Widih, perhatian banget aa Alwan."

"Gue dapet dari penggemar," jawabnya dengan bangga.

Naya tidak peduli, ia segera menyobek penutup es krim itu.

THE ANJAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang