HAPPY READING💚
"Sekarang minta maaf ya." Nadia melirik pada Johan yang sudah berdiri, tapi wajahnya tentu tidak baik-baik saja.
"Nggak mau! Dia udah genit, pokoknya gak mau minta maaf."
Kelima remaja yang berada di depan pasangan itu melongo tidak percaya. Apa yang dilihatnya barusan tadi, seakan mustahil mengingat perbuatan cowok itu pada Johan dan Alendra.
Orang yang ketika turnamen sangat mendominasi dibading pemain lainnya. Orang yang terlihat garang ketika menghajar Johan tanpa ampun.
Tapi, dengan ucapan lembut dari seorang gadis cantik, bisa merubahnya menjadi manja.
"Lano!"
Marah tapi masih dalam mode lembut, Naya bisa melihat perilaku itu dari Nadia. Ia tidak percaya bahwa Nadia ternyata punya hubungan dengan si cowok temperamen itu.
Mengingat kejadian di toilet tadi, apa jangan-jangan cowok yang diperebutkan adalah orang ini?
"Lo—" Naya menggantung ucapannya.
Masih belum percaya bahwa Nadia mungkin pacar cowok itu. Sungguh ia malu ketika Alwan dengan terang-terangan mengatakan bahwa ia menyukai si cowok itu, dan lagi ia tidak mengelak. Pasti Nadia mendengar obrolannya.
Nadia tersenyum dengan rasa bersalah. Gadis itu mengajak cowoknya untuk mendekat.
"Sebelumnya aku minta maaf atas perilaku Delano sama kalian, terutama Johan sama—" Dia melirik Alendra sambil mengingat namanya.
Alendra langsung menggeleng sambil tersenyum ramah.
"Gak masalah, lagian ini cuma kecelakaan. Kalo Johan sih kita maklum, Johan juga orangnya gitu. Jadi kita juga minta maaf sama lo, bro."
Cowok bernama Delano itu membuang muka sambil berdecih. Dan sikapnya itu membuat Alwan semakin geram. Mungkin bukan hanya Alwan saja, Nadia sebagai pacarnya pun kesal dengan tingkah Delano yang susah diubah.
"Lo ngapain sih Le belain dia? Udah baik hati gue gak masalahin lagi masalah lo. Sekarang udah jelas-jelas salah dia, malah nyalahin Jojo. Lihat nih muka, lo pikir ini baik-baik aja."
Alwan menatap sengit cowok itu, kebetulan juga Delano sedang menatap mereka bergantian.
"Udah lah Wan, gue cape. Mending kita ke kantin sekalian ngobatin luka Jojo," ajak Alendra.
Dia tidak ingin masalah ini semakin buruk. Firasat Alendra mengatakan kalau Delano bukan anak yang mudah memaafkan. Jadi masalah ini cukup sampai sini, lebih baik mengalah.
"Kalian duluan aja ke kantin. Gue mau cari anak PMR dulu," kata Naya.
Yovie membantu Johan dengan merangkulnya. Meskipun Johan masih bisa berjalan, bisa jadi cowok itu merasakan pusing akibat benturan tadi.
Dan Alwan masih saja tidak terima membiarkan Delano begitu saja. Sudah menjadi tamu, berbuat ulah lagi.
"Kita ikut kalian ya," ucap Nadia.
Delano melotot tidak suka kepada Nadia. "Ngapain sih. Kita pulang aja."
Nadia menahan tangan pacarnya ketika cowok itu menariknya untuk pulang. "Nggak, Lano! Aku harus lihat Johan baik-baik aja. Ini juga salah kamu."
"Duh, perhatian banget sih kamu!" Johan terkekeh.
Bisa-bisanya dia masih mau menggoda Nadia setelah apa yang telah terjadi. Apalagi Delano sudah bersiap memberi tinjuan lagi, untungnya segera ditahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ANJAY [END]
Teen FictionAwalnya mereka mengajak Naya bergabung masuk ke dalam pertemanan mereka karena merasa kasihan dengan gadis itu dan juga butuh orang orang waras di antara mereka. Hingga terbuatlah nama ANJAY. The Anjay adalah sebuah nama yang diambil dari nama depan...