[50] Problem (3)

1.2K 226 35
                                    

HAPPY READING💚

Setelah acara pensi beberapa hari lalu yang telah sukses, kini para ANJAY lebih banyak dikenal lagi setelah penampilan band nya. Sering kali mereka mendapat entah itu coklat atau bunga sampai yang meminta foto juga ada.

Tapi pencapaian yang didapat saat ini tidak membuat mereka lupa dengan jati dirinya. Mereka masih tetap orang yang sama, masih menuntaskan masalah orang lain, masih berkegiatan seperti biasa dan masih banyak hal yang tidak ada bedanya, hanya saja sekarang mereka banyak penggemar, salah satu keinginan yang telah terwujud.

Saat ini juga mereka sedang menunggu seseorang di basecamp, katanya ada yang ingin meminta pendapat mengenai masalahnya. Tapi Johan kali ini kurang semangat dan terus mengeluh, pasalnya ini sudah 10 menit dari jam pulang sedangkan dirinya tidak bisa pulang. Poor perutnya!

"Nih!" Naya memberi biskuit pada cowok itu, mata yang awalnya redup langsung terbuka dengan lebar. Tanpa basa-basi Johan langsung menyebutnya, saat Alwan ingin memintanya saja dia segera menjauh.

"Awas aja kalo lo keselek, gak bakal gue kasih minum."

"Gue minta ke Naya," jawabnya begitu sombong.

Ketika Naya ingin berkata, dua orang cewek datang ke basecamp, pas sekali dengan Johan yang tiba-tiba keselek, dia terbatuk-batuk dan meminta air minum lewat gerakan tubuhnya. Namun si Alwan satu-satunya orang yang memiliki air minum tidak mau memberikan.

Salah satu cewek yang baru datang itu segera mengambil botol air miliknya. Johan tanpa berkata lagi langsung menghabiskannya, lagipula tinggal tersisa sedikit.

"Yaelah Ras, lo ngasih air cuma dikit doang," keluh Johan. Bukannya berterima kasih malah protes.

Dan Alendra langsung berceletuk dengan kesalnya. "Masih mending lo dikasih!"

"Temen lo tuh yang pelit," kata Johan dengan nada sedikit tinggi.

"Temen lo juga tuh, pelit!" Alwan menyahut, meski tujuannya untuk Johan tapi cowok itu malah bicara pada Alendra.

Yovie menggeleng melihat tingkah mereka, di depan orang baru saja bisa-bisanya ribut. Daripada ikutan malu-maluin, Yovie memilih berbasa-basi pada salah satu cewek yang dikenalnya.

"Ras, kok bisa sampe ke sini?" tanya Yovie.

"Tadi aku ketemu kak Via, katanya gak tau jalan ke sini makanya aku anter."

Laras menyengir begitu lucu, sampai ada yang tidak suka dengan sikap manis cewek itu.

"Udah kan ngaternya?! Ya udah pulang sana!"

Cewek itu mecebikan bibirnya karena perkataan Alwan, Laras tahu kalau kakak kelas yang satu ini tidak menyukainya, padahal tanpa sebab.

"Biarin aja Laras di sini," kata Naya.

Lalu gadis itu mengajak seseorang yang sejak tadi hanya diam dan tatapan yang terlihat gelisah. "Silahkan duduk."

"Ras sebenarnya Alwan tuh suka sama lo," ucap Alendra tiba-tiba.

Alwan langsung melotot dan segera berkata, "Mana ada! Yakali gua suka sama orang yang jarang main medsos, gue mau cari yang sefrekuensi."

"Lagian aku juga gak mau punya pacar narsis. Sekarang tuh yang suka sama aku banyak kali."

"Idih jadi belagu. Didikan siapa nih," teriak Johan.

"Jelasnya lo sih," sahut Yovie.

Mengabaikan teman-temannya yang sepertinya tidak ingin mengakhiri perdebatan itu, Naya mulai berfokus pada orang di depannya dan melemparkan senyuman ramah.

THE ANJAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang