HAPPY READING💚
Setelah kejadian itu keempat sahabatnya tidak membiarkan Naya menemui orang lagi dengan alasan 'bantuan'. Gadis itu juga tidak mau jika dia pergi tanpa para sahabatnya, dia cukup trauma kejadian itu.
Mengenai siapa dalang yang telah menyuruh cowok itu bertindak pelecehan, belum ada yang tahu siapa pelakunya, bahkan nama cowok itu saja mereka belum tahu.
Tapi untungnya Johan mengingat kalau dia pernah menemukan orang itu berada di kelas 10 IPA. Itu sudah lama, dan pasti sekarang cowok itu sudah berada di kelas 11.
Dikarenakan seminggu kemarin mereka sibuk mengurusi kasus, mulai dari yang sudah DM lewat akun instagram mereka, juga misi mereka yang bekerjasama dengan OSIS perlahan mulai dilakukan. Jadi untuk masalah Naya mereka menundanya dulu.
Saat ini hari minggu, sudah jelas apa yang bakal mereka lakukan sebelum Laras kurus. Dan mereka mendapat kabar bahwa berat badannya mulai turun, tinggal beberapa kilo lagi sampai target.
Itu artinya mereka tidak akan lama lagi melakukan kegiatan sabtu-minggu.
Karena telah selesai olahraga, semuanya sedang istirahat untuk melemaskan otot. Tapi tidak dengan Alendra dan Johan yang berlanjut bermain basket.
"Ras, gue mau tanya sesuatu sama lo," ucap Yovie karena teringat sesuatu.
"Apa kak?"
"Lo dari IPA bukan?"
"Iya."
Yovie menyenggol lengan Alwan yang sedang minum, sehingga airnya sedikit tumpah. "Wan, hape lo mana?"
"Santai dong cucunguk, aing juga lagi minum!" sentak Alwan.
Cowok itu merogah saku celananya, sedangkan Naya memperhatikan sambil berfikir.
Setelah mencari sesuatu di ponsel Alwan, Yovie menunjukan sebuah foto pada Laras.
"Lo kenal sama orang ini?"
"Ya kenal lah, dia Aldo temen sekelas aku. Ini Aldo babak belur begini gara-gara kalian ya?"
"Sembarangan aja. Itu perbuatan pak Reza," ujar Alwan dengan nada sinis.
"Apa, pak Reza? Itu pak Reza nya—"
"Laras, gue mohon lo jangan sebar ini ke siapapun!" potong Naya dengan cepat.
"Kenapa kak Nay?"
"Bego! Kalo orang lain tau pak Reza yang hajar cowok sialan itu, pak Reza bisa aja dipecat!" jelas Alwan.
Dia masih saja berbicara seperti itu pada Laras. Entah, padahal waktu awal-awal bertemu dia biasa saja.
"I-iya, aku gak bakal kasih tau ini ke siapapun. Tapi jelasin kenapa pak Reza bisa ngelakuin itu ke Aldo?"
"Naya hampir aja dilecehkan sama cowok itu, dan pak Reza yang nolongin," ungkap Yovie.
Laras langsung menoleh pada Naya dengan wajah terkejut. "Tapi kak Nay gak kenapa-kenapa kan? Si Aldo udah ngapain aja."
Naya hanya tersenyum. Dia enggan untuk menceritakan kejadian itu lagi, dan akhrinya Yovie lagi yang menjawab.
"Naya belum diapa-apain, keburu pak Reza hajar cowok itu habis-habisan."
"Ih gak nyangka banget si Aldo begitu. Lagian Aldo mana mungkin tiba-tiba begitu kalo gak ada alasan."
"Siapa bilang cowok sialan itu gak punya alasan?!"
"Kak Alwan tuh ya, ini kan nebak-nebak aja. Bener gak kak Yo?"
Yovie mengangguk setuju. "Lagian dia bilang katanya disuruh seseorang."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ANJAY [END]
Teen FictionAwalnya mereka mengajak Naya bergabung masuk ke dalam pertemanan mereka karena merasa kasihan dengan gadis itu dan juga butuh orang orang waras di antara mereka. Hingga terbuatlah nama ANJAY. The Anjay adalah sebuah nama yang diambil dari nama depan...