[56] Penolakan

1K 223 25
                                    

Mau ngasih tau, sekarang mereka kompak loh *bisik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau ngasih tau, sekarang mereka kompak loh *bisik

HAPPY READING💚

Menjelang bel masuk masih ada saja yang melaksanakan piket, harusnya itu dilakukan sore kemarin setelah pelajaran selesai, tapi Naya lupa dengan tanggung jawabnya dan malah pulang.

Kini gadis itu sedang membersihkan papan tulis setelah dia menyapu bagian yang masih kotor, ternyata teman satu jadwalnya sengaja menyisakan bagian kotor untuk Naya kerjakan.

Di meja bagian kanan yang dekat jendela, ada 3 orang yang sedang memperhatikannya diam-diam, oh tidak, Alwan sepertinya terang-terangan dan biasa saja. Itu artinya hanya Alendra dan Johan yang melakukan seperti itu.

"Le, emang nyaman kita begini sama dia? Udah seminggu loh," celetuk Johan berbisik-bisik.

"Salah njing, udah mao dua minggu ituh," ralat Alwan diiringi delikan sinis.

"Oh iya lupa, ternyata udah lumayan lama." Johan menyengir.

Dengan kesal Alwan hanya memutar bola matanya. "Emang elu pada tahan apa begituan? Gue aja yang lihatnya cape."

Alendra membenarkan posisi duduknya, serta mengalihkan matanya saat Naya membalikkan tubuh.

"Sebenarnya Naya gak salah-"

"Lah emang iya," potong Alwan.

"Tapi gue kesalnya sama Yovie, bisa-bisanya dia nyatain cinta ke Naya." Setelah berucap itu Alendra tersenyum sinis.

"Lo juga sama Le, cuma bedanya lo gak seserius Yovie!" sindir Johan. Walaupun berkata dengan nada santai, Alendra tetap saja merasa tersindir atas ucapan itu.

"Dan bisa-bisanya gue akrab sama lo, padahal hati ini rasanya gedek banget," lanjutnya.

Semuanya kembali lagi diam saat Naya mulai berjalan menuju tempatnya. Mereka saling lirik, tapi hanya sebentar karena masing-masing langsung menatap ke arah lain.

"Nay," panggil Alwan sambil senyum-senyum.

Gadis itu langsung menoleh, tapi tidak berkata apapun dan hanya memberi kode lewat gerakan alis.

"Cuma mau tanya, cape gak?!"

Dan Naya tidak menjawab.

Alwan sempat kaget dengan sikap gadis itu, Naya kembali seperti dulu saat awal dekat. Cuek dan berlagak bodoamat. Padahal dua hari yang lalu mereka masih ketemuan dan ngobrol biasa, ya salah Alwan juga karena jarang mendekati Naya lagi.

"Lo pada lihat noh, Naya jadi galak lagi. Sadar kan kemaren-kemaren masih baik!" sentak Alwan meskipun tidak terlalu keras suaranya.

Johan dan Alendra hanya diam, dalam hati mereka sedang menyalahkan dirinya masing-masing. Tapi saat ini hatinya belum tergerak untuk meminta maaf duluan.

THE ANJAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang