HAPPY READING💚
Keempat remaja laki-laki yang berada di sebuah kafe di mana mereka sering ke sana, terlihat tidak tenang ketika seseorang yang dihubunginya tidak ada kabar.
Kemarin sore sudah sepakat untuk rundingan hari ini di kafe biasa, tetapi sahabat mereka malah hilang kabar.
Bisa dimaklumi kalau Naya tidak bisa hadir, tapi setidaknya dia ada kabar. Namun sejak semalam gadis itu tidak bisa dihubungi, siapa yang tidak khawatir?
"Kalian cuma berempat aja?"
Reza baru saja datang, di belakangnya ada seorang pelayan membawa pesanan.
"Harusnya Naya ikut, Pak. Tapi dia gak ada kabar sama sekali," jawab Johan.
"Kita lagi tanya-tanya, siapa tau ada yang tau Naya kenapa," ucap Alendra. Cowok itu berharap kalau Naya baik-baik saja.
Mereka terdiam sesaat memikirkan kemana Naya tanpa kabar begini. Sahabat mana yang tidak khawatir, apalagi Naya seorang gadis.
Bagaimana kalau terjadi yang tidak diinginkan dan Naya tidak bisa menghubungi siapapun, itulah yang ditakutkan.
"Si cumi udah bales!" pekik Alwan, mereka langsung mendekat.
"Naya kabur dari rumah dari sore kemarin," lanjutnya.
"HAH? KABUR?!"
"Iya, si cumi bilangnya gitu." Alwan menunjukan chatnya agar mereka percaya.
"Yang bener aja? Si cumi bohong kali," elak Yovie kesal.
Tidak akan mungkin Naya pergi dari rumah, gadis itu akan pergi ke mana kalau tidak menghubungi salah satu dari mereka?
"Tunggu dulu, kalian sadar kapan terakhir kali Naya aktif sosmed, atah whatsapp mungkin?" tanya Reza mencoba untuk menenangkan para remaja itu.
"Abis magrib ya kan? Waktu kita lagi rame di gc si Naya juga ada," celetuk Johan.
"Kapan bego?!" sentak Alendra membuat Johan terdiam.
"Sekitaran mau jam tujuhan lah."
Alwan yang masih berkutat pada ponselnya berkata, "Iya. Terakhir jam 19.03"
"Kemarin itu hujan, gak mungkin Naya pergi dari rumah." L
Reza masih tidak percaya bahwa Naya kabur, sedangkan kemarin gadis itu kelihatan baik-baik saja.
"Bener kata pak Reza. Ini pasti akal-akalan si cumi. Kalian tau dia gak akur sama sahabat kita," ujar Yovie.
Benar, Yovie benar! Sebenarnya Naya ada di rumahnya, mungkin sakit atau ada masalah lain sehingga gadis itu tidak bisa keluar. Mari kita berfikir positif, bahwa Naya baik-baik saja.
Alendra kembali berdebar saat melihat ekspresi wajah Alwan. Ekspresi itu pasti akan membawa kabar buruk.
"Apa lagi, Wan?!" tanyanya tak sabaran.
Cowok itu melirik teman-temannya dengan ekspresi yang sama. "Naya kabur gara-gara tau kalo dia bukan anak kandung."
Terdiam, mereka tidak ada yang bicara dan hanya menampilkan wajah cengo.
Mendengarnya mereka seakan merasakan bagaimana perasaan Naya saat tahu kenyataan menyakitkan itu. Tidak ada yang mau selama bertahun-tahun hidup bersama orang tua lengkap, tapi nyatanya bukanlah orang tua sebenarnya.
"Anjing! Yang bener?!" Johan menggebrak meja tanpa sadar, sehingga beberapa pengunjung malah terkejut.
"Udah gue duga ini cuma akal-akalan si cumi," sambung Yovie terlihat masih tidak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ANJAY [END]
Teen FictionAwalnya mereka mengajak Naya bergabung masuk ke dalam pertemanan mereka karena merasa kasihan dengan gadis itu dan juga butuh orang orang waras di antara mereka. Hingga terbuatlah nama ANJAY. The Anjay adalah sebuah nama yang diambil dari nama depan...