[15] Mengenal

2.1K 364 31
                                    

HAPPY READING💚

Sekitar dua jam istirahat kini telah berakhir. Saat ini sedang pengantrian untuk pencoblosan. Panitia sudah membuat peraturan jika di aula tidak akan terlalu banyak orang. Di sana hanya ada panitia dan siswa yang sengaja dikumpulkan perkelas.

Karena masih lama dan sekarang baru kelas 10 IPA 2, kumpulan para ANJAY berada di musholla untuk tiduran sambil menunggu giliran. Untungnya aula berada tidak jauh dari musholla. Dan masih terdengar panggilan-panggilan nama lewat micropon di aula.

"Ah ... hari ini enak banget gak ada pelajaran. Ini otak masih adem-adem aja," celetuk Johan.

"Emang kalo KBM biasa lo mikir? Kagak anjer! Ulangan aja lo lihat ke gue semua."

"Yo, sumpah ya gue nyontek sama lo membawa keburukan. Emangnya tiap gue nyontek pada bener."

"Udah tau gue bego masih aja maksa." Yovie menarik sejadah sampai menutupi seluruh kakinya. "Tapi gue masih mending bisa baca soal, lah elu pengenya instan."

"Ngomongin instan kok gue jadi pengen mie." Alendra menggulingkan tubuhnya dari yang terlentang menjadi tengkurap.

"Nyambung bae lu, Badrun!" sentak Yovie.

"Tuh perut karet apa gimana? Baru aja tadi udah makan," ujar Naya.

Hanya gadis itu sendirian yang masih duduk sambil memainkan ponselnya. Pakaian mereka masih menggunakan kaos sablon bergambar Dika dan Naya juga masih berkuncir dua.

"Eh Nay itu daleman lo keliatan!"

Naya yang sedang duduk mengakang namun tertutupi oleh bawahan mukena yang masih dia pakai ketika selesai sholat, langsung terkejut dan refleks meluruskan kakinya. Ternyata Alendra sedang mengerjainya.

Kesal telah dipermainkan oleh sahabat gilanya itu dan yang lainnya juga ikut tertawa, Naya memukul Alendra yang masih tengkurap tanpa ampun. Naya juga mengeluarkan jurus cubit di perut cowok itu.

"Aw, ampun Naya. Yawloh, gue pengen pipis," teriak Alendra sambil tertawa geli. Karena ternyata Johan juga ikut menggelitiki cowok itu.

Dan Alwan, tentu saja dia mengabadikan mereka dengan merekamnya. Nanti pasti bakal diupload di sosial media cowok itu.

"Bazeng lo! Ngapain lo bilang gitu, hah?!" pekik Naya kesal.

"Nay piss maafin dah. Aw anjir sakit Jo, goblok lo, udah dong gue geli."

"Oke para netizen sekalian, ini adalah penganiayaan dari seorang istri bersama mantannya kepada suami sah," kata Alwan yang masih memegang ponselnya.

"Babi lo! Gue sumpahin mata lo bisulan," teriak Naya.

Yovie yang sedari tadi tidak terganggu menonton tingkah mereka, malah tertawa mendengar Naya mengumpat tapi tak berhenti-hentinya menyiksa Alendra.

"Ekhem."

Mereka segera menghentikan kegiatannya ketika ada seorang guru yang baru masuk mushola. Alendra yang sudah tidak mendapat serangan, segera bangkit karena menahan sesuatu. Dan Johan malah terjungkal mengenai Yovie yang tiduran.

"Monyet!"

"Eh, dijaga tuh."

Yovie juga yang baru sadar kedatangan seseorang guru segera duduk. Dilihatnya Reza masuk dengan wajah dan tangan yang basah.

THE ANJAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang