NVJ Part 19

691 100 10
                                    

Happy reading all 🥰

          Jangan lupa vote + comen

Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧



     (Tandai kalo ada typo!)









Kelima personil JAMBU tengah duduk di dalam aula sambil bersender di tembok hijau di dalam sana. Mereka tengah berbincang santai sambil menunggu kelima Cinderella yang entah kapan akan segera datang.

Ya, andai saja yang mereka tunggu memang benar Cinderella. Tapi kenyataannya, kelima gadis yang mereka tunggu bukanlah sosok Cinderella seperti yang di gambarkan. Melainkan, sosok gadis bar-bar dan pembuat onar.

Huh! Kelima gadis itu memang benar-benar menjengkelkan. Sepertinya, tiada hari tanpa kelakuannya yang membuat orang kesal padanya.

"Tiga puluh dua menit sudah kita menunggu mereka disini. Tapi dengan tidak adabnya, mereka tidak juga datang. Apa mereka tidak merasa bersalah karena membuat Ummah dan para Ustadz kan Ustadzah menunggu?"

Eluh seseorang setelah melihat jam tangan yang melilit di tangan kirinya. Tak lupa, orang tersebut melihat ke arah Ummah dan beberapa Staf pengajar di pondok tengah berbincang.

Hembusan nafas berat terdengar di telinga seseorang tersebut. Ternyata pemuda yang duduk di sampingnya lah yang melakukan itu.

"Sepertinya Ning Zurra susah membujuknya." Celetuk pemuda tersebut yang tak lain adalah Uky.

Seseorang yang tadi mengeluh mengedipkan bahunya. Dia, Bagus. Dia terlihat malas memikirkan kelima gadis bar-bar itu.

"Kata siapa? Tuh buktinya mereka datang." Ujar Pemuda yang sedari tadi tak pernah mengalihkan pandangannya dari pintu masuk Santriwati. Dia, Jidan.

Keempat pemuda yang mendengar perkataan Jidan langsung mengalihkan pandangannya ke arah tiga gadis yang baru saja memasuki aula.

Alis keempat pemuda tersebut berkerut. "Kok cuma berdua?" Ujar mereka serempak.

"Itu bertiga lho," Jawab Jidan santai.

Bagus menggeleng, "Iya kita tau. Tapi Bukan Azzura maksudnya. Maksudnya tuh, kenapa cuma Nabila dan Arvi? Kenapa Nur, Ana dan Suci tidak ikut bersama mereka?"

"Oooo..."

"Ayok mendekat, Yang lain sudah mendekat semua ke Ummah." Ajak Mirza saat melihat beberapa anak dari kelas 11-12 yabg mendekati Ummah.

Keempat member JAMBU mengangguk dan mulai beranjak dari duduknya.

"Kok kalian cuma berdua?"

Saat JAMBU sudah mulai dekat dengan Ummah, mereka bisa mendengar samar-samar jika Ummah menanyakan pertanyaan yang sama seperti yang tadi Bagus tanyakan.

"Mba Nur, Mba Ana dan Mba Suci lebih milih ikut gotong royong, Ummah."

Bukan Suara dari Nabila maupun Arvi yang JAMBU dengar, melainkan suara Azzura.

"Gotong royong? Hm, kalo Nur sih nggak papa ikut. Dia sudah latian kemarin. Sedangkan Ana dan Suci belum apa-apa." Gumam Ummah.

Ummah menoleh kearah JAMBU, "Azzam, Uky dan Bagus, kalian cari partner kalian. Dan ajak mereka untuk latihan. Oke?"

Azzam, Uky dan Bagus Nampak terkejut, namun tak ayal mereka menyetujuinya dan pamit untuk mencari partner mereka yang sangat menyusahkan itu.

Sedangkan Ummah menyuruh beberapa ustadzah untuk melatih anak kelas 11. Pandangan Ummah beralih menatap  beberapa anak kelas 12 yang sudah dia pilih.

NANAS vs JAMBU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang