NVJ Part 27

562 92 7
                                    

Happy reading all 🥰

          Jangan lupa vote + comen ✨

Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧



     (Tandai kalo ada typo!)












Arvi berdiri dari duduknya dan menatap Wajah Papi dan Mami nya datar. "Mulai hari ini, detik ini, saya Idzha Arvila Almahyra memutuskan hubungan dengan kalian berdua!"

Deg

Tubuh kedua orangtua Arvi menegang. Buru-buru keduanya berdiri dan mendekat kepada Arvi.

"Tidak, Nak. Jangan seperti ini, Mami nggak mau." Ujar Mami Arvi.

Papi Arvi memegang tangan Arvi, dia menatap Arvi dengan mata yang berkaca-kaca. Dia takut kehilangan Arvi. D-dia tidak ingin Arvi pergi darinya.

"Sayang, kita bicarakan ini baik-baik ya? Jangan seperti ini, Nak. Itu tidak baik." Kata Papi Arvi.

Arvi melepas genggaman tangan papinya, dia menatap Papinya sinis.

"Tidak baik, ya?" Papinya mengangguk, membuat Arvi berdecih. "Lalu yang baik yang bagaimana, Huh?! PURA-PURA SAYANG SAMA GUE, PADAHAL ASLINYA BENCI SETENGAH MAMPUS! IYA?!"

Mami dan Papi Arvi menggeleng, bukan seperti ini yang mereka mau, Bukan.

"Enggak sayang, b-bukan."

Alis Arvi terangkat sebelah, "Bukan? Lho, bukannya ini yang kalian mau selama ini?"

Mereka kompak menggeleng. "T-tidak."

Arvi melengos saat melihat kedua mata orangtuanya yang menatapnya terluka.

"Pergi!"

Keduanya menggeleng.

"GUE BILANG PERGI YA PERGI!"

NANAS masuk saat mendengar bentakan keras Arvi. Saat mereka masuk, mereka melihat kedua orangtua Arvi yang tengah bersimpuh di tanah.

"ARVI!!"

Arvi terkejut saat Suci membentak nya. Arvi juga terkejut saat melihat tatapan tajam Suci.

"Suci .." cicitnya.

Suci menoleh ke arah Orangtua Arvi yang kini tengah dibantu berdiri oleh Nur dan Nabila.

"Gue tau lo marah dan kecewa sama mereka, tapi nggak seharusnya Lo ngebiarin mereka sujud di kaki Lo!"

Arvi menggeleng, "Gue nggak biarin mereka sujud di kaki gue! Saat kalian datang, mereka baru bersimpuh di lantai."

Suci menghela nafas lega, setidaknya Arvi tidak sejahat itu.

"Gue denger semua pembicaraan Lo, dan gue mau, Lo bicara baik-baik dengan keluarga Lo."

"Ogah!"

"Arviiii..." Panggil Suci geram.

Arvi tersenyum sinis menatap Suci, "Lo nggak usah ikut campur masalah gue, Ci. Disini, Lo nggak tau apa-apa. Karena Lo, nggak pernah ngerasain gimana rasanya di khianati keluarga sendiri."

Deg

Suci menatap Arvi tak percaya, dia terluka dengan perkataan Arvi barusan.

Apa yang Arvi rasakan saat ini, belum sebanding dengan apa yang dia rasakan selama ini. Dan dengan entengnya, Arvi mengatakan itu padanya?

"Lo salah besar kalo Lo Ngomong seperti itu sama gue. Karna pada kenyataannya, Masalah Lo ini belum ada apa-apanya dibandingkan dengan masalah gue!" Kata Suci mempertegas.

NANAS vs JAMBU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang