NvJ Part 61 (End)

1.1K 74 10
                                    

Happy reading all 🥰

          Jangan lupa vote + comen

Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧


     (Tandai kalo ada typo!)







1 bulan kemudian~

Hari ini, tepat tanggal 12 Juni, Pasangan Bagus dan Nur resmi menikah. Mereka telah sah menjadi pasangan suami istri dimata hukum dan agama.

Beberapa menit yang lalu, Bagus telah menyelesaikan akad nya dengan tangis haru. Begitupun dengan Nur yang tak henti-hentinya menangis, bahkan saat Bagus menemuinya di kamar.

Apalagi saat Bagus meminta izin kepada foto Fatih yang berada di kamar istrinya. Bertambah deras sudah air mata Nur mengalir.

Tepat di tanggal ini, Ada kebahagiaan dan kesedihan yang di rasakan oleh Nur. Dia bahagia karena bisa menikah tepat di hari ulangtahunnya. Namun, tangal di bulan ini jugalah, yang berhasil merenggut nyawa sahabat kecilnya.

Kini, kedua pengantin baru tengah duduk di kursi mempelai yang di sediakan. Sesekali mereka menyalimi tamu yang ingin mengucapkan selamat kepada mereka.

"Dia dimakamkan dimana?" Tanya Bagus.

"Fatih?" Tanya Nur pelan.

Bagus mengangguk.

"Di Jakarta."

"Mau ke makamnya besok?" Tawar Bagus.

Nur yang berniat menjaga perasaan Bagus menggeleng kecil. Dia takut kelepasan nangis disana, dan dia takut Bagus sakit hati.

"Kenapa tidak? Dia sahabat mu, aku ingin berkenalan sekaligus berterimakasih karena telah menemani dan menjaga mu dari kecil."

Nur tertegun. "Kamu tidak marah?"

Alis Bagus terangkat sebelah, "Kenapa harus marah? Justru aku senang."

Nur terdiam sebentar dengan mata yang menatap Bagus serius. Bagus juga tengah menatapnya dengan senyum manisnya.

"Bagus, Aku belum siap pergi kesana, a-aku takut kelepasan. A-aku takut, aku nggak bisa mengendalikan perasaan dan emosi ku. Aku takut, aku malah susah melupakannya."

Bagus menggenggam tangan Nur untuk menguatkan istrinya.

"Sebelum kita pergi ke makamnya, bantu aku agar aku bisa mencintaimu melebihi cintaku pada Fatih dulu. Aku tidak ingin goyah, Bagus."

Bagus mengangguk paham, "Aku mengerti perasaan mu. Aku akan berusaha untuk membuatmu mencintaiku. Kita belajar bersama-sama, Ya?"

Nur mengangguk dan langsung memeluk Bagus.

"Boleh tidak, jika aku memintamu untuk memanggil ku dengan sebutan 'Mas'? Soalnya, kurang enak di dengar saja, jika sudah menikah dan masih menggunakan nama panggilan. Boleh?"

Dengan senang hati Nur setuju.

"Panggil aku adek juga ya, Mas?" Cicit Nur membuat Bagus tersenyum.

"Iya adek sayang."

Blush

Nur langsung mendengarnya.

Padahal, jika dirumahnya, dia juga di panggil adek. Tapi kenapa saat Bagus yang memanggilnya Adek, rasanya berbeda? Kayak, ada manis-manisnya gitu xixixixi

"Mas" panggil Nur sambil menatap Bagus.

"Iya, Dek?"

Nur melipat bibirnya ke dalam, agar tidak tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NANAS vs JAMBU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang