NVJ Part 9

695 111 7
                                    

Happy reading all 🥰

          Jangan lupa vote + comen

Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧



     (Tandai kalo ada typo!)











Dengan langkah tergesa-gesa seorang Perempuan cantik Memasuki kamar sang ibunda. Perempuan tersebut menghentikan langkahnya di ambang pintu kamar. Di tatapnya sosok yang telah melahirkannya tengah menangis sambil memegang boneka kesayangan adik perempuannya.

Setelah kejadian beberapa tahun yang lalu, sang ibu terlihat sangat rapuh. Perempuan yang sudah tidak lagi muda tersebut, hampir setiap harinya menangis dan menyalahkan dirinya atas kepergian anak bungsunya.

Aisyi duduk di sebelah umi nya, dan memeluk uminya dari samping.
"Ummi, Ummi jangan gini dong, Ummi harus balik lagi seperti dulu. Aisyi sedih liat Ummi seperti ini,"

"Hiks, hiks, gimana Ummi bisa seperti dulu, Nduk. hiks, adik mu bahkan hiks pergi dari rumah dengan keadaan kecewa, hiks" Ummi menjeda untuk mengambil nafas. Rasanya tenggorokannya seperti tercekat. "Semua salah Ummi nduk, semua salah Ummi Hiks,hiks,"

"Sudah Mi, sudah. Jangan seperti ini ...  Aisyi yakin, adek bakaln baik-baik aja Ummi jangan gini hiks hiks" Aisyi ikut sesenggukan melihat Ummi nya menangis. Kenapa keluarganya harus seperti ini?

"Andai dulu Ummi bisa ngendaliin emosi Ummi, pasti adek mu masih disini, Nduk hiks Ummi salah, nduk. ummi salah hiks,hiks" Rancau Ummi sambil memukul-mukul pahanya.

Anak kesayangannya yang selalu dia bangga-banggakan, yang selalu dia beri perhatian lebih. Kini, entah dimana dia sekarang. Masih ingatkah anaknya dengan dirinya? Apakah anaknya itu membencinya?

"Hiks, hiks, Ummi jangan gini, Ummi harus bisa balik ke Ummi yang dulu. kalo Ummi bisa seperti dulu, akhir bulan, Aisyi bawa  Ummi ketemu adek, Aisyi janji." Ucapnya menggenggam tangan Umminya.

Persetan dengan Janjinya dengan sang adek, dia akan membawa Ummi dan Abi-nya menemui adik bungsunya itu. Dia ingin masalah ini segera berakhir.

Ummi menatap aisyi penuh harap, "Aisyi, janji?" Tanyanya.

Aisyi terdiam sebentar, Keraguan tiba-tiba saja mulai muncul dihatinya. Tapi jika dia tidak menyanggupi--

Aisyi mengangguk,"Iya, Mi. Aisyi janji, Aisyi juga bakal kasih tau rahasia yang sebenarnya. Tapi Ummi harus janji dulu sama Aisyi, Ummi harus balik kaya dulu lagi, Ummi janji?" Ucapannya sambil mengangkat tangannya untuk berjabat tangan sebagai tanda janji.

Seperti yang dia katakan di awal, dia kan memperbaiki kesalah pahaman ini.

"Ummi janji." Ucapnya tersenyum sambil mengaitkan tangannya dengan Aisyi lalu memeluk Aisyi erat.

'Maafin Kakak, dek. Sepertinya kakak akan ingkar janji,' batin Aisyi.

****

Enam gadis cantik yang kini menjadi sorotan di setiap langkahnya di sebuah sekolah yang masih di dalam lingkup pesantren.

Enam gadis itu tak lain dan tak bukan adalah  Nanas dan Azurra.  Mereka berenam berjalan di koridor kelas, dengan wajah lempeng. Kecuali Azzurra dan Arvi yang full senyum sayang.

NANAS vs JAMBU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang