NVJ Part 29

580 98 35
                                    

Happy reading all 🥰

          Jangan lupa vote + comen ✨

Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧


     (Tandai kalo ada typo!)






Seorang gadis nampak pucat seperti mayat hidup dengan bibir yang nampak sedikit membiru. Gadis tersebut tersenyum pahit melihat pantulan wajahnya pada cermin di kamar mandi.

Perlahan gadis tersebut menutup matanya dan mencoba melakukan hal yang seharusnya dia lakukan.

Kali ini, dia ingin melawan ketakutannya. Karena disini, hanya dirinya sendirilah yang menanggung rasa ini.

Saat melihat noda darah di celananya, rasa pusing mulai masuk ke dalam kepalanya. Dengan cepat-cepat gadis tersebut menyelesaikan kegiatannya.

Setelah selesai, gadis tersebut terduduk di wastafel dengan keadaan terengah-engah. Keringat dingin tampak jelas terlihat di pelipisnya. Tangannya pun masih gemetaran.

Pusing yang gadis tersebut rasakan kian menjadi-jadi. Gadis tersebut mencoba mengontrol nafasnya, menutup matanya dan mencengangkan dada kirinya.

Tok, tok, tok

Suara ketukan pintu membuat kedua mata gadis cantik tersebut terbuka. Namun gadis tersebut masih setia diam tanpa mengucapkan apapun.

"Dek, kamu nggak papa 'kan di dalam? Dek?" Terdengar suara dari luar kamar mandi. "Dek, kamu butuh bantuan kakak nggak? Dek, jangan diam aja dong. Kakak khawatir."

Sesak, Nafas gadis tersebut semakin sesak. Nafasnya terengah-engah, membuat nya kesulitan bernafas. Gadis tersebut membuka mulutnya, mencoba bernafas lewat mulut.

Selalu saja dirinya merasa seperti ini, sesak nafas dan sakit dibagian dada kirinya. 

"Gue kuat, gue nggak boleh lemah!"

Gadis tersebut bergumam pelan untuk menyemangati dirinya. Dia menutup matanya sebentar lalu membukanya dan menunduk.

Bahunya bergetar pelan, pertanda jika sang empu menangis. "Gue nggak kuat hiks."

Belum sepuluh detik gadis tersebut berucap seperti tadi, tubuhnya sudah luruh kelantai tidak sadarkan diri.

"DEK! DEK BUKA PINTUNYA! KAMU DENGAR KAKAK, 'KAN? DEK!"

Teriakan Aisyi tidak mendapatkan sahutan apapun dari dalam membuat Aisyi cemas. Dia berlari keluar kamar dan menuju ruang tamu. Dimana ada suami, Ummah, dan Azzam yang tengah duduk sambil berbincang-bincang.

Melihat Aisyi yang berlari membuat ketiga orang tersebut berdiri.

"Aisyi, ada apa? Kenapa lari-lari?" Tanya Ummah bingung sekaligus khawatir.

Aisyi menarik nafasnya dan membuangnya pelan sebelum berbicara, "Suci, Ummah. Suci lama banget di dalam kamar mandi, d-dia juga tidak menyahut panggilan Aisyi!"

Ummah terkejut, "Ayok kita kesana."

Dengan tergesa-gesa, mereka menaiki tangga untuk menuju kamar yang ditempati Suci. Sesampainya disana, Ummah mencoba mengetuk pintu dan memanggil Suci.

Tidak ada jawaban.

Ummah langsung menyuruh Faiz untuk mendobrak pintu kamar mandi. "Cepat dobrak pintunya, Iz!"

Faiz mengangguk dan langsung mengambil ancang-ancang untuk mendobrak. Percobaan pertama gagal, membuat Azzam ikut membantu.

Brak

NANAS vs JAMBU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang