Happy reading all 🥰
Jangan lupa vote + comen ✨
Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧
(Tandai kalo ada typo!)
Triple Update!
Setelah sampai di lobi hotel, sepasang suami-istri tersebut bergegas kembali ke kamar. Mereka ingin mengistirahatkan tubuh nya yang sangat lelah.
Azzam langsung bergegas ke kamar mandi setelah sampai di kamarnya. Sedangkan Suci langsung merebahkan dirinya di kasur empuk yang terlihat melambai-lambai meminta di tiduri.
Dengan kepala yabg mendongak menatap ke atap-atap langit, Suci terus memikirkan kejadian-kejadian yang menimpanya. Jika di kata Suci baik-baik saja, kalian salah besar. Dia, rapuh.
"Hampir setiap hari kek nya hidup gue berasa sulit terus. Mau ngejalanin hidup aja terasa berat banget." Monolog nya.
"Nabi Ibrahim tidak pernah tau jika api yang membakar nya akan terasa dingin. Begitupun dengan nabi Musa, dia tidak pernah tau jika lautan di depannya akan terbelah." Kata Azzam yang kini tengah mengelap rambutnya mengenakan handuk putih.
Suci menatap Azzam menunggu kelanjutan bicaranya.
"Begitu juga sepertimu. Mungkin kamu merasa hari-hari mu berat dan sulit. Tapi kamu harus yakin, bahwa Allah pasti akan menolong mu, tanpa harus tau bagaimana caranya." Katanya sambil mendudukkan tubuhnya di ranjang menghadap Suci.
Suci bangun dari duduknya dan menatap Azzam dalam. "I know. but, semuanya terasa sulit dan sangat lama. Aku sudah tidak sabar menunggu hari di mana aku bisa merasakan kebahagiaan."
"Apa dengan ku, kamu tidak merasa bahagia?" Tanya Azzam.
"Ya bahag,- Eh," Katanya keceplosan membuat senyum manis mengembang di bibir merah pudar milik Azzam.
"Ah tau ah, gue makan!" Kata Suci kesal dan beranjak dari duduknya untuk mengambil Sate di kresek hitam yang tadi Azzam bawa.
Tadi saat di perjalanan, Suci menginginkan Sate kambing. Jadilah mereka membelinya. Suci mendudukkan dirinya di sofa dan memakannya.
"Sini makan." Ajak Suci membuat Azzam mendekat.
Keduanya makan bersama. Dengan Suci yang makan dengan lahap, dan Azzam yang hanya makan beberapa tusuk sate karena memang tidak terlalu suka.
"Nanti abis Maghrib kita ke pondok dulu." Celetuk Azzam.
"Ngapain?"
"Lomba solosong religi kan, diganti malam ini. Aku mau lihat Zurra nyanyi."
"Oooh...."
"Kamu mau ikut?" Tanya Azzam.
Sebenarnya Suci tidak ada niatan untuk ikut, tapi dia merasa tidak enak jika tidak ikut melihat adik iparnya. Jadi, mau nggak mau dia harus ikut.
Suci hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Kamu menyukaiku tidak?"
Pertanyaan tiba-tiba yang di lontarkan Azzam untuknya membuat dirinya tersedak.
Ukhuk, Ukhuk, Ukhuk
Azzam segera menyodorkan minum, "Makanya, kalo makan tuh pelan-pelan. Nggak aku rebut nggak."
Suci meminum sambil menggerutu dalam hati, 'Dia nggak tau apa kalo gue kek gini gara-gara dia?!' batinnya.
"Oh ya, soal pertanyaan aku tadi gimana? Kamu menyukaiku tidak?" Tanya Azzam setelah melihat Suci selesai minum.
KAMU SEDANG MEMBACA
NANAS vs JAMBU (END)
Teen FictionSebuah Perdebatan kecil antara NANAS VS JAMBU, Sebuah nama Geng yang cukup terkenal di kalangan pesantren, JIKA mereka bertemu, pasti ada sajaaa hal yang di ributkan, dari hal kecil maupun yang besar sekalipun. NANAS yang petakilan, usil, gak bisa d...