Happy reading all 🥰
Jangan lupa vote + comen ✨
Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧
(Tandai kalo ada typo!)
Di pagi yang cerah ini, Para santri sudah bersiap untuk masuk ke dalam bis yang akan mengantar mereka untuk kembali ke pesantren masing-masing. Lomba telah usai. Ada yang pulang dengan membawa piala, dan ada juga yang pulang dengan tangan kosong. Meskipun sebagian dari mereka menelan pil pahit kekalahan, mereka tetap senang karena mendapatkan pengalaman baru.
Bukankah di setiap perlombaan ada yang menang dan kalah? Jadi sebelum mengikuti perlombaan, lebih baik persiapkan diri untuk menghadapi kedua situasi tersebut.
Pondok pesantren Darussalam, adalah pondok yang berhasil membabat habis piala dari setiap lombanya.
Mereka pulang dengan senyum cerah yang menghiasi bibir mereka.Namun, ada lima gadis yang tengah berdiri berhadapan dengan wajah tak berekspresi. Mereka adalah NANAS.
"Masuklah kedalam." Kata Nur yang menatap gadis di depannya tanpa ekspresi.
Gadis yang tengah di tatap menatap Nur dengan ekspresi yang sama, "Gak."
"Selesaikan masalah Lo dulu, sebelum balik ke pondok." Kata Nur lagi.
"Gak." Balas gadis itu cepat.
Nur berdecak, "Setelah Lo balik ke pondok, hidup Lo udah nggak sama lagi, Ci! Lo, bakalan jadi istri sepenuhnya. Lo, bakalan jadi menantu buat Ummah!"
"Ya apa masalahnya, sih?" Tanya Suci.
"Lo nggak ngerti juga?" Tanya Nur yang tidak di respon oleh Suci. "Masalah keluarga Lo belum selesai, dan dengan santainya Lo pindah ke rumah mertua Lo? Lo tau, mereka akan beranggapan Lo kabur dari masalah."
Suci tetap diam dan menganggap ucapan Nur sebagai angin lalu.
Ana menghela nafas saat melihat Suci tetap diam dan tidak merespon ucapan Nur. Dia mendekat pada Suci, dengan tangan yang menepuk pelan pundak gadis itu.
"Yang Nur bilang itu benar. Lo nggak boleh ikut pulang, sebelum masalah Lo disini selesai." Kata Ana membuat Suci menoleh dengan alis yang terangkat satu.
"Masalah ini sudah bertahun-tahun lamanya, Ci. Dan memang baru kemarin menemukan titik terangnya. Jadi, selesaikan semuanya selagi sudah sampai disini. Hanya satu jalan lagi, semuanya akan kembali seperti apa yang lo harapkan dulu."
Arvi mengangguk setuju, "Kita nggak bisa bantu masalah Lo kali ini. Kita cuma bisa ngasih semangat dan pengertian buat Lo."
"Suci yang gue kenal adalah Suci yang penuh pertimbangan. Bukan Suci yang langsung memutuskan tanpa berpikir kedepannya akan gimana." Kata Ana lagi.
"Meskipun kita nggak bisa bantu menyelesaikan masalah Lo seperti Lo menyelesaikan masalah kita selama ini, tapi dengan keyakinan penuh, Lo mampu menyelesaikan semua ini tanpa campur tangan kita." Timpal Nabila.
Nur menangkup kedua pipi Suci, "Dulu Lo pernah bilang sama gue, Lo pengen dapet kasih sayang kedua orang tua Lo, 'kan?" Tanyanya. "Ini kesempatannya, Ci. Ini kesempatan besar buat Lo."
"Kebahagiaan ada di depan mata, kebahagiaan lagi menanti Lo di sana. Jadi datanglah dan selesaikan masalah Lo di dalam." Kata Nur lagi.
Suci langsung memeluk tubuh Nur dan menangis, "G-gue bingung Nur, gue bingung harus melangkah gimana saat ini. G-gue bingung mau memaafkan mereka apa enggak. Terlalu sakit sehingga gue nggak mampu untuk sekedar memaafkan mereka. G-gue bingung hiks."
KAMU SEDANG MEMBACA
NANAS vs JAMBU (END)
Teen FictionSebuah Perdebatan kecil antara NANAS VS JAMBU, Sebuah nama Geng yang cukup terkenal di kalangan pesantren, JIKA mereka bertemu, pasti ada sajaaa hal yang di ributkan, dari hal kecil maupun yang besar sekalipun. NANAS yang petakilan, usil, gak bisa d...