NvJ Part 52

684 84 27
                                    

Happy reading all 🥰

          Jangan lupa vote + comen ✨

Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧



     (Tandai kalo ada typo!)














Seorang pemuda tampan tengah berjalan menuju kantin sekolah sendirian. Pemuda tersebut berniat membeli sebuah roti untuk mengganjal perutnya.  Tadi pagi dia tidak ikut sarapan di pondok lantaran dirinya telat datang. Bukan telat datang, tapi emang tidak berniat datang karena mengerjakan PR.

Semalam dia kurang enak badan, jadi selepas sholat isya, dia tidak ikut sima'an Kitab dan langsung pergi ke asrama untuk tidur.

Alhasil, dia tidak mengerjakan tugas sekolahnya itu. Dan yeah, sebagai gantinya, dia harus mengerjakan tugas itu selepas sholat Subuh.

"Bu, saya mau beli donat nya dua ya, Bu." Kata pemuda tersebut sambil menunjuk sebuah donat coklat dan keju.

Ibu kantin mengangguk, dan mengambil sebuah alas donat, lalu menaruh dua donat di atasnya.

"Ini, Mas." Ucapnya sambil memberikan donat kepada pemuda yang tak lain adalah Mirza.

"Berapa, Bu?" Tanya Mirza sambil merogoh saku bajunya.

"Lima ribu aja."

Mirza mencari uang di saku bajunya tapi tidak. Di saku celananya pun tidak ada. Dia terdiam memikirkan kemana uangnya?

Mirza menepuk keningnya, setelah mengingat jika dia lupa membawa uangnya. Dompetnya tertinggal di lemari, dan dia lupa membawanya.

"Aduh, uang saya ketinggalan lagi, Bu." Lirih Mirza. "Em, gimana kalo saya kembali ke kelas dulu ambil uangnya, Bu? Boleh?"

Ibu kantin mengangguk setuju, "Iya boleh."

"Sebentar ya, Bu."

Saat Mirza membalikkan badannya, dia dibuat terkejut dengan keberadaan gadis berwajah imut di depannya. Bahkan Mirza sampai memundurkan tubuhnya saking terkejutnya.

"Astaghfirullahal'adzim..." Gumamnya.

Arvi terkikik geli melihat wajah terkejut Mirza.

"Kenapa harus berdiri di belakangku, Sih?" Tanya Mirza kesal.

"Ya terus, aku harus berdiri di samping mu gitu?" Tanya Arvi membuat Mirza bungkam.

Arvi menyodorkan uang dua puluh ribu kepada Mirza.

Mirza menatap uang di tangan Arvi dan Arvi bergantian, "Buat apa?"

"Tolong bayarin nasi goreng sama es teh gue dong. Kembaliannya buat lo." Kata Arvi.

"K-kamu tau?"

Arvi mengangguk. "Jelas dong. Dari tadi gue duduk disana."

Arvi menunjuk salah satu kursi yang maish ada piring piring dan gelas di atas meja. Dia tidak ikut sarapan karena tidak suka dengan sayur nya. Jadinya, dia memilih makan di kantin.

Dan siapa sangka, dia malah melihat Mirza disini. Benar-benar pagi yang indah.

Melihat keterdiaman Mirza, Arvi langsung bergegas membayarnya sendiri. "Ini ya bu, nasi goreng satu, es teh satu, sama donat nya dua. Dua puluh ribu." Ujarnya.

"Iya neng, maturnuwun."

Tanpa ba-bi-bu ba-bi-bu lagi, Arvi bergegas meninggalkan Mirza yang tengah menatapnya dengan terkejut.

"Mas, niki donat nya " kata ibu kantin membuat Mirza tersadar.

Mirza mengambil donat itu lalu mengucapkan terimakasih. Dengan langkah lebar, Mirza berlari menyusul Arvi.

NANAS vs JAMBU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang