Happy reading all 🥰
Jangan lupa vote + comen ✨
Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧
(Tandai kalo ada typo!)
"Bismillahirrahmanirrahim. Yaa Khairul Azzam Dhiaurrahman bin Abdul Rizal Dhiaurrahman, Ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka binti Zeliarcha Suci Dafaulhaq alal mahri 231.989,21 Riyal saudi wamajmuet min 'adawat alsalat, hallan."
"Qabiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkur hallan."
"Sah?"
"SAH!"
"Alhamdulillah...."
Jantung Azzam berdetak kencang mendengarnya, Senyum manis pun langsung tercipta dibibir nya. Sekarang, status nya bukan lagi seorang pemuda lajang ataupun jomblo. Melainkan, sebagai seorang suami, yang bertanggungjawab penuh terhadap istrinya.
Tak ada yang menyangka jika rencana Allah akan membawanya ke dalam ikatan suci pernikahan dengan gadis yang sudah dia cintai sejak lama. Gadis yang namanya tak pernah lelah ia sebut dalam do'anya.
Gadis yang awalnya menjadi teman kecil, sekarang menjadi teman sehidup semati. Maasyaallah, sungguh indah takdir yang engkau ciptakan untuk mereka.
"Panggil mempelai wanita kemari." Ucap penghulu.
Tak berselang lama, seorang gadis cantik dengan kebaya yang melekat indah ditubuhnya berjalan dengan kepala yang menunduk. Di kanan dan kirinya ada sahabat dan kakak kandungnya yang membantunya berjalan.
Suci tampak menegang Setelah sampai di depan Azzam. Aisyi yang menyadari itu langsung membisikkan sesuatu pada Suci.
"Rileks."
Suci menghela nafas untuk menghilangkan rasa gugupnya.
"Mempelai wanita dipersilahkan untuk mencium tangan mempelai pria."
Dengan gerakan yang kaku, tangan lembut Suci mulai menjabat tangan dingin milik Azzam. Kemudian dia membawa tangan Azzam untuk di cium.
Deg
Darah Azzam berdesir saat benda kenyal tersebut menyentuh kulit tangannya. Pipi dan tangannya bahkan memerah karena perlakuan sederhana tersebut.
Tangan Azzam bergerak ke atas kepala Suci untuk mendoakannya. Suci yang tau jika Azzam berdoa, dia langsung menengadahkan kedua tangannya sambil memejamkan matanya, mengaminkan.
"Allahuma inni as'aluka min khoirihaa wa khorimaa jabaltaha 'alaihi wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaihi."
Suci mengusap tangannya ke wajahnya, Sedangkan Azzam langsung mencium kening Suci dengan lembut dan cukup lama.
Azzam melepaskan kecupannya dan menatap Suci yang masih setia menunduk. Azzam mengambil cincin dan memasangkannya pada jari manis Suci. Begitupun sebaliknya.
Suara tepuk tangan menggema, banyak ucapan selamat dan syukur terucap.
****
Setelah acara nikah dadakan tadi, NANAS (-Suci) masih duduk terbengong dalam kamar. Mereka masih mencoba mencerna semuanya.
Apa ini nyata?
Pertanyaan tersebut terus mereka tanyakan dalam hati. Mereka masih tak percaya jika sahabat nya telah menikah. Dan yang lebih mengejutkan lagi, sahabatnya adalah anak dari seorang kiyai pemilik pesantren Raudhatul Hasanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NANAS vs JAMBU (END)
Teen FictionSebuah Perdebatan kecil antara NANAS VS JAMBU, Sebuah nama Geng yang cukup terkenal di kalangan pesantren, JIKA mereka bertemu, pasti ada sajaaa hal yang di ributkan, dari hal kecil maupun yang besar sekalipun. NANAS yang petakilan, usil, gak bisa d...