NvJ Part 58

883 85 24
                                    

Happy reading all 🥰

          Jangan lupa vote + comen ✨

Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧



     (Tandai kalo ada typo!)













"Qabiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkur hallan."

"Sah?"

"SAH!"

"Alhamdulillah...."

Seorang pemuda menitihkan air matanya saat kata Sah terdengar di telinga nya.

Rasa senang, sedih, dan bangga menyelimuti hatinya. Bagi dirinya, Untuk saat ini tidk ada kebahagiaan yang lebih indah selain mendapatkan Cintanya.

Ayah dari pemuda tersebut memeluk penuh haru pada anak lelakinya. Bahu anak lelaki yang dia peluk terguncang hebat akibat isak tangisnya.

Sesekali dia menepuk-nepuk dan mengelus punggung tegap anaknya.

Sebagai seorang Ayah, dia tidak menyangka akan menikahkan salah satu anak laki-lakinya secepat ini.

"Abii..." Cicit Mirza di sela-sela tangisnya. "Mirza berhasil menikah dengan perempuan yang Mirza Cintai, Bi."

Disertai air mata yang mengalir, Abi mengangguk tanpa menjawab.

Mirza itu tidak pernah meminta sesuatu ataupun memaksakan sesuatu yang dia inginkan kepada Abi atau Umi nya. Tapi Semalam, Untuk pertama kalinya Mirza meminta sesuatu dan bahkan dia sampai memohon-mohon pada Abi-Nya.

Dan saat Abi nya mengizinkan dan akan membantunya, Mirza langsung lari menangis. Fan hati kecil Abi dan Umi nya terasa teriris detik itu juga.

"Selamat Leh, selamat. Semoga Allah meridhoi pernikahan kalian, sehingga  pernikahan kalian akan langgeng sampai maut memisahkan."

"Aamiin..."

Sedangkan di lain sisi, Saat Kata 'Sah' terdengar dari layar kecil handphone yang menayangkan siaran langsung acara pernikahan tadi, Air mata mempelai wanita langsung turun dengan derasnya.

Bahkan bahunya ikut terguncang saking tersedu-sedu nya.

Sang Ibu yang memang duduk di samping anaknya itu, langsung memeluk erat tubuh anaknya. Bukannya ikut menenangkan, Ibu nya malah ikut menangis bersama.

Sedangkan tiga perempuan lainnya yang berada di ruangan yang sama dengan mempelai wanita, ikut meneteskan air mata kebahagian untuk sahabatnya itu.

"Hiks, hiks, Mamiii.... Hiks."

"Udah dong sayang, masa udah jadi istri orang masih nangis." Kata Mami Arvi.

"Huaaa Mami juga ikut nangis hiks."

Mami Arvi kembali mengeratkan pelukannya, seakan-akan tidak ingin kehilangan anak perempuan satu-satunya itu.

"Baru kemarin Mami benar-benar merasakan kehadiran mu semenjak Kak Archa tiada. Tapi sekarang, Mami harus kehilanganmu lagi." Lirih Mami Arvi di sela-sela tangisnya.

"Arvi nggak akan kemana-mana Mi, Arvi akan selalu ada di sini."

Mami Arvi mengecup lembut kening anak gadisnya, dan menatap penuh penyesalan. "Maafin Mami ya sayang? Maaf karena dulu, Mami tidak benar-benar tulus menyayangi mu. Maafkan Mami."

Arvi menggenggam tangan yang Mami nya, "Udah ah sedih-sedih nya. Ini 'kan hari bahagia buat Arvi. Masa Mami mau buat Arvi sedih sih? Hibur Arvi doong~" kata Arvi terkekeh kecil.

NANAS vs JAMBU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang