NVJ Part 12

579 98 11
                                    

Happy reading all 🥰

          Jangan lupa vote + comen

Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧



     (Tandai kalo ada typo!)





Seorang gadis Cantik dengan Abaya hitam tanpa motif tengan berdiri di depan pintu berwarna Coklat. Gadis itu menatap dengan ragu. Dia ingin melarikan diri, namun, alasan apa yang nantinya akan dia gunakan jika melarikan diri.

Gadis tersebut menghembuskan nafas kasar untuk yang kesekian kalinya. Dengan gerakan Pelan  tapi pasti, ia mulai mengetuk pintu itu dan mengucapkan salam dengan suara halusnya.

Setelah beberapa lama, pintu pun terbuka, munculah dua sosok gadis seumurannya yang tengah tersenyum ramah padanya.

"Mba Suci, Ya? Ayok mba masuk, Sudah ditunggu Ummah di dalam." Ucap salah satu santriwati berjilbab coklat susu.

Suci tak merespon tapi ia tetap mengikuti mereka dari belakang. Sesampainya di ruang keluarga, Suci melihat dua sosok lelaki yang berbeda umur, dan satu sosok wanita cantik yang bisa dibilang sudah tak muda lagi usianya.

"Eh, Mba Suci sudah datang ternyata. Sini Sayang, duduk kaleh Ummah. sini," Seru Ummah sambil menepuk-nepuk sofa di sampingnya, Seperti kode, agar Suci ikut duduk di sampingnya.

Suci melangkah dengan ragu.

Sesampainya di samping Ummah, tangannya di tarik lumayan kencang membuat Suci langsung terduduk di sofa itu. Ia menatap ummah dengan tatapan datar.

"Mba Suci ngaosnya kaleh Ummah mawon nggeh? Setiap hari mba Suci teng mriki, ngaos kaleh Ummah." Jelas Ummah menatap Suci dengan senyum manisnya.

Terlihat raut terkejut di wajahnya. "Ummah ngertikan yamg kemaren aku omongin?" Bukannya menjawab, Suci malah bertanya balik. Hal itu membuat Ummah terdiam, kemudian menganggukan kepalanya.

"Ummah tau, dan Ummah paham. Tapi, Ummah gak bisa turutin kata-kata kamu. Karna sekarang, kamu lagi tinggal di pesantren Ummah." Ujar Ummah.

"Baik, Suci juga bisa pergi dari sini," Kata Suci sambil berdiri dari duduknya dan ingin melangkah pergi. Namun, Perkataan Ummah langsung menghentikan langkahnya dan membuat dirinya terpaksa duduk kembali.

"Silahkan, tapi asal kamu tau, Jika Sampai kamu keliar dari sini. Kakak kamu gak akan segan-segan mengirimkan kamu ke Rumah Abi mu!"

See, Kalian pasti sudah tau apa yang terjadi. Ya,  Seperti yang kalian duga, Suci kalah. Lihat saja, ekspresi nya yang terlihat sedikit takut.

"Fine. Aku ikuti kata Ummah." Finalnya dengan nada yang terlihat takut namun juga kesal.

Ummah tersenyum kemenangan mendengarnya. Bisa dibilang ini hanya akal-akalan nya saja supaya Suci bisa balik seperti semula

"Ya udah, Ayok dimulai." Seru Ummah bersemangat.

Suci tetap diam tak merespon ia menatap ke arah dua cowok yang tengah sibuk dengan kegiatannya .
Yaitu Abah yai dan Azzam sang anak yang tengah menelaah(memaknai)kitab.

Seaakan mengerti apa yang di pikirkan Suci, Ummah Wulan berbicara lagi.

"Kita ngaosnya di kamar Ummah saja. Ayok," Ajak Ummah di angguki Suci.

NANAS vs JAMBU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang