Happy reading all 🥰
Jangan lupa vote + comen ✨
Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧
(Tandai kalo ada typo!)
Malam yang begitu Indah dengan cahaya Bulan dan bintang yang menghiasi Langit Malam, menjadi saksi bisu perdebatan NANAS. Sebenarnya bukan perdebatan besar, bisa dibilang hanya perdebatan kecil. Tentang tidak persetujuan satu pihak dengan pihak lainnya.
Malam ini, NANAS sudah berencana kabur seperti yang tadi siang mereka rencanakan. Tapi ada dua belah pihak yang saling bertentangan akan hal itu.
"Pokoknya kita harus kabur malam ini juga!" Ujar Ana diangguki Arvi.
Tapi perkataan Ana barusan malah langsung di tentang ketidak setujuan oleh Nabila dan Nur.
"Mata lo picek apa gimana sih, Na? Lo nggak liat kalo Suci lagi sakit. Mana mungkin kita kabur malam ini," Sergas Nur menatap Ana sinis.
Entah sudah yang ke berapa kali Mereka hanya melontarkan kalimat-kalimat yang tentu saja kedua pihak tersebut sudah mengetahui jawabannya.
"Tapi Suci kuat sholat, kok. Itu tandanya dia juga kuat kabur," Elak Arvi membuat Nur dan Nabila harus ekstra sabar menghadapinya.
Selalu ada saja alasan yang membuat mereka selalu menang dalam perdebatan ini.
"Itu beda, bego! Sholat cuma sebentar, sedangkan kabur kita bakal manjat pagar, terus lari-larian. Kalo Suci pingsan gimana?" Balas Nabila memaparkan kejadian yang nantinya akan terjadi jika mereka jadi kabur.
"Kalo pingsan ya kita gotong, atau gak minta tolong orang di jalan nanti." Jawab Ana enteng.
Si kalem Ana memang selalu memperdebatkan apapun secara tenang dan enteng.
"Gak gitu konsepnya, ana...." Geram Nabila.
Sepertinya kesabaran Nabila sudah akan segera habis karena di uji terus-menerus.
"Kita lagi gak belajar! Gak usah bawa-bawa konsep!" Celetuk Arvi membuat Nabila semakin geram.
Ke-goblog an Arvi memang tidak mengenal tempat dan situasi. Pikir Nabila.
"Gue bunuh Lo, ya!"
Mereka terus berdebat hingga wiritan yang di laksanakan di masjid selesai, bahkan orang yang mereka ributin malah sedang terdiam memikirkan tawaran Umma tadi.
"Stoooop!" Bentak Suci setelah jengah mendengar perdebatan tak berujung ini. "Kalian ingin kabur?" Tanya Suci pada Ana dan Arvi yang langsung diangguki cepat oleh mereka.
"Ci--"
Suci mengangkat tangannya tanda menyuruh Nur diam. Dia sudah tau Jika Nur pasti akan mengatakan ketidaksetujuannya.
"Kita kabur." Putus Suci membuat Nur dan Nabila mendelik tak setuju.
Bayangkan saja, orang yang baru sembuh dari sakit bahkan hanya berkisar beberapa jam sudah di ajak untuk kabur aja? Pikiran negatif langsung hinggap dong di kepala Nur dan Nabila.
"Ci, Lo lagi sakit." Ujar Nabila.
Suci diam sebentar kemudian dia mengangguk," It's okay. Gue gak papa, Kok. Dan lagi gue udah janji buat ngajak mereka kaburkan tadi siang? Gue mau nepatin janji itu. kita bakal tetap kabur. tapi, tunggu gue selesain urusan gue dulu, Gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NANAS vs JAMBU (END)
Teen FictionSebuah Perdebatan kecil antara NANAS VS JAMBU, Sebuah nama Geng yang cukup terkenal di kalangan pesantren, JIKA mereka bertemu, pasti ada sajaaa hal yang di ributkan, dari hal kecil maupun yang besar sekalipun. NANAS yang petakilan, usil, gak bisa d...