Nusa Penida
Adalah salah satu pulau yang ada di Indonesia. Letaknya ada di sebelah tenggara pulau Bali, dipisahkan oleh selat Badung. Di dekat Nusa Penida juga ada beberapa pulau kecil lainnya. Perairan pulau Nusa Penida terkenal dengan kawasan selamnya di antaranya terdapat di Crystal Bay, Manta Point, Batu Meling, Batu Lumbung, Batu Abah, Toyapakeh dan Malibu Point.
Bukan pertama kalinya aku menginjakkan kaki di pulau Bali, namun berada di Nusa Penida adalah pertama kalinya buatku. Mama telah menyewa home stay di dekat salah satu pantai. Dalam liburan ini, Mama sangat bersemangat. Bahkan semua akomodasi serta kebutuhan kami selama di tempat ini ditanggung oleh Mama. Papa masih sibuk dengan pekerjaan walau dari jarak jauh. Semua bisa ditangani hanya lewat sambungan telepon dan email.
Home stay ini memiliki beberapa kamar. Ada dapur sekaligus ruang makan, serta ruang tamu yang luas. Di halaman disediakan beberapa kursi taman. Juga ada alat pemanggang. Di dekat home stay, ada sebuah danau kecil. Letak tempat ini sedikit masuk ke hutan-hutan kecil. Ada dua home stay di tempat ini. Lalu home stay lain ada di bagian depan tadi, saat kami datang beberapa rumah tersebut sudah ramai penyewa. Jarak antara satu home stay dengan home stay lain cukup berjauhan. Untungnya kediaman kami memiliki tetangga yang cukup dekat. Bahkan aku sempat bertegur sapa dengan salah satu dari mereka. Walau tidak dibalas dengan ramah. Tak apa lah.
Suasana sekitar sungguh menyejukkan dan damai. Aroma laut tercium sampai rumah ini. Laut adalah salah satu tempat favoritku. Alam memang selalu memberikan pemandangan indah yang menenangkan. Namun hutan kecil seperti sekitar, membuat aku sedikit bergidik ngeri. Entah kenapa setiap sudut gelap dari hutan, menyimpan misteri tersendiri bagiku. Untungnya aku tidak tinggal sendirian di tempat ini.
"Silakan kalian pilih kamar masing-masing. Bagian sana, untuk anak-anak, kami orang tua di bagian sini, ya," tunjuk Mama ke sudut berbeda. Saat pintu terbuka, akan dibagi dua ruangan di kanan dan kiri. Ruangan di bagian kanan terdapat empat kamar tidur dengan ruang tengah yang dilengkapi tv layar datar. Sementara di bagian kiri ada dua kamar tidur dengan dapur dan ruang makan di depannya.
"Oke." Iqbal segera berjalan lebih dulu untuk menentukan kamar yang ingin dia pakai selama beberapa hari ini. Aku menyusul, diikuti Bang Haikal lalu Rangga. Saat masuk ke ruangan di sebelah kanan, langsung dihadapkan pada ruang tengah dengan sofa panjang. Di tengahnya ada meja serta tv. Di bagian kiri ruangan ada dua kamar yang berdekatan, lalu di tengahnya ada kamar mandi bersama. Di sebelahnya lagi dua kamar lainnya. Jadi semua kamar di tempat ini menghadap ke ruang tengah.
"Gue sini," Iqbal berkata dan langsung masuk ke kamar pertama. Ponselku berdering, dan membuatku berhenti berjalan.
"Hai, Lee? Apa kabar?" tanyaku sumringah, masih menggunakan bahasa Korea. Bagaimana pun juga pria yang telah menikah dengan wanita Indonesia itu, belum juga fasih berbahasa Indonesia.
Sejak menginjakkan kaki di Indonesia aku belum sekalipun memberi kabar pada teman-temanku di Korea.
"Baik. Kau sendiri bagaimana? Lama sekali aku tidak mendengar kabarmu? Pesawat lancar, kan?"
"Lancar, Lee. Maaf belum sempat memberi kabar. Kau sedang di mana?"
"Seperti biasa, Ines. Di mana lagi? Aku sedang mengintai seseorang di sudut jalan. Karena bosan makanya aku menghubungimu. Aku pikir terjadi sesuatu."
"Oh, aku baik-baik saja. Hanya lelah." Aku akhirnya duduk dulu di sofa, membiarkan mereka memilih kamar masing-masing.
"Dek, Abang di sini, ya!" kata Bang Haikal menunjuk ruangan di samping kamar Iqbal.
Aku hanya menoleh dan mengangguk, dan melanjutkan perbincangan dengan Lee.
"Oke. Sampai jumpa lagi." Setelah 15 menit berbincang dengan pria Korea itu, kami pun mengakhirinya dengan ucapan sampai jumpa. Mungkin besok aku harus menghubunginya terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mirror : Death Note
HorrorInestia Rossi Sagala, mulai bisa melihat makhluk tak kasat mata sejak kecelakaan setahun lalu. Tak hanya itu, dia juga bisa mencium aura kematian seseorang. Dalam cermin, para hantu tidak akan bisa memanipulasi nya, karena bagi Ines, cermin tidak ak...