Antonio, begitulah mereka memanggil warga negara Spanyol tersebut, selama dia bekerja di sini. Nama belakang Antonio, terlampau panjang untuk aku ingat, dan rasanya hanya dengan menyebut nama itu semua orang mengenal baik pria berumur 38 tahun yang sudah bekerja 10 tahun di sini. Dia salah satu senior yang menjadi panutan mereka. Bahkan yang aku dengar dari desas desus pria itu, tidak ada catatan buruk mengenainya. Kecuali dia memiliki musuh di luar yang tidak kami ketahui. Karena banyak orang mengira dia tidak akan bunuh diri. Apalagi proyek film yang sedang ia garap, akan meraih tempat yang bagus nantinya. Banyak orang yang sudah menunggu film garapannya sejak lama.
"Padahal tinggal beberapa adegan saja untuk menyelesaikan film itu," gumam Yuna. Dia termasuk orang yang paling sedih di antara yang lainnya.
"Hm, mungkin dia ada masalah keluarga?" tanya Wong Sik mencari kemungkinan lain, sebagai alasan pria Spanyol itu mengakhiri hidupnya.
"Itu mustahil! Kehidupannya sangat normal. Tidak ada yang salah dari keluarganya. Istrinya cantik, anaknya tumbuh sehat dan pintar. Mereka juga lucu," jelas Ye Jun.
Dalam budaya Korea, setiap orang yang meninggal biasanya akan dikremasi, karena mengingat pemakaman akan memakan lahan yang banyak.
Kami sudah berada di Jangryesik-jang, tempat di mana dilangsungkan upacara pemakaman untuk Antonio. Aku tidak melakukan adat seperti yang mereka lakukan, karena memang belum mengerti cara serta pemahaman untuk tradisi ini, sekalipun aku sering melihatnya di film. Tapi untuk prakteknya, aku belum bisa. Hanya mereka berempat saja sebagai perwakilan dari tim kami yang masuk ke dalam, memberi penghormatan pada Antonio dan keluarga yang menunggu di dalam.
Aku hanya duduk di barisan kursi yang berada di luar ruangan. Dengan ditemani beberapa botol soju yang jelas tidak akan aku teguk. Selesai melakukan penghormatan pada Antonio, keempat temanku kembali ke meja kami. Aku hanya minum air mineral yang juga disediakan di sini. Mereka tentu menikmati soju dengan riang seperti biasa. Yuna tampak lebih pendiam dari sebelumnya. Aku paham, kalau dia salah satu orang yang merasakan kehilangan paling dalam atas kematian Antonio. Hanya saja, sikapnya agak aneh bagiku.
"Inez? Sekarang kamu jelaskan, bagaimana kamu tau ciri-ciri Antonio? Apa yang kamu sebutkan semalam, memang Antonio yang ada di peti mati itu. Padahal kalian belum pernah bertemu, kan?" tanya Wong Sik menyelidik.
"Eum, aku ... Aku hanya menebak saja. Karena ... Karena ... Saat masuk kantor kemarin, aku melihat foto semua karyawan di sini, dan satu orang wajah itu terlihat unik. Yah, aku yakin itu Antonio," jelas ku dengan mengarang cerita. Tapi memang benar, kalau di ruangan lobi, ada foto semua karyawan, tapi dengan ukuran kecil. Aku tidak bisa melihat dengan jelas wajah satu persatu mereka. Bahkan aku tidak bisa menemukan tempat di mana Yuna, atau Wong Sik berada.
Wong Sik terus menatapku aneh. Seperti tidak mempercayai penjelasan ku tadi.
"Wah, sepertinya kita harus terbiasa dengan kematian karyawan di kantor kita mulai sekarang," cetus Yeon Seok.
"Maksud kamu?" tanyaku tidak mengerti.
"Satu bulan lalu, ada karyawan lain yang meninggal. Hanya saja, dia mengalami kecelakaan mobil yang cukup parah. Tubuhnya remuk karena terlindas truk besar saat pulang kerja. Lalu sekarang Antonio juga meninggal. Apakah akan ada orang meninggal setiap bulannya?" Penjelasan Yeon Seok membuatku sedikit berpikir. Apakah benar, ada sesuatu dibalik kematian Antonio?
"Tunggu! Bagaimana dengan Wo Shung? Dia juga meninggal belum lama ini, kan?" tukas Wong Sik dengan mata berapi-api.
"Wo shung? Bagaimana dia meninggal?"
"Diduga keracunan makanan. Anehnya dia selalu membawa makanan sendiri dari rumah. Saat itu istrinya menjadi tersangka pembunuhan. Tapi, saat polisi menyelidiki tidak ada bukti kalau makanan yang dimasak itu beracun. Karena sisa makanan yang dibawa oleh Wo Shun, juga dimakan istrinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mirror : Death Note
HororInestia Rossi Sagala, mulai bisa melihat makhluk tak kasat mata sejak kecelakaan setahun lalu. Tak hanya itu, dia juga bisa mencium aura kematian seseorang. Dalam cermin, para hantu tidak akan bisa memanipulasi nya, karena bagi Ines, cermin tidak ak...