KOTAK UNTUK DEWA.

23.9K 1K 63
                                    


Dear, kamu.
Chapter ini aku mau bayangin Pon Nawasch sama Bua Nalintip sebagai Dewa sama Mya, kalopun kamu mau bayangin mereka adalah paklek Darma sama Buklek Wiwik yang ada di RCT* juga gapapa 😂😂

Jangan lupa vote dan komentar ya ❤❤

Jangan lupa vote dan komentar ya ❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Enam bulan setelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enam bulan setelahnya.

Mya pernah mengatakan kalau suatu hari mereka mampu membeli atau membangun hunian untuk masa depan, Mya menginginkan rumah dengan teras yang dikelilingi taman atau pot bunga saja, asal sederhana dan berkesan, karena Mya ingin suatu hari mereka duduk berdua menikmati embusan angin yang menyapa dalam suasana asri di bawah atap sederhana seraya menikmati secangkir kopi berteman hijaunya dedaunan.

Mungkin itulah alasan krusial Dewa menunda semuanya, menunda surprise yang ingin ia bagi sebelum hari pertambahan usia sang istri tepat hari ini—saat Dewa akhirnya membawa Mya menemui sebuah komplek perumahan yang salah satunya terlihat berbeda dari rumah lain, pasalnya Dewa sudah mempersiapkan bagian tertentu selama tiga bulan belakangan sebelum benar-benar terlihat sempurna, yakni teras dengan panorama vibes sebuah taman yang dilengkapi kolam ikan, karena di rumah lain tak ada yang seperti ini. Jadi, jauh-jauh hari Dewa sengaja meminta tolong salah satu teman yang kebetulan ahli mendesain taman minimalis seperti keinginan Dewa.

Wanita itu sempat terpaku setelah diajak Dewa berkeliling menyusuri setiap isi ruangan dari rumah baru yang sudah siap ditinggali, terakhir adalah teras di belakang rumah,  seraya mendengarkan suara Dewa yang lebih cocok disebut tour guide itu menjelaskan, Mya terpaku. "Aku excited banget waktu temenku bilang udah ketemu sama rumah sesuai gaya yang aku mau, jadi teras halamannya lebar, bisa dibuat model kayak gini kan, My. Nanti kita bisa duduk di sana sambil minum latte, atau kalau sore kamu bisa siram semuanya, ngelihat ikan juga cukup buat relaksasi pikiran. Kalau suatu hari ada yang tambah dari kita berdua, aku rencana mau bikin play ground juga." Ia menunjuk berbagai hal yang ada di sana, mengorasikan semuanya pada sang istri yang tiba-tiba terisak. "Kok nangis? Jelek ya, My? Kamu enggak suka? Nanti aku bisa bilang sama temenku buat ubah semuanya sesuai yang kamu mau. Okey?"

Jika, Mungkin (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang