EXTRA CHAPTER 3.

5.2K 187 2
                                    


Happy reading (๑¯ω¯๑)

***

“Bye, sayangnya bunda, senang-senang ya bareng ayah. Isla jangan nakal, nurut apa kata ayah. Okey, Nak?” Mya melongok masuk melewati kaca mobil sisi kanan di ruang penumpang nan terbuka lebar, Isla kecilnya yang baru berumur dua tahun duduk tenang pada carseat nan sengaja Dewa modifikasi sejak pertama memiliki mobil baru tersebut, jadi Isla menguasai kursinya sendiri tepat di belakang kursi supir yang diduduki sang ayah—selama bocah itu tak rewel.

Mya mengecup sepasang pipi tembam Isla, baru seminggu lalu bocah itu meniup lilin angka duanya, ia sudah pintar berjalan mengelilingi rumah hingga orangtuanya harus sering mengawasi takut-takut Isla kabur keluar menuju jalanan komplek atau mendekati kolam ikan di rumah, jika sepasang kelopak Isla terbuka lebar, maka tugas Mya sebagai super mommy menjadi berlipat ganda, Isla sangat aktif alias sulit diam jika tak terlelap di ranjangnya.

Sampai detik ini Mya masih tetap tak menggunakan jasa baby sitter, terlebih gosip tentang seorang ‘nanny’ yang dalam sekejap mengubah statusnya menjadi ‘istri sah tuan rumah’ seperti berita-berita di televisi, hal seperti itu cukup membuat ibu rumah tangga bergidik ngeri sekaligus gusar takut-takut giliran keluarga sempurna mereka terkena imbas yang sama, bahkan tukang sayur langganan sering membawa gosip eksklusif dari cluster lain jika pelanggan yang awalnya didominasi para ART tiba-tiba dalam sekian minggu saja sudah berubah, sebagian dari mereka dipulangkan majikannya dengan alasan ingin mengurus rumah sendiri agar lebih dekat bersama keluarga, para istri nan terbiasa menitipkan anak-anak mereka pada peran baby sitter pun mulai memegang kendali di tangan sendiri dan menyesuaikan jadwal pekerjaan di luar, semua itu tukang sayur dengar dari pembantu atau istri-istri yang sejak awal sudah berada di rumah seperti Mya.

Tak sebatas para istri, ibu mertua pun turut mewanti-wanti anak maupun menantu mereka agar menjaga jarak terhadap lawan jenis di luar sana, terlebih Dewa menjalani separuh hari di kantor dan sering bertemu banyak wanita yang menjadi rekan kerjanya, Paramitha sering berpesan agar Dewa menjaga pandangan, agar Dewa memprioritaskan keluarga, agar Dewa tak sampai melakukan hal-hal bodoh nan merusak rumah tangganya. Mya sebatas tersenyum geli acapkali Paramitha datang ke rumah menggunakan alasan klasik rindu pada Isla, tapi sebenarnya merangkap sebagai detektif yang mengawasi Dewa, pernah ketika Mya memisahkan pakaian kotor nan hendak ia masukan ke mesin cuci—tepat saat Paramitha berkunjung, ibu mertuanya tiba-tiba mengecek satu per satu kemeja kotor Dewa sembari berkata, “Ini harus kamu cek satu per satu ya, My. Mama takut ada noda lipstik yang ngumpet, ini bau parfumnya suami kamu, kan? Mama takut ada nempel bau asing yang lain, kamu harus teliti, jangan sampai kecolongan, mama nggak mau punya menantu selain kamu ya. Pokoknya Mya harus bener-bener mengawasi Dewa, kalau dia pulang telat—langsung tanya dari mana, sama siapa, ngapain di luar sana kok bisa telat.”

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Lho, kok udah nggak ada lagi? Mana lanjutannya? Ini padahal isi chapter yang asli ada 2100kata lho bestie ʕ•ε•ʔ

Iya, jadi udah aku publish full chapter di tempat lain, kamu bisa baca di platform KaryaKarsa, extra chapter 3 dan final chapter aka yang terakhir banget-banget-banget dari naskah JIKA, MUNGKIN upload di KaryaKarsa, hanya benar-benar 2 chapter itu yang ada di sana ya, selain itu semuanya full utuh di wattpad.

Kamu yakin gak mau baca?
Duh, sayang kalau gak dibaca, ada 1 hal yang ganjel dan belum aku tulis lho terus masuk di 2 bagian last chapter itu ノ(・ω・)ノ

Yuk ke KaryaKarsa, kamu bisa searching pakai nama kreator ‘Aprilwrites’ inget hurufnya ya ‘Aprilwrites’

Yuk buruan baca, keluarga kecilnya Dewa udah nungguin kamu semua di sana(^ω^)

Jika, Mungkin (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang