YOK BANGKIT YOK

1.6K 246 5
                                    

Setelah kejadian yang membuat psikis Keysa sedikit terganggu, ia sekarang hidup berdua dengan Xander di suatu tempat. Yang pastinya itu sangat jauh dari rumah Raden.

Keysa bangun dan duduk menatap kearah luar jendela, ia sudah melakukan ini selama beberapa Minggu semenjak kejadian itu. Dia masih tidak menerima semua ini. Xander mendekati gadis itu dan mengusap surai Keysa pelan.

"Kamu harus bangkit, ga bisa kalau kamu terus-terusan kaya gini" kata Xander.

Keysa beralih menatap Xander. Dia menatap Xander dengan pandangan kosong. Xander tersenyum, dia memeluk Keysa dan mengecup puncak kepala gadis itu berulang kali. Hatinya merasa sakit melihat kondisi Keysa yang seperti orang tanpa jiwa sekarang. Gadis ini terus saja melamun, padahal dia dan yang lainnya sudah berusaha untuk menghibur dan memberinya semangat.

"Ayo, kita kepantai" ajak Xander.

Xander melepaskan pelukannya dan melihat Keysa mengangguk. Keysa berdiri dan segera pergi menuju kamar mandi untuk mandi dan bersiap.

Keysa dan Xander sudah sampai di sebuah pantai mereka menatap kearah pantai yang ramai pengunjung. Xander sengaja tidak menyewa tempat ini agar Keysa bisa berinteraksi dengan masyarakat disini dan melihat keramaian, agar dia sedikit terhibur.

Keysa duduk diatas pasir dan melihat mentari terbit. Dia menatap bola merah itu dengan lekat, ia berfikir apakah dengan semua ini kehidupannya harus hancur?. Dia masih memiliki orang baik di sekitarnya.

Keysa menghela nafasnya dan menatap Xander yang sedang duduk disampingnya. Pria ini, dia sudah membantu Keysa untuk keluar dari semua masalah dan yang terbaiknya dia bahkan selalu menemaninya belakangan ini. Keysa mencintai Xander namun apakah pria ini masih bisa menerimanya?. Setetes air mata Keysa turun, dan kebetulan juga Xander yang tadinya menatap hamparan laut beralih menatapnya.

"Kamu kenapa?" Tanya Xander.

Keysa yang merasakan tangan Xander menyentuh wajahnya kemudian menggeleng. Dia menunduk dan mengusap sendiri air matanya.

"Gapapa" jawab Keysa.

Xander menatap gadis itu lekat, dia tidak percaya kalau gadis itu baik-baik saja sekarang. Dia pasti sedang memikirkan sesuatu dan membuatnya kembali sedih.

"Jangan sedih lagi" kata Xander.

Keysa mengangguk, dia beralih melihat seekor burung yang terjatuh di depannya. Burung itu nampak kesusahan untuk kembali terbang namun ada seekor burung lagi yang datang dan membantunya. Setelah mereka berdua berusaha akhirnya burung kecil tadi dapat terbang dan dua burung itu terbang tinggi meninggalkan Keysa.

Keysa termangu, dia baru saja belajar satu hal dari burung itu. Kenapa dia bisa menjadi bodoh seperti ini?. Keysa menepuk pelan kepalanya, Xander langsung menatap tajam gadis itu.

"Mau main air ayo" kata Keysa lalu menarik Xander kearah laut.

Mereka berdua bermain air, tidak.. hanya Keysa yang bermain dan menyiram Xander dengan air ditangannya. Sedangkan Xander dia tidak membalas perbuatan Keysa dia hanya menghindar dan terus menghindar. Melihat Keysa yang tertawa hati Xander menghangat gadis ini pasti sudah mulai memiliki semangat hidup lagi.

*Bruk* Keysa terjauh.

Xander segera berlari dan mengangkat Keysa saat ombak mendekati gadis itu.

"Bhahaha... Basahkan hm, mampus basah bahaha" Keysa tertawa melihat baju Xander yang basah.

Xander hanya tersenyum dan menyeret Keysa menjauh, pantai menjadi berbahaya sekarang karena ombaknya mulai membesar.

Mereka berdua berjalan menjauh dari bibir pantai. Pakaian yang Keysa kenakan tidak terlalu basah sedangkan kemeja putih yang Xander pakai terlihat sangat basah. Dan hal ini membuat beberapa pandangan gadis mengarah ke perut Xander.

Keysa berdecak pelan melihat tatapan berbinar dari para gadis yang mereka lewati. Xander menggenggam tangan Keysa,dia tertawa pelan saat gadis itu melayangkan tatapan tajam pada setiap gadis yang mereka temui.

Terlebih lagi setelah ada seorang wanita yang sudah berusia datang dan memuji ketampanan Xander.

"Udah emak-emak masih aja ganjen!" Geram Keysa.

Ia terlihat tak rela melihat para Xander yang sedang berbincang dengan salah satu wanita yang ada disana. Padahal wanita itu sudah bersuami dan suaminya terlihat tak menyukai interaksi keduanya. Xander berbalik dan menghampiri Keysa yang berdiri dan menatapnya tajam.

"Kenapa?" Tanya Xander.

Keysa menggeleng, dia tau kalau Xander baru saja menanyakan tempat yang menjual baju dari wanita itu namun reaksi wanita itu sangat berlebihan membuat Keysa geram.

Karena sudah tidak tahan lagi dengan tatapan wanita disini Keysa maju dan memeluk erat Xander.

"Besok-besok jangan make kemeja putih kalau mau ke pantai!" Sentak Keysa.

Xander mengangguk, dia memeluk Keysa dan berjalan sembari memeluk gadis itu. Keysa melayangkan tatapan membunuh pada setiap gadis yang masih menatap mereka berdua. Enak saja mereka mau menikmati pemandangan roti sobek milik Xander!.

Keysa tiba di salah satu toko baju dan sialnya yang melayani mereka adalah seorang gadis muda. Keysa menyeret Xander dan memilihkan baju untuk mereka berdua.

"Ini aja" kata Keysa sembari menunjuk sepasang kaos hitam.

"Metal menn" kata Keysa.

Xander mengangguk dan mengambil dua baju satu baju untuknya dan yang satunya untuk Keysa. Mereka juga memilih celana untuk mereka pakai.

Keysa keluar dan melihat Xander sudah selesai membayar. Xander menghampiri Keysa dan menarik gadis itu keluar.

"Mau makan apa?" Tanya Xander.

Xander melirik kearah Keysa yang terlihat sedang berfikir keras.

"Mau makan cumi-cumi, kepiting, udang sama kelapa muda" kata Keysa. Dia sangat menginginkan semua itu sekarang setelah melihat pohon kelapa dan gambar kepiting disana.

"Nyidam hm?" Tanya Xander.

Keysa mencubit pelan pinggang Xander dan menatap pria itu tajam.

"Iya iya.. ayo beli semuanya, mau apa lagi? Bilang" kata Xander.

Keysa tertawa dia kemudian kembali menyebutkan beberapa makanan yang membuat Xander terkejut. Ternyata gadis ini memiliki perut yang besar juga.

Mereka berdua kini sedang dalam perjalanan pulang, Keysa sedang memakan sosis bakar ditangannya. Xander menatap takjub gadis itu, setelah menghabiskan seporsi kepiting, udang, cumi-cumi, ikan bakar, mie seafood dan semangkuk sup ayam dia masih bisa memakan dua sosis bakar besar!.

Keysa menyodorkan sosis yang ia gigit karena melihat Xander yang terus saja menatapnya. Xander menggeleng, dia mendorong kembali tangan Keysa. Dia bahkan sudah sangat kenyang setelah ikut mencicipi semua makanan yang Keysa inginkan.

Mereka berdua sampai di rumah, Keysa turun dan melihat Noran sedang membawa buah apel di tangannya.

"Wahh apanih?" Tanya Keysa sembari menyerahkan bungkus sosis yang sudah kosong kepada Xander.

Xander segera membuang bungkus itu ke tempat sampah didekatnya.

"Apel, Lo mau?" Tawar Noran.

Keysa mengangguk, dia kemudian mengambil dua apel dan memakannya. Noran menatap aneh kearah Keysa. Gadis ini rakus atau kelaparan sebenarnya?.

"Manis, enak" kata Keysa.

Noran mengangguk,tentu saja dia sendiri yang sudah menjaga pohon apel ini sepenuh hati seperti anak sendiri.

"Kalo Lo mau gue bisa ambilin lagi" kata Noran.

Kesya mengacungkan jempolnya kemudian dia masuk kedalam rumah.

"Kesambet apa tuh cewe?" Tanya Noran.

Xander hanya menatap Noran sejenak kemudian meninggalkan pria itu sendirian di depan pintu rumah besar itu.

"Jangan bilang dia jadi maniak makan sekarang" Noran bergidik ngeri membayangkan tubuh langsing Keysa berubah menjadi gendut dan beratnya berton-ton.



🖤✨

Nightmare or Sweet dream S1&S2 {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang